Share

Rencana untuk Satu Nyawa!

"Selemah itu rupanya. Percuma menyelamatkanmu, jika Kau tambun seperti manusia tak berguna, Ghara!"

Erick memandangi Ghara yang masih terbaring lemah di ruang ICU, kemudian melangkah mengikuti jejak Dimas yang sudah siap menunggu di lobby.

"Turunkan Saya di sini, jemput wanita itu dan bawa, Dia ke markas!" perintah Erick.

"Siap-"

"Sudah tahu siapa yang harus, Kamu temui di sana, Dim? Laksanakkan tugasmu dengan baik!" sela Erick.

Dimas mengangguk, kemudian membuka pintu seperti pelayan yang patuh dengan segala perintah majikannya.

"Bagus!" Erick terkekeh sengau. Menampilkan ekspresi dusta dari jiwa serakahnya.

***

"Bagaimana keadaan, Anda?" tanya Vall Ankala begitu Dea tiba di markas.

Dea masih belum menyadari jika sosok pria dengan garis bekas sayatan di bibir serta jahitan luka alis yang terputus itu adalah penampakan Vall Ankala.

Semenyeramkan itu! Gumam Dea.

Sementara pria berkepala pelontos itu duduk menyilangkan satu kaki, menatap lekat ke arah Dea. Menyedot cerutu sem
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status