Home / Rumah Tangga / Istri Bayangan / Vidio Syuurr...

Share

Vidio Syuurr...

last update Last Updated: 2023-01-19 12:24:12

Part 7 Vidio Syur

Malam ini Yogi tidur dengan cepat, ponsel yang sering dia pandangi tergeletak begitu saja di dekat televisi. Silvi tidak lagi tertarik dengan ponsel itu, dia meraih ponselnya dan melihat halaman f******k miliknya. Tak ada pemberitahuan status terbaru dari Yogi,

"Kok aku nggak bisa lihat statusnya Mas Yogi, ya?" bisik Silvi heran.

"Ah mungkin Mas Yogi nggak pasang status hari ini, tumben," Pikirnya.

"Bentar, status yg kemaren aku komentari juga hilang?" Silvi merasa aneh.

"Apa mungkin akunku di blokir?" Terka Silvi.

Pekerjaan rumah sudah selesai dari tadi, biasanya setrikaan menggunung di akhir pekan, Silvi tak bisa tidur dia membuka komputer yang terpasang di kamarnya. Ia tidak gaptek, Silvi bisa mengoperasikan komputer sejak ia SMA, saat itu ia berharap ada satu game di komputer itu yang bisa mengisi waktunya malam ini.

Klik...

Klik...

Klik...

Silvi membuka folder-folder milik Yogi. Macam-macam, makalah, proposal, bahkan fotopun bertebaran dalam disk computer itu. Foto-foto Yogi waktu muda, foto pernikahan 4 tahun lalu, dan masih banyak lagi memori-memori indah yang tersimpan di komputer itu. Silvi tersenyum sendiri, menyenangkan sekali membayangkan momen berfoto bersama keluarga. Ada satu folder yang membuat dia aneh namanya adalah 'kkkht'.

"Folder apa ini?" Silvi penasaran.

"Sepertinya folder ini dinamai dengan acak," Silvi membuka folder itu.

Clek... Isinya folder lagi, namanya pun acak seperti folder sebelumnya.

Silvi penasaran kemudian dia terus mengklik folder demi folder hampir 10 folder jauh ke dalam, di folder terakhir Silvi menemukan beberapa foto dan folder lagi.

"Akhirnya, ada isinya juga nih Folder," bisik Silvi.

“Apa ini? Perasaan orang di foto ini tidak asing,” gumam Silvi.

Ya betul, foto yang ada di dalam folder terakhir yang tertanam di dalam satu folder itu adalah foto Firman.

"Ada apa ini? Kenapa foto Firman disembunyikan jauh sekali? Bukankah Firman itu teman sekantornya Mas Yogi?” Silvi merasa semakin penasaran.

Klik…,

Satu folder lagi ia buka, alangkah kagetnya Silvi saat tahu isinya adalah koleksi video syur. matanya membelalak, ia menutup mulutnya dengan cepat, jantungnya semakin tak beraturan.

“Vidio apa ini, Mas?” dengan tangan bergetar Silvi menonton Vidio itu.

“Astagfirulloooh, Mengapa kau memelihara dosa sebesar ini, Mas?” nafasnya mulai cepat.

“Apakah ini hanya koleksimu saja, atau mungkin ini yang selama ini kau lakukan, Mas?” air mata Silvi mulai menetes.

“Astagfirullah, Astagfirullooh,” gumam Silvi.

Ia berusaha menenangkan diri, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Video syur itu tidak lazim, jika pemerannya adalah sepasang laki-laki dan perempuan mungkin dia masih bisa memaklumi, karena ia tahu laki-laki normal itu banyak yang suka menonton video yang seperti itu.

Silvi terkejut luar biasa saat tahu di dalam video itu adalah dua orang laki-laki yang sedang bermesraan.

“Na’udzubillah,” Silvi geram.

Hati kecilnya kini mulai berburuk sangka terhadap suaminya.

Klik...

Klik...

Klik...

Satu persatu video itu ia hapus, ia tidak sudi melihat video-video lain yang sejenis dengan video itu.

“Setan Laknatullah apa yang merasuki dirimu, Mas?” Silvi masih di liputi amarah.

“Tidak, tidak, aku tidak boleh suudzon sama Mas Yogi, mungkin Ini hanya salah paham. Mungkin ini hanya sangkaanku saja,” tangannya yang bergetar menutupi seluruh wajahnya kini. Panas, ada desir angin yang membuatnya merinding. Ia segera menutup semua file yang ia buka, ya, Silvi berusaha tenang dan tidak berburuk sangka.

“Jika ini benar-benar milik Mas Yogi, bisa jadi ini adalah jawaban dari setiap pertanyaan di benakku selama ini,” ucap Silvi sedih.

“Apakah alasan Mas Yogi tidak menyentuhku itu karena dia tidak suka kepada wanita?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nurasiyah Hidayah
masyaalloh bacanya rada sedikit merinding
goodnovel comment avatar
Firman Muharam
eta teu salah ngarana firman ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Bayangan   Amanat Pak Rahmat

    Bu Teti adalah seorang ibu yang penuh perhatian dan penyayang. Dia selalu hadir untuk mendukung putrinya, Silvi, dalam setiap langkah kehidupannya. Bu Teti memiliki peran penting dalam keluarga dan merupakan sumber kekuatan bagi Silvi."Suatu hari, ketika ayah?mu sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci, dia berdo'a dengan tulus. ayahmu sangat mengharapkan yang terbaik untukmu, Nak. Salah satu harapan terbesar yang dia sampaikan dalam do'a itu adalah agar kau mendapatkan pasangan hidup yang setia dan jujur." tutur bu Teti. "Ayahmu merasa sangat sedih ketika mengetahui bahwa suamimu, Yogi, telah mengkhianatimu. Ia ingin kau menemukan seseorang yang benar-benar mencintai dan setia kepadamu. Dia berharap agar kau dapat hidup bahagia dan mendapatkan kebahagiaan sejati dalam pernikahan." lanjut bu Teti. "Ibu sangat memahami perasaan ayahmu dan merasa berempati terhadap perjuangannya di tanah suci. Dia berusaha untuk menjadi pendukung utama bagimu, Nak. Ia ingin memastikan bahwa putri

  • Istri Bayangan   Ikhlas

    Silvi kini dipenuhi dengan kesedihan, menghadapi situasi duka yang sangat menyedihkan saat upacara pemakaman ayahnya berlangsung. Dalam suasana yang hening dan penuh duka, Silvi mencoba menahan air mata yang mengalir deras di pipinya. Rasa kehilangan yang mendalam dan kekosongan yang dirasakannya begitu menghantamnya, membuat hatinya hancur dan terasa sangat berat."Pak..., " jerit bu Teti. ia jatuh tak sadarkan diri. "Bu, bu," warga membantu tubuh bu Teti yang terjatuh lemas ke tanah. Bu Teti, juga berada dalam keadaan yang sangat rapuh. Saat jasad suaminya disemayamkan dalam liang lahat terakhir, ia tidak mampu menahan emosi yang membanjiri dirinya. Beban kesedihan yang begitu besar membuatnya pingsan tak lama setelah upacara dimulai. Keadaan ini semakin memperdalam kepedihan Silvi dan menggambarkan betapa besar kehilangan yang dirasakan oleh keluarga mereka.Saat jasad pak Rahmat dimasukkan ke dalam liang lahat, suasana menjadi semakin hening. Suara tangis pecah dari antara kerab

  • Istri Bayangan   Selamat jalan, Ayah

    Silvi, seorang ibu yang penuh kasih, kini mengalami perubahan drastis dalam sikap dan kehati-hatiannya sejak kasus penculikan terhadap putrinya, Zahra, beberapa hari yang lalu. Kejadian tragis ini telah mengguncang kehidupan Silvi secara mendalam membangkitkan rasa takut dan kekhawatiran yang mendalam dalam dirinya.Sebelum kasus penculikan terjadi, Silvi mungkin memiliki kehidupan yang relatif normal seperti ibu-ibu lainnya. Namun, setelah insiden tersebut, semua perhatiannya sepenuhnya tertuju pada Zahra. Ia tidak pernah melepaskan pandangannya dari putrinya yang berusia 7 bulan tersebut, khawatir bahwa bahaya mungkin mengancamnya kapan saja."Wanita itu berbahaya, aku tidak akan membiarkan dia menyakiti anak-anaku.Silvi tidak lagi merasa aman dalam lingkungan sekitarnya. Setiap gerakan, suara, atau kehadiran orang asing menjadi fokus perhatiannya. Ia berusaha melindungi Zahra dan Viyo dengan segala cara yang ia bisa, memastikan keamanan putra putrinya menjadi prioritas utama dalam

  • Istri Bayangan   Zena di Penjara

    Silvi kini penuh kekhawatiran dan kecemasan, ia merasa curiga pada Zena, seorang teman lama yang diyakininya telah menculik putrinya, Zahra. Curiga tersebut timbul karena ada beberapa kejadian yang mencurigakan dan petunjuk yang mengarah pada Zena. Meskipun saat kejadian tidak memiliki bukti yang konkrit, Silvi merasa yakin bahwa Zena adalah dalang di balik hilangnya Zahra.Kelegaan dan syukur memenuhi hati Silvi saat mengetahui bahwa Zahra, yang pada saat itu berusia 7 bulan, berhasil diselamatkan dan tidak terluka. Namun, rasa marah dan kebingungan tak terhindarkan saat mengetahui alasan di balik perbuatan Zena."Kenapa, ya, Zena tega melakukan ini pada putriku?" tanya Silvi termenung. sore itu Azam sudah pulang dan baru selesai mandi. "Maafkan aku, Vi," ucap Azam. "Maaf untuk apa, Mas?" tanya Silvi heran. Azam, suami Silvi, mengungkapkan kepada Silvi bahwa Zena melakukan perbuatan tersebut karena dendam yang tak terungkap. Azam menceritakan bahwa Zena sebenarnya telah mencintai

  • Istri Bayangan   Wanita Misterius

    Zena adalah seorang wanita yang memiliki dendam pada Azam karena telah menolak cintanya dulu sebelum menikahi Silvi ia berniat buruk dan melakukan penculikan terhadap Zahra, seorang bayi berusia 7 bulan. "Awas kalian, aku pasti akan menghancurkan rumah tangga kalian! Aku tidak akan membiarkan kalian hidup bahagia! " bisik Zena yang sedang memata-matai keluarga Azam. Kejadian itu terjadi di taman yang terletak dekat komplek perumahan, saat itu Silvi sedang pergi ke toilet. Pada saat itu, Zahra seharusnya dijaga oleh ayahnya, Azam, Namun, dalam kejadian yang tidak terduga, Azam malah berlari mendekati Viyo yang sedang bermain bola. Keadaan ini memberikan kesempatan kepada Zena untuk menculik Zahra tanpa diketahui. Dengan niat buruk yang dimilikinya, Zena mengambil kesempatan ini untuk melaksanakan rencananya.Zena melarikan diri dari taman dengan Zahra dalam pelukannya, menjauh dari area perumahan. Tujuan Zena dalam menculik Zahra adalah agar Azam dan Silvi bersedih, dapat disimpulk

  • Istri Bayangan   Berolahraga Bersama

    Beberapa bulan kemudian saat usia Zahra sudah menginjak 7 bulan semua curahan kasih sayang tertumpah kan pada cucu ke dua Bu Teti ini, kakeknya Pak Rahmat sangat menyayangi cucunya terutama Zahra yang saat ini sedang lucu-lucunya. "Cucu abah cantik banget," ucap Pak Rahmat, "Siapa dulu dong, neneknya," balas bu Teti centil. "Ciluuuk..., baaa...," pak Rahmat sedang asyik bermain dengan Zahra. tiba-tiba Silvi datang menghampiri Pak Rahmat dan bu Teti. "Bu, aku pamit ya," ucap Silvi. "Lho... emang kamu mau kemana, Nak?" tanya bu Teti kaget. "Ini, mama Rohimah pengen ketemu Zahra, aku nggak lama kok, paling cuman 3 hari. mumpung sekolah Viyo lagi libur. mas Azam juga lagi libur." pinta Silvi. "Yah, cucu nenek yang cakep ini bakalan pisah sama nenek, pasti nenek bakalan kangen sama kamu." ucap Bu Teti gemas sambil memeluk cucunya. "Pergilah, Nak, bu Rohimah kan juga neneknya Zahra, sudah pasti ia juga rindu sama cucunya." kata pak Rahmat mengerti. "Makasi, Ayah." ucap Silvi sambi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status