Share

Bab 10

Author: Bamboo
"Asalkan kamu nggak melakukan hal-hal yang melanggar hukum, aku nggak akan kecewa," kata Irene sambil mengenakan kaus kaki dan sepatunya, lalu berdiri dan berjalan menuju meja kecil itu.

Michael pun tersenyum. Dia menatap punggung Irene dengan matanya yang berkilau sambil bergumam, "Kalau begitu, Kakak jangan kecewa, ya."

...

Sejak kejadian di kelab malam itu, Elena selalu merasa gelisah. Bagaimanapun, hari itu, sikap Hendrik sangat aneh. Selain itu, keesokan harinya, Hendrik tidak muncul di pertemuan kru film mereka. Dua hari kemudian, bahkan sutradaranya juga diganti.

Alasan pergantian orang tidak dijelaskan oleh kru film. Namun, entah mengapa, Elena merasa bahwa pergantian sutradara ini seharusnya berhubungan dengan Hendrik dan mungkin berhubungan dengan Irene.

Sedangkan beberapa hari kemudian, Elena mendengar kabar bahwa Hendrik terluka dan masuk rumah sakit. Selain itu, tangan kanan Hendrik sepertinya sudah cacat. Elena pun tercengang. Tangan kanan .... Jika dia tidak salah ingat, pada saat itu, tangan itulah yang menampar Irene.

Elena pun merasa panik. Ada apa sebenarnya?

Malam itu, setelah Hendrik menerima panggilan itu, sikapnya terhadap Irene langsung berubah drastis. Sedangkan nasib Hendrik saat ini .... Apakah semuanya hanya kebetulan? Atau ... di belakang Irene benar-benar ada pendukung hebat?

Namun, jika benar begitu, apakah Irene masih akan menyapu jalanan dan hidup susah?

Elena pun tidak tahan lagi dan menceritakan kejadian di kelab itu pada orang tuanya. Saat Gary mendengar bahwa putrinya ini membiarkan kakaknya pergi menemani pria minum-minum, Gary langsung memelototi Elena sambil menegurnya, "Kenapa kamu membiarkan kakakmu melakukan hal seperti ini? Bagaimanapun, keluarga kita juga ...."

"Tapi, dia hanya diminta menemani orang itu minum sebentar. Lagi pula, Elena juga melakukannya demi kita. Jika Elena menjadi terkenal, keluarga kita baru bisa punya masa depan yang cerah. Kalau nggak, memangnya kita harus bergantung pada putrimu yang pernah masuk penjara itu?" cela Clara.

Mendengar ucapan Clara, ekspresi Gary menjadi masam, dia juga tidak tahu apa yang harus dia katakan.

"Ayah, apakah Kakak benar-benar punya dukungan? Kalau nggak, bagaimana mungkin Hendrik akan melepaskan Kakak? Sekarang, dia masih terbaring di rumah sakit!" seru Elena.

Bagaimana mungkin Gary mengetahuinya?!

Clara pun berkata, "Bagaimanapun, kamu ayahnya, jadi kamu harus menanyakannya dengan jelas. Kalau dia benar-benar mendapatkan pendukung, dia harus memberi tahu keluarganya. Aku takut, kalau dia terlibat dalam hal-hal yang nggak benar, keluarga kita juga akan terlibat. Dia sudah pernah masuk penjara. Di penjara, orang macam apa pun ada. Siapa tahu orang seperti apa yang dia kenal?!"

Makin berbicara, Clara merasa bahwa kemungkinan ini benar. Dengan kondisi Irene sekarang, bagaimana mungkin dia bisa mendekati orang yang kaya dan berkuasa? Kemungkinan besar dia bersekongkol dengan para preman jalanan yang sering masuk dan keluar penjara.

Mendengar ucapan Clara, ekspresi Gary langsung menjadi galak. Dia berseru, "Berani sekali dia! Kalau dia berani melibatkan keluarga kita lagi, aku akan mematahkan kakinya!"

Saat Irene sudah memasak makanan dan sedang menunggu kepulangan Michael, ada yang mengetuk pintu kamarnya. Hanya saja, saat dia membuka pintu, dia malah melihat ayahnya dan ibu tirinya, serta adik tirinya.

Ketiga orang ini langsung menerjang ke dalam kamar kontrakannya. Tanpa basa-basi, Gary langsung bertanya, "Apakah kamu bertemu dengan orang yang nggak benar di dalam penjara? Biar kuberi tahu, kalau kamu melibatkan keluarga kita, kamu akan menghadapiku!"

"Apa yang sebenarnya kulakukan sehingga aku harus menghadapi Ayah?" kata Irene sambil menatap ayahnya dengan tatapan sinis.

"Apakah kamu menyuruh orang untuk mematahkan tangan Hendrik? Dia nggak melakukan apa pun padamu dan hanya menyuruhmu untuk menemaninya minum. Tapi kamu malah bertindak sekejam ini? Sudah pernah masuk penjara, tapi kamu nggak juga belajar dari kesalahan, ya?! Setelah kenal dengan orang-orang yang nggak benar di penjara, kamu sudah merasa hebat, ya?!" kata Gary.

Irene tersenyum sinis, lalu berkata, "Kalau begitu, perbuatan jahat pasti ada akibatnya. Selain itu, kalau kamu merasa menemani minum itu nggak apa-apa, suruh saja Elena si anak kesayanganmu untuk menemani orang itu minum-minum, supaya dia nggak mencelakai aku!"

"Itu utangmu padanya! Dulu, kalau bukan karena kamu, dia ...."

"Kalau bukan karena aku, sejak awal, kamu kira dia bisa terpilih sebagai pemeran utamanya?" Irene langsung berkata dengan penuh amarah, "Jadi, jangan katakan kalau aku berutang padanya lagi. Aku nggak pernah berutang apa pun padanya!"

"Kak, aku nggak pernah menyalahkanmu, kamu nggak perlu berbicara seperti ini terhadap Ayah," kata Elena dengan sedih.

Clara bergegas menenangkan putrinya dan menatap Irene dengan kesal sambil berkata, "Irene, jangan melampiaskan amarahmu pada adikmu. Ayahmu juga hanya nggak ingin kamu mengambil jalan yang salah. Kalau kamu masuk penjara lagi, keluarga kita akan benar-benar kehilangan muka!"

"Nggak ada gunanya berbicara panjang lebar dengannya. Intinya, cepat pergi temui Tuan Hendrik. Dengan cara apa pun itu, minta maaf padanya. Jangan sampai hal ini melibatkan Elena. Mengerti? Kalau kamu lagi-lagi menghancurkan masa depan Elena, aku akan menghabisimu!" perintah Gary.

Irene hanya merasa konyol. Apakah ayahnya benar-benar merasa bahwa dia bisa dikendalikan sesuka hati? Apakah saat hati seseorang sudah berat sebelah, dia bisa mengabaikan hal-hal lainnya?

"Aku nggak akan pergi minta maaf. Kalian juga sudah boleh pulang, aku nggak menyambut kalian di sini," kata Irene.

Mendengar ucapan Irene, Gary seketika naik darah, dia pun berkata, "Dasar anak durhaka!" Gary mengangkat tangannya dan langsung memukul ke arah Irene.

Tanpa disadari, Irene hendak menghindar ke belakang. Namun, baru saja dia menggerakkan kakinya, dia seketika merasakan rasa sakit dari pergelangan kakinya.

Luka yang sebelumnya dia dapatkan dari sepeda listrik itu masih belum pulih sepenuhnya!

Melihat tangan Gary yang sudah hampir mendarat, Irene pun sudah bersiap-siap untuk menerima pukulan itu. Namun, pada saat ini, sebuah tangan tiba-tiba mengadang tangan Gary di udara.

"Mike!" seru Irene. Tak disangka, tepat pada saat ini, Michael pulang.

Michael menatap tiga tamu yang tidak diundang di kamar kontrakan ini dengan tatapan dingin. Dia sudah pernah melihat informasi mengenai Irene, jadi tentu saja dia mengetahui identitas orang-orang ini.

"Keluar!" kata Michael dengan suara dingin.

"Kalau aku memukul putriku, itu bukan urusanmu! Lepaskan tanganku!" bentak Gary. Dia hanya merasa tangannya dicengkeram dengan kuat hingga terasa seperti hampir patah.

Kemudian, keinginan Gary pun terkabulkan. Michael langsung mengayunkan pegangannya di tangan Gary hingga Gary terlempar ke luar.

Clara dan Elena juga bergegas keluar dari kamar kontrakan itu dan membantu Gary untuk berdiri.

"Elena, kamu membiarkan orang lain memperlakukan ayahmu seperti ini?" cela Clara.

"Siapa pria ini?" Gary berkata dengan penuh amarah, "Bagus, Irene, kamu hebat, ya. Baru keluar dari penjara, kamu sudah menjalin hubungan dengan pria yang nggak benar ...."

Ucapan Gary tiba-tiba terhenti karena pria di hadapannya ini tiba-tiba membuatnya merasa ketakutan, seakan-akan dia sedang diawasi oleh seekor binatang buas. Jika dia melanjutkan ucapannya, dia merasa bahwa pria itu akan langsung mencabut nyawanya.

Bam!

Pintu kamar kontrakan ini pun langsung ditutup oleh Irene.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 523

    "Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 522

    Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 521

    "Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 520

    "Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 519

    Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 518

    "Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status