Share

Kemajuan yang Pesat

"Tapi kamu benar-benar akan memberikanku kesempatan, kan? Percuma kalau gak ada kesempatan lagi."

Weni tersenyum tipis. Senyum yang ingin sekali aku lihat. "Tergantung seberapa keras usaha kamu, Mas."

"Weni! Ayo pulang!"

Kami berdua langsung menoleh. Bang Wira sudah berdiri di samping mobilnya. Menatap kami dari jauh.

"Kesempatan jangan pernah disia-siakan."

Wanita itu langsung pergi meninggalkanku. Dia pergi tanpa pamit, tanpa lambaian tangan.

Bisakah aku kembali memperjuangkan Weni?

"Gimana? Udah baikan sama Weni?"

Aku menoleh. Mendapati Mbak Linda yang baru saja menepuk pundakku. Dia nyengir, langsung membuka pintu mobil. Mengajak pulang ke rumah.

Selama perjalanan, aku hanya diam. Mbak Linda sesekali menggodaku. Dia sebenarnya tahu, kecil kemungkinan aku dan Weni bisa bersatu kembali.

"Kalau aku cari wanita lain aja gimana, Mbak?"

"Eh?" Mbak Linda tersedak. Dia sedang minum. Salahku juga, berbicara saat dia sedang minum.

"Gila, ya, kamu. Katanya mau komitmen buat ambil hati W
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status