Share

Chapter 7 - Nama

“Nama Saya, Derian Aesundarishta. Istri bisa memanggil Saya, dengan sebutan yang Istri suka.”

Berjalan secara berdampingan, bersama dengan suaminya yang telah disahkan oleh banyak saksi di pesta perjamuan sayembara tadi, … Qilistaria merasa kikuk. 

Ia tidak terlalu tahu harus bereaksi bagaimana, terhadap orang asing yang baru dikenalnya ini. Terlebih lagi, … karena dia adalah seorang laki-laki.

“Saya lebih tua dari Anda dua tahun. Jadi, di tahun ini, Saya telah memasuki usia 20 tahunan.”

Atas ancaman dari Duke Yoargi yang katanya akan membuang semua hasil panen kerja kerasnya, dalam beberapa bulan ke belakang ini dengan perasaan enteng, … secara terpaksa, Derian pun mau tak mau membawanya kembali bersamanya, menuju ke rumah miliknya yang sederhana.

Mengikuti ke mana Derian akan mengajaknya pergi, Qilistaria hanya mengemasi sedikit barang-barang kepunyaannya, … yang sebagian besar hanyalah gaun berlengan panjang, beserta dengan sarung hitam saja.

Sebab, di kediaman sana, … Qilistaria tidaklah memiliki banyak barang berharga, ataupun orang rumah yang setia. Jadi, hal itu pun dapat memudahkannya bergerak dengan bebas, di kala ingin berpindah tempat tinggal seperti saat ini, tanpa repot-repot membawa banyak barang bawaan.  

“Ah, sebelum itu, … Istri.”

Menolehkan kepalanya ke arah di mana manik mata merah milik Derian, si suaminya, tengah menatapnya dengan pandangan yang sendu, … Qilistaria hanya diam terbungkam, dengan alisnya yang saling bertaut heran, … atas gumaman selanjutnya dari si lelaki berambut merah itu, mengatakan suatu perkataan yang terdengar cukup ambigu.

“Saya minta maaf, karena … telah berani-beraninya membawa Anda menuju ke rumah Saya, dengan cara berjalan kaki seperti ini.”

“A-ah.”

Qilistaria segera menundukkan pandangan, untuk menatap tanah yang sedang dipijak oleh kaki beralaskan sepatu lars hitamnya, … saking dirinya merasa begitu gugup.

“Ti-tidak apa-apa, su-sungguh.”

Yah sebenarnya, bagi Qilistaria, … itu bukanlah masalah yang patut dikeluhkan olehnya sekarang. 

Sudah bersyukur, ia dapat keluar dari Duchy Yoargi dengan pergi bersama lelaki yang menurutnya sangat tepat ini. Meskipun, memang masih belum terlalu yakin, dikarenakan belum sepenuhnya mengenal Derian dengan sangat dalam. 

Akan tetapi, Qilistaria sangat percaya, bahwa lelaki bernama belakang Aesundarishta tersebut, memanglah seorang laki-laki baik seperti yang ia kira, … dan juga seperti yang ia harapkan.

“Sa-saya, … sama sekali tidak merasa keberatan. Terlebih lagi, … pulang menuju ke rumah sembari berjalan secara berdampingan dengan Anda, … telah membuat Saya merasa begitu senang.”

Qilistaria berterus terang. 

Seumur-umur, baru ada orang mengobrolkan sesuatu pembicaraan dengannya yang tidak terlalu serius, tidak terlalu penting, dan juga tidak terlalu berat, … namun, tetap terasa menyenangkan … untuk ia dengarkan secara terus-menerus.

“Be-begitu ya?”

Memalingkan wajah merahnya yang kembali memerah, semerah rambut beserta manik mata merah kepunyaannya, … Derian lekas membuang muka, agar tidak terlalu sering menatap Qilistaria, yang merupakan sumber penyebab akan kenapa wajahnya bisa menjadi bersemu merah begini. 

Tak enak dengan melihat Derian yang bekerja keras menanggung kembali barang bawaan tadi, dengan tujuan awal untuk ditunjukkan kepada sang Duke sebagai mahar pernikahan itu secara sendirian, … Qilistaria cepat membuka suaranya, untuk menyuarakan sebuah usulan bantuan kecil.

“Jikalau Saya boleh membantu, … bolehkah Saya membawakan jinjingan Anda yang ini?” tanya Qilistaria, dengan tangan kanan yang terulur ke arah tangan kiri Derian, yang tengah sibuk menjinjing kantung besar berisi buah persik dan buah pir.

Kalau saja dirinya ini memang tidak mau sampai dibuang oleh seseorang, maka … ia harus membuat dirinya lebih berguna bagi orang tersebut, supaya orang itu tak akan pernah berpikiran untuk membuangnya, … dikarenakan ia telah dibutuhkan.

Semacam itulah sekiranya, prinsip kuat yang sudah diterapkan di dalam hatinya Qilistaria selama ini. 

Di saat tangan Qilistaria hampir menyentuh kantung jinjingan yang terbuat dari bahan kain itu, … secara refleks, Derian mengayunkan jinjingan kantung tersebut ke belakang tubuhnya, … dan menjauhkannya dari jangkauan tangan Qilistaria.

Tentu saja, perlakuan mendadak itu telah menimbulkan keterkejutan yang teramat sangat dari Qilistaria. Pikiran-pikiran buruk, dan sangkaan-sangkaan yang jelek, kembali menggerayangi pemikirannya.

Apakah Derian tidak ingin bersentuhan dengannya, meskipun tangannya terbalut oleh sarung tangan? 

Akan tetapi, … bukannya dia berlaku biasa-biasa saja saat menggandeng uluran lengan, untuk kemudian mengecup punggung tangannya sewaktu di pesta tadi? Lalu … kenapa, sekarang, ia, ….

“Ah, begini, Istri. Ini tidak seperti apa yang Anda pikirkan.”

Melihat raut muka Qilistaria yang mengeras, akibat sedang sibuk bergelut dengan pemikirannya sendiri, … Derian cepat-cepat berujar demikian untuk segera menjelaskan, … sebuah alasan masuk akal dibalik sesuatu yang kemungkinan dapat menimbulkan kesalahpahaman besar ini. 

“Barang bawaan ini, akan terasa sangat berat untuk Anda. Saya tidak mau Anda membawa barang seberat ini, sampai ke rumah Say—er, maksudnya, ke rumah ki-kita nanti.”

“Ah, … benar begitukah?”

Tampaknya, kecurigaan dari terkaan buruk Qilistaria, tak dapat menghilang begitu saja.

Seakan tahu bahwa istrinya masih meragukan penjelasannya, Derian berinisiatif untuk membuktikan kebenaran dalam ucapan yang telah ia ungkapan tersebut, dengan cara menawarinya barang bawaan itu, … seperti yang Qilistaria inginkan barusan. 

“Jika Anda tidak mempercayainya, mau mencoba untuk membawanya?” tawar Derian, yang seterusnya mengasongkan jinjingan kantung buah-buahan itu kepada sang istri.

Memegangi ujung bagian atas kantung tersebut, dengan menggunakan kedua tangannya yang kosong, karena barang bawaan berupa pakaian miliknya … disimpan di dalam kantung kain yang ia gendong di punggung, … Qilistaria pun segera bersiap-siap untuk mengangkat jinjingan berisi buah-buahan tersebut, dengan sepenuhnya mengandalkan tenaganya sendiri.

“Istri, apa Anda sudah bersiap? Kalau sudah, maka Saya akan langsung melepaskan lengan Saya dari memegangi benda ini.”

Merasa percaya diri akan kekuatan yang terdapat pada otot lengannya dengan begitu serius, Qilistaria menjawab pertanyaan meragukan dari Derian, dengan sebuah anggukan kepala.

“Satu, dua, ….“

Sesuai dengan apa yang ia bilang sebelumnya, Derian melepaskan genggaman tangan kirinya yang mencengkeram kuat jinjingan buah-buahan, secara perlahan. Namun, tak lama kemudian, ….

“… Tig—“

GEDEBUT!

“—Gaaahh~ akheem!”

Derian mengeluarkan suara yang terdengar seperti sedang menahan lengkingan, akibat dari kantung jinjingan yang dijinjing oleh Qilistaria … jatuh tak terbawa oleh tangan kurus bertenaga lemahnya, dan kemudian berakhir dengan menimpuk kaki yang beralaskan sepatu boot coklat.

Kendati demikian, untuk menjaga perasaan Qilistaria dan untuk tetap menjaga imaji harga dirinya, … sebagai seorang lelaki yang perkasa di hadapan perempuan penarik rasa suka beserta perhatiannya, Derian pun, … ujung-ujungnya menjadi berdehem sok keren, seraya mengangkat kembali jinjingan kantung buah yang lumayan menyakiti kakinya itu, dengan menggunakan tangan kiri.

“Tuh, kan? Saya sudah bilang, kan? Kalau kantung berisi buah persik dan pir ini, akan sangat berat untuk dibawa oleh Anda, … Istri,” omel Derian, yang sebenarnya jika kita telaah lebih dalam lagi, perkataannya barusan kurang cocok disebut sebagai sebuah omelan.

Sementara, di sisi Qilistaria sendiri, … si gadis berambut dan bermata hitam itu, tampaknya masih merasa tidak habis pikir, dengan kenyataan pahit yang telah membuat kaki suaminya … tertimpa oleh beratnya sebuah kesalahan yang sudah ia buat.

Apa-apaan isian kantung jinjingan itu? Daripada berisikan buah-buahan, rasa-rasanya … isian dari kantung itu, serasa menampung beratnya gundukan batu! 

Bagaimana bisa, Derian tampak begitu dengan mudahnya mengangkat dan juga menjinjing benda tersebut, dalam sepanjang perjalanan yang telah menghabiskan waktu beserta menguras banyak tenaga, … yang justru malah seakan-akan tak memiliki pengaruh terhadapnya sama sekali?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status