Share

BAB 14 Arena Perang

Arena Perang

Aku mengantar mas Hanung keluar, hingga dia masuk ke dalam mobil, juga Bintang, dia begitu senang melihat papanya menaiki mobil, mungkin dia berpikir kita akan pergi.

“Papah kerja dulu ya,” ucap mas Hanung seraya melambaikan tangan. Bintang terus menggerakkan badannya, seolah ingin melompat ke arah mas Hanung.

Mobil mas Hanung sudah mulai semakin jauh, kemudian tak terlihat, kini tinggal aku dan Bintang. Adam berangkat sekolah lebih pagi, sebelum mas Hanung berangkat, dia sudah memakan sarapannya dan membawa bekal yang sudah aku siapkan sejak dini hari.

“Ayo kita mandi Bintang sayang,” ucapku pada Bintang.

Aku masuk ke dalam rumah, seperti biasa, tidak terlalu berantakan, karna sebelum mas Hanung bangun, aku sudah jatuh bangun berusaha membuat semuanya rapi, ya, malamnya pun aku sudah selalu berbenah, tapi entah kenapa selalu ada saja yang kurang.

Jadwal pagi selanjutnya adalah, memandikan Bintang, mencuci baju, menjemur, membereskan baju yang tadi malam sudah aku setrik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status