Share

Bab 41

Author: Rizu Key
last update Last Updated: 2025-06-23 21:37:41

Seketika suasana menjadi sunyi. Niko menggertakkan giginya lalu pergi dengan langkah keras. Dia masuk ke dalam ruangan presentasi bersama asistennya. Sementara Yudha kembali duduk di samping Jelita dan menghela napas berat.

"Nyonya, maaf atas gangguan tadi. Apa Anda baik-baik saja?"

Jelita mengangguk. "Aku baik-baik saja, Yudha. Terima kasih sudah membelaku."

"Itu sudah menjadi kewajiban saya, Nyonya. Hanya saja... Kenapa Anda bisa kenal dengan Pak Niko?" tanya Yudha penasaran.

"Dia... Hanya mantan tunanganku. Dia selingkuh dengan adik kandungku sendiri. Tapi... Apa maksud ucapannya tadi? Kenapa dia bilang keluargaku bangkrut?" Jelita mulai khawatir.

Yudha pun terdiam. Dia sendiri pernah mendengar dari tuannya bahwa keluarga Jelita memang sedang mengalami kebangkrutan. Namun, tak menyangka jika sang Nyonya tidak mengetahuinya.

"Tenanglah, Nyonya. Sekarang sebaiknya Nyonya fokus untuk presentasi." Yudha mencoba menenangkan.

"Kamu benar. Mungkin saja dia hanya ingin memojokkanku lagi se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 48

    Suara pintu terbuka mengakhiri ketenangan sejenak yang menyelimuti ruangan itu. Zain berdiri malu-malu di ambang pintu, takut menyadari kesalahannya. Royal melepaskan genggaman lengannya dari pinggang Jelita, mencoba menata napas. Ia melemparkan pandangan tajam ke arah asistennya, lalu melembut saat mengarahkan tatapannya ke Jelita."Kamu mengganggu, Zain," ujarnya dingin.Zain menelan ludahnya. "Ma-maaf, Tuan...." katanya terbata. "Tapi meeting berikutnya akan dimulai sebentar lagi."Jelita menegakkan tubuh, menunduk menahan malu atas perlakuan suaminya. Dia menggeser tubuhnya ke samping dengan perlahan, namun suaminya malah menahannya."Kalau begitu aku akan bersiap," jawab Royal, suaranya tegas namun terdengar tenang."Baik, Tuan." Zain mengangguk, lalu melangkah mundur. Pintu ditutup pelan. Ruangan itu kembali hening, namun hawa yang ada kini berbeda.Royal menatap Jelita."Mas... Kamu harus siap-siap. Jadi lepaskan aku," cicit Jelita mencoba lepas dari pelukan suaminya."Sebentar

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 47

    Jelita terkejut saat mendengar suara yang amat dikenalnya. Suara itu terlalu akrab untuk sekadar seorang kolega bisnis. Itu suara suaminya sendiri.Royal berdiri tegap di depan Jelita. Setelan jas hitam pekatnya tampak pas melekat, menambah wibawa dan kharisma lelaki itu di hadapan para petinggi Infinite Corporation.Semua mata kini tertuju padanya. Namun bukan itu yang mengejutkan mereka. Yang paling membuat ruangan terdiam adalah bagaimana Royal berjalan menghampiri Jelita dengan wajah penuh ketenangan, lalu menjabat tangan wanita itu dengan sikap hangat dan lembut yang belum pernah mereka lihat sebelumnya."Nyonya, selamat. Proposal Anda mengesankan," ucap Royal, nadanya rendah, dalam, namun tulus.Jelita yang buta tak mampu melihat sorot tatapan sang suami, namun ia tahu betul siapa pemilik suara dan sentuhan itu. Genggaman tangan Royal yang besar, hangat, dan tenang, adalah satu-satunya tempat yang membuatnya merasa tidak tersesat dalam kegelapan."Iya, Tuan Royaldio. Terima kasi

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 46

    "Bajingan!" Edwin mengumpat seketika setelah panggilannya terputus secara sepihak.Vanessa terkejut mendengarnya. Wanita itu pun mendekati suaminya, matanya memantau gerak-gerik pria yang kini wajahnya memerah karena marah."Mas... gimana?" tanyanya pelan.Tanpa berkata apa pun, Edwin menepis tangan istrinya. Dia pun melempar ponselnya ke atas kasur dengan gerakan kasar. Layar ponsel sempat menyala, memperlihatkan nama terakhir yang dia hubungi: Royal."Royal benar-benar berengsek! Berani-beraninya dia bersikap arogan padaku. Dasar anak nggak tahu diri," geramnya.Vanessa kembali mendekati suaminya. Kali ini ia mencoba meredakan emosi pria itu dengan mengelus punggungnya perlahan. Tapi Edwin menepisnya."Tenang, Mas. Kamu jangan emosi begini. Nanti tekanan darah kamu naik lagi," ujarnya cemas."Bagaimana aku bisa tenang? Semua orang sekarang mulai memojokkan keluarga Alexander. Kalau Victor dan Regina benar-benar dipenjara, bagaimana nasib kita?! Apa kamu pikir dewan akan tetap mengha

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 45

    "Kurang ajar! Untuk apa kamu ke sini?" bentak Reno tiba-tiba.Jelita tersentak. Ia berhenti beberapa langkah dari ranjang sang ayah."Pah... aku dengar Papah sakit. Aku cuma mau–""Kamu pikir kamu masih bagian dari keluarga ini?" potong Reno tajam. "Setelah semua kehancuran yang kamu bawa?!"Royal melangkah maju, hendak menahan kemarahan yang mungkin meledak. Tapi Jelita mengangkat tangan, mencoba tetap tegar."Tapi, Pah... Aku anakmu... aku masih darah dagingmu...." cicit Jelita pilu.Reno terkekeh pahit. "Darah dagingku? Kamu membawa sial!"Tubuh Jelita tersentak kaget mendengarnya."Gara-gara kamu membuat onar, bisnis yang selama ini aku jalankan dengan susah payah, ambruk. Nama baik perusahaanku rusak. Kamu bahkan gagal menikah dengan Tuan Royal dan malah kabur dengan pria yang bahkan tidak punya apa-apa!" hardik Reno yang kini beralih menatap tajam pada Royal."Pak Reno...." Royal sepertinya ingin meledak, tapi Jelita menahan tangan suaminya."Mas... Jangan," bisik wanita itu.Ma

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 44

    Royal menatap seorang wanita paruh baya dengan pandangan tajam namun tak mengandung kebencian. Di matanya, hanya ada kewaspadaan dan kecemasan. Sementara Jelita yang masih belum menyadari siapa yang berdiri di hadapan mereka hanya bisa menggenggam tangan suaminya."Mas?" panggil Jelita pelan.Tiba-tiba terdengar suara lirih namun tegas menyapa dari kejauhan, tubuh Jelita seketika menegang."Jelita?"Mendengar namanya dipanggil, Jelita menoleh ke sumber suara. Jari-jari Jelita membeku. Suara itu… suara yang dulu begitu akrab di telinganya—penuh keanggunan, tapi kali ini terdengar lelah dan getir."Mamah?" bisik Jelita pelan.Suara langkah sepatu mendekat dengan ragu. Lalu aroma parfum khas ibunya menyeruak di antara aroma rumah sakit yang steril. Jelita menoleh sedikit, ragu. Tangannya semakin menggenggam erat tangan Royal."Iya, ini Mamah, Lita...." Suara itu kini jelas, hanya berjarak satu meter darinya.Royal melepaskan genggamannya perlahan, tapi Jelita menolak dengan waspada."Mah

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 43

    Jelita terdiam sejenak untuk mengenali suara itu. "Niko...?"Niko tertawa kaku. "Ternyata kamu memang hebat. Nggak cuma soal otak, tapi juga hati.""Apa maksudmu?" gumam Jelita kesal. Perkataan Niko terdengar merendahkannya."Haha. Kamu bisa ganti pria begitu cepat dari tunanganmu ke orang baru. Siapa? Pengawalmu ini? Atau asistenmu? Kau benar-benar serakah memilih dua pria sekaligus." Niko menunjuk Royal dan Yudha secara bergantian meski Jelita tak dapat melihaatnya.Royal berdiri di depan Jelita. Tatapannya tajam. "Jaga mulutmu."Niko mendengus. "Siapa kamu? Cowok barunya Jelita? Atau cuma pelindung sementara?""Jaga ucapan Anda, Pak Niko!" seru Yudha yang ikut kesal melihat tingkah dari anak tunggal keluarga Herlambang.Royal mengangkat dagunya. "Aku–""Mas." Jelita menghentikan suaminya. Lalu dia mendongak meski tak benar-benar menghadap ke arah Niko."Hahaha. Aku ingat sekarang. Pria ini adalah pengawal Tuan Royal yang kamu ajak ke pesta pernikahanku. Iya, kan?" ejek Niko."Dia b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status