Share

Bab 8 Sebuah Pengakuan

Johan terlihat mondar-mandir sejak pagi. Biasanya dia akan datang ke rumah sekitar pukul enam pagi. Lain dengan hari ini, ia sudah datang di pagi buta.

"Johan, ngapain kamu datang pagi-pagi? tumben sudah bangun..." Kata Teddy sambil merentangkan kedua tangan.

"Bos, saya ada perlu..." tidak biasanya dia sedikit malu untuk mengungkapkan sesuatu. "Saya mau mencari..."

Matanya bergerak-gerak melirik ke arah dalam rumah.

"Apa dia mencari sesuatu?" batin Johan.

"Monika tidak ada di sini..." jawab Johan seketika.

Raut mukanya berubah. Sepertinya salah tebakan Teddy.

"Aina.." Satu nama yang keluar dari mulutnya membuat Teddy nampak tidak senang,

"Kenapa dengan Aina? Dia baik-baik saja sepertinya." Teddy pura-pura tidak mengetahui tentang apa yang terjadi.

Tiba-tiba Johan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah kotak beludru berwarna merah.

"Apa isinya?" tanya Aina lagi.

"Ah bukan apa-apa, Bos... sebentar..." Dia mengeluarkan ponsel dan mulai menghubungi seseorang.

***

"Johan??" Aina
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status