Share

Bab 9 Harapan Palsu

Aina masih belum bisa mengerti mengapa Johan rela melakukan hal yang menjijikkan.

"Aina aku bisa jelaskan semuanya..." Johan mengiba untuk didengarkan.

Aina menolak. "Aku tidak mau berteman dengan orang munafik sepertimu Johan..."

"Aina aku tidak minum sama sekali..." Johan berusaha menjelaskan.

"Dan wanita-wanita itu?" Aina berhenti sejenak dan memberinya tatapan mata tajam.

"Aina, mereka hanya teman-temanku... Merekaa...." Suara Johan agak lirih.

"Mereka teman-teman kencanmu, yang dengan bebas kau apa-apakan. Bagaimana bisa teman berciuman dengan teman? Sudah. Biarkan aku pergi..."

Aina melenggang meninggalkan tempat terkutuk itu. Ditepisnya berkali-kali tangan Johan yang ingin membuatnya berhenti.

Melihat pertikaian Aina dan Johan, Teddy hanya tersenyum. Sebuah rencana besarnya telah berhasil. Beberapa kali Aina sempat berteriak agar Johan menjauhinya.

"Aina, aku bukan pemabuk! Aku hanya dijebak. Aku tidak ikut minum-minum, sumpah... Aku tak pernah minum lagi. Tadi mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status