Share

17. Menghadiri Sebuah Acara

“Acara apa ini?” tanya Anggun lagi. Tanpa sadar, Anggun menarik-narik kerah lengan baju Ares.

“Jangan banyak tanya!” hardik Ares sambil mendelik. Kepalanya miring supaya tak terlihat banyak orang. “Lebih baik kau diam dan berkata seperlunya saja.”

Menggigit bibir, Anggun mengangguk pasrah.

“Sudah kubilang, jangan menggigit bibir di depanku!” bentak Ares lagi.

Pada akhirnya, Anggun merasa serba salah. Bepergian dengan sekumpulan orang-orang elit memang tidaklah menyenangkan. Sudah datang bersama pria galak, ditambah lagi tak ada satu orang pun yang Anggun kenal.

Saat berjalan melalui kerumunan hingga sampai ke dekat panggung setinggi setengah meter, Anggun mendapati Paman Bian dan Bibi Ana sedang bercengkerama yang sepertinya si tuan rumah. Ada Rangga dan Mareta juga di sana.

“Ares!” panggil Bian saat mendapati Ares berjalan mendekat. Tangannya masih melambai hingga Ares berhenti di hadapan mereka.

“Ini pasti Ares kan?” tebak Paman Pram si tuan rumah. “Ares si pemilik Gareesa resto?”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status