Share

Bagian 4

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-09-21 15:21:02

"Lihat nih, Ka. Rania ternyata masih SMP, bentar lagi dia jadi anak SMA, kita-kira bakalan sekolah dimana ya."

"Palingan juga lanjut di sekolah internasional lagi, tuh cewek kan anak kesayangan Oma." jawab Varka.

Saga menggeser layar ponselnya melihat foto Rania di media sosial, "Cantik anaknya, sayangnya masih lima belas tahun, nanti dia pas SMA kita udah masuk kuliah."

Varka menoleh melihat foto Rania di ponsel Saga, cewek cantik itu banyak menghabiskan waktunya di luar negeri karena cucu kesayangan Oma yang berstatus sebagai salah satu orang terkaya se-Bandung raya.

"Di kelasku juga ada kok cewek cantik." ucap Varka.

Tentunya Saga yang juga satu sekolah dengan Varka menoleh, "Yang mana?"

"Yang bukan cowok pastinya," Varka lalu tertawa dan berhasil mendapat pukulan dari Saga.

"Dih, orang lagi serius juga. Eh tapi pas acara ulang tahun Rania kemarin aku denger katanya tuh cewek udah dijodohin, tiap ingat itu aku sakit hati." Saga menjatuhkan tubuhnya berbaring di kursi kayu tempat mereka nongkrong sore hari.

Saga melihat langit berawan sambil membayangkan gimana caranya bisa deketin Rania, tapi kalau dipikir lagi sudah pasti sulit, sebab keluarga Rania berasa dari keluarga terpandang sementara Saga tidak merasa demikian walaupun ibunya adalah pemilik butik dan juga toko berlian dan ayahnya seorang pekerja dibidang keamanan software.

Dari segi harta mungkin perbandingannya tidak begitu jauh, tapi harta kan yang punya orang tua sementara Saga anak SMA yang masih petakilan, cowok di sebelahnya ini adalah rekan dari balita yang selalu Saga temani.

"Lu ada gambaran bakalan pacaran sama siapa gak, Ka?" tanya Saga.

"Kalau ada sih yang mirip sama Mami."

"Idih, spek tante cantik mah langka." sahut Saga.

Varka menoleh, "Justru itu, yang langka itu menarik makannya aku mau cari yang kayak mami, ntar kalau anak-anak aku remaja dia punya temen karena maminya awet muda."

"Halah, itu mah kamu nyari saingain diri sendiri namanya. Kamu sama Paman Kevin aja sering rebutan tante Liora kalau mau jalan, terus kalau kamu nemu spek kayak mami kamu artinya momen keluarga kalian terulang kembali dong."

"Iya juga ya." gumam Varka, remaja itu mendengar suara kemudian berlari sambil mengulurkan tangan, "Mang, cilok mang!" panggilnya.

Penjual cilok gerobakan mendekat, "Yang agak pedes, Mang."

"Siap, Den. Mau berapa ribu?"

"Dua puluh ribu aja bagi dua, satu gak pedes." jawab Varka sambil mengeluarkan uang dua puluh ribuan, "Makasih mang." Varka meraih dua bungkus cilok kemudian menyerahkan satu untuk Saga, "Nih, gak pedes."

Saga kembali duduk menerima cilok dari Varka, keduanya termenung menikmati cilok dengan santai, "Gimana Rania mau deket sama gue ya, dia makan steak lah kita kita makan cilok." Saga pun lalu menertawai dirinya sendiri.

"Lu bilang Rania udah di jodohkan, cari cewek lain ajalah, nih aku kasih tau ya kalau populasi perempuan di dunia ini tuh lebih banyak dari cowok, jadi jangan ragu nyari cewek lain.”

"Sok ngajarin, Lu aja sampai tujuh belas tahun masih jomblo." ledek Saga, "Dari jutaan populasi perempuan di dunia ini, satu aja Lu gak dapat." tambahnya.

"Idih ngeledek, Lu aja juga masih jomblo." sahut Varka, mereka pun tertawa karena di kondisi yang sama tidak punya pacar.

"Kalau dipikir kita ini gak jelek loh ya, tapi jomblonya kok betah amat."

Varka dengan santai menyantap ciloknya sambil menatap ke depan, "Mereka minder ngedeketin kita, soalnya spek muka kita itu spek pangeran." jawabnya, mereka kembali tertawa sampai Saga tersedak ciloknya.

Tangan Varka menggeplak bahu Saga sampai cilok yang tidak sengaja tertelan sebelum dikunyah melompat dari mulut remaja itu.

"Lu masih punya gigi, kenapa gak dikunyah dulu sih sebelum ditelan." ujar Varka.

"Yaelah, namanya juga kecelakaan."

"Kayaknya aku tau deh kenapa gak ada cewek yang mau sama kita." gumam Varka.

Saga pun menoleh, "Emang apa?"

"Karena kita dua somplak." jawabnya, kembali mereka tertawa meskipun tenggorokan Saga terasa perih akibat tersedak cilok barusan, untungnya Varka tidak memesan yang pedas.

Keduanya asik bercanda sampai ada seorang perempuan lewat di sebelah mereka, rambutnya pirang dan menggunakan rok pendek, kakinya putih dan bajunya ketat.

"Cewek, Ka." canda Saga sambil berbisik.

Varka menoleh, perempuan yang mereka lihat pun di hampiri oleh seorang ojek online sehingga ketika menoleh, wajahnya terlihat jelas. Varka dan Saga kembali tertawa sampai air mata mereka merembes sedikit.

"Kirain cewek beneran, gak taunya cewek jadi-jadian, dahlah pulang aja, yuk. Sakit perutku ketawa terus sejak tadi." Varka mengenakan helmnya.

"Lu gak mau join sama anak-anak latihan balapan?" 

"Gak dulu deh, lagi gak mood. Ntar aku juga mau fokus latihan buat pertandingan renang awal bulan depan, jadi wanti-wanti aja ngejauhin masalah. Duluan ya, bentar lagi mau hujan nih." jawab Varka, Saga hanya melambaikan tangannya.

Motor hitam berbelok arah ke tukang servis kendaraan, Varka lupa kalau body motornya pada retak, "Bang, servis body kayak gini berapaan?" tanya Varka.

"Liat dulu, Bro. Parahnya kayak apa." tukang jasa servis menghampiri, melihat bagian mana yang perlu untuk diperbaiki, "lumayan parah nih retaknya, aku sarankan ganti full body aja, aku kasih tujuh juta semua sampai beres."

"Mahal amat, kurang lagi dong." ucap remaja itu.

"Ya udah enam juta deh, ini sudah harga langganan makannya dikurangi harganya, jadi mentok gak bisa ditawar lagi."

Varka melihat body motornya kembali, "Mahal juga ya, mana tadi lupa buat minta tuh pelaku utama ganti rugi." ucap Varka, melihat kendaraannya retak sana sini gara-gara Saga nabrak tiang listrik. 

"Yaudah deh bang, kapan nih selesainya."

"Kerjain aja belum, tapi dua atau tiga hari selesai, ngantri dulu nih sama yang lain baru kerjain." jawab pemilik usaha servis.

Varka mengangguk, "Oke deh, bayarnya kalau udah beres aja ya."

"Oke, Bro. Aman itu mah."

Varka memesan ojek online, tahu begini tadi harusnya ia pulang saja dengan Saga biar di bonceng sama tuh anak.

"Varka!"

Cowok itu menoleh kesana kemari mencari suara, terlihat Rania dari dalam mobil melambaikan tangan, "Loh, dari mana?" tanya Varka, tapi Rania memberikan kode agar Varka masuk ke dalam mobilnya.

Tepat setelah Varka di dalam mobil bersama Rania, gerimis pun turun.

"Aku dari belanja kebutuhan sekolah, oh ya sore ini aku mau ke rumah kamu."

Alis Varka terangkat naik, "Kamu memang tau rumah aku dimana?"

"Kan aku udah tanya ke Om Kevin tadi, dia kirim alamat ke aku, nih buktinya." Rania menunjukkan pesan dari Kevin mengenai alamat rumahnya, batin Varka sejak kapan Rania deket sama Kevin.

Tapi kalau tahu begini harusnya Saga ikut, tuh anak kan suka sama Rania. Namun niat Varka mau mengirim pesan ke Saga tidak jadi, kalau Rania udah dijodohin mending Saga jangan deket-deket sama cewek inilah, yang ada itu anak nanti sakit hati.

"Tumben amat mau ke rumah, tapi kamu kok tau aku ada di tukang servis motor." tanyanya.

"Oh, tadi aku gak sengaja lihat kamu, jadi aku minta supir menepi terus panggil kamu deh, kebetulan juga kan aku mau ke rumah kamu." jawab Rania.

Varka mengernyitkan kening, emang nih cewek ramah begini ya orangnya? Mobil melaju ke rumah Kevin, gerbang tinggi terbuka mempersilahkan kendaraan itu masuk.

"Wah, rumah kamu besar juga ya."

"Bukan rumahku, ini rumah orang tuaku, ayo masuk." ajak Varka.

Rania mengambil sesuatu dari dalam mobil kemudian mengikuti Varka dari belakang, di dalam rumah Kevin datang dari halaman belakang membawa piring, pasti habis ngerujak lagi.

Menyadari kedatangan tamu di rumahnya, Kevin segera meletakkan piring habis ngerujaknya ke meja lalu menghampiri Rania sambil tersenyum merekah, dalam hati 'Calon mantuku datang'

"Rania, apa kabar!"

"Baik, Om. Tante Liora mana?"

"Ada di ruang tengah, Varka bakalan kasih tau kamu, om mau cuci tangan dulu ya."

Rania mengangguk, Varka menunjukkan jalan agar Rania bertemu dengan Liora, terlihat seorang perempuan cantik berbadan mungil sedang membuat karya seni dari benang rajutan.

"Selamat sore tante."

Liora menoleh, "Wah siapa ini cantik banget, sini nak duduk sini." Liora menepuk tempat di sebelahnya sembari meletakkan alat rajut ke kotak, Rania mendekat memberikan hadiah.

"Ini tante, aku tadi sempat beli sesuatu buat tante, semoga suka."

"Malah repot-repot, kamu datang sendirian ya. Ini pertama kalinya loh kamu datang ke sini, dulu kamu kesini pas masih umur dua tahun. Duh cantiknya, kamu udah makan belum, tante siapin makanan ya."

Rania menggeleng, "Gak usah tante, Rania masih kenyang, tante buat apaan itu?" tanya Rania penasaran, Liora pun menunjukkan kalau dia sedang membuat baju rajutan, Rania tampaknya tertarik dengan hobi Liora satu ini. 

Sementara di belakang mereka Varka melihat dua wanita di depannya sambil melipat tangan, kenapa Varka baru tahu kalau orang tuanya memperlakukan Rania seperti anak kandungnya sendiri, kalau begini kan saingan Varka jadi bertambah dong.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Imutku (Season #2)   TAMAT

    Proses prewedding sebisa mungkin selesai satu hari karena akan ada proses calon pengantin dilarang keluar rumah selama satu minggu sebelum hari pernikahan, dan sehari setelah prewedding, Varka bersama Rania menyelesaikan dokumen pernikahan secepat yang mampu mereka lakukan dalam waktu satu hari dan itu berhasil.Selesai dua hal itu di persiapkan, kini Varka dan Rania juga memilih dekorasi seperti apa yang akan mereka gunakan untuk pesta resepsi, dan beruntungnya WO yang bekerja sama adalah kenalan dekat keluarga, pemilihan juga tidak membutuhkan waktu lama, setidaknya hanya butuh waktu kurang dari dua jam.Mengenai pemilihan gedung, itu sudah diurus oleh para orang tua karena harus memesan beberapa bulan sebelumnya sementara Varka dan Rania saat itu masih di negara orang.Dan voila, dalam waktu lima hari yang bisa dimanfaatkan Varka dan Rania untuk pesta pernikahan sudah lengkap, selebihnya di urus oleh orang tua mereka diawal. Lalu hari ini, hari dimana Varka dan Rania dilarang bertem

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 60

    Lima tahun berlalu.Tepat hari ini usia Rania berusia dua puluh enam tahun dan menjadi Dosen muda di negara Singapura di bidang Artificial Intelligence yang mulai ditekuni sejak lulus pendidikan S2 di Sydney. Pembawaan saat mengajarkan materi di kelas banyak dipuji oleh mahasiswa. dan semua ini sudah berlangsung sejak satu tahun terakhir.Rania melihat jam tangannya saat keluar dari kelas, beberapa mahasiswa menyapanya dengan ramah dan dibalas tak kalah ramah juga oleh Rania.Sekarang sudah pukul tiga sore dan tunangannya mengatakan akan mendarat di bandara Soetta pada pukul empat sore. Ini adalah pertemuan pertama sejak mereka berpisah lima tahun lalu.Rania merindukan Varka, lelaki itu juga pasti demikian. Ada perasaan gak sabar untuk bertemu calon suaminya karena kedatangan Varka ke Indonesia adalah untuk membahas pernikahan yang akan dilakukan dalam waktu dekat.Sayangnya Rania belum bisa bertemu dengan Varka hari ini di Indonesia karena posisinya masih di negara lain, ia baru men

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 59

    Dari Bandung ke Jakarta setidaknya memakan waktu beberapa jam, dan Varka bersama Rania duduk sebelahan. Sebenarnya perjalanan mereka baru besok sore, sengaja berangkat sekarang karena ingin menghabiskan waktu berdua sebelum menjalani hubungan jarak jauh yang tidak sebentar."Kamu jangan lupa buat hubungin aku ya, setidaknya itu sekali setiap hari, tapi kalau kamu sibuk banget, hubungi aku seminggu sekali juga gak apa-apa." ucap Rania.Varka menoleh, meraih tangan Rania dan menggenggamnya, "Pasti, aku bakalan sempatkan kirim pesan atau menghubungi kamu. Saling jaga diri baik-baik ya sampai kita dipertemukan kembali suatu hari nanti."Rania mengangguk, ia menyandarkan kepalanya ke lengan Varka menantikan kereta tiba di stasiun tujuan.Beberapa jam berlalu dengan cepat, mereka tiba saat jam makan siang. Sebelum melanjutkan perjalanan ke penginapan, keduanya memilih makan lebih dulu dan Varka memperhatikan setiap kali makan bakso, Rania selalu menyisihkan daun bawang ke pinggirnya."Gak s

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 58  

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba di mana pertunangan Varka dan Rania dilakukan hari ini. Dihadiri oleh beberapa kerabat dekat untuk memeriahkan acara tersebut dengan baik. Pesta keluarga itu berlangsung dengan bahagia, terlebih ketika Rania memamerkan cincin pertunangannya yang tampak cantik di jari manisnya.Cincin tersebut sebagai lambang kalau ia telah memiliki calon pasangan hidup, saling memegang teguh komitmen hingga pernikahan itu tiba."Kalian cocok banget," puji Airin yang berdiri bersama Liora melihat anak-anak mereka dengan bangga."Jadi harapan kita buat satuin mereka gak cuman omong kosong belaka, kan." sahut Gim.Kedua wanita di depannya menoleh, Airin dan Liora terkekeh, mereka ingat kalau orang yang paling bersemangat untuk menjodohkan Rania dan Varka adalah Gim, sekarang terlihat wajah puas melihat anaknya dan Varka sudah membuat perjanjian awal pernikahan.Kevin mendadak datang merangkul Gim dengan akrab, "Semoga dilancarkan sampai hari pernikahan ya, calon besan." k

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 57

    Dua hari setelahnya, kini keluarga Varka dan Rania berkumpul bersama sambil menikmati makan malam sekaligus membahas mengenai acara pertunangan yang akan dilakukan dalam waktu dekat, di kedua keluarga sudah sepakat jika pesta dilakukan sederhana karena Varka dan Rania akan melanjutkan pendidikan kembali."Jadi kesimpulannya, baik Varka maupun Rania udah sepakat untuk pertunangan dilakukan dalam waktu dekat kan?" tanya Gim.Rania dan Varka mengangguk."Baguslah, kalau begitu ini berlangsung dengan lancar. Besok kita mulai penyusunan acaranya, pesta dilakukan dalam tiga hari lagi karena jadwal cuti kalian yang sangat sedikit." tambah Kevin.Rania menoleh sekilas ke arah Varka sebelum ke ayahnya, "Sebaiknya acaranya gak perlu mewah, ini cuman pertunangan.""Aku juga setuju, nanti aja pas acara nikahan baru dibuat mewah gak apa-apa." tambah Varka.Kevin dan Gim tertawa pelan, "Ternyata anakmu gak sabar juga buat segera bikin acara nikahan." canda Gim.Rania sendiri tersenyum malu-malu mes

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 56

    Keesokan harinya, Varka turun ke ruang meja makan dimana orang tua dan adiknya ada di sana. Dengan santai Varka menarik kursi di sebelah Zaline, bahkan Varka mengusap sekilas rambut adiknya."Ka, kita bahas yang semalam. Kamu beneran serius mengenai pertunangan kamu sama Rania?" tanya Kevin.Varka menoleh, "Iya.""Gak coba kamu pikirkan lagi?" tanya Liora.Varka menggeleng, "Gak, Mam. Aku udah bilang setuju sama Rania, masa aku tarik lagi ucapan itu. Memang kalian mau bahas lebih lanjut lagi mengenai kapan acaranya ke keluarga Rania?""Kalau kalian berdua udah setuju, pertunangan secepatnya dilakukan, baik itu kamu sama Rania bakalan balik untuk melanjutkan pendidikan, waktu kalian terbatas." ucap Kevin."Terserah papi aja deh." Varka meraih roti bakar dan mengolesnya dengan selai coklat.Selesai sarapan, Varka menghampiri motor hitamnya, membersihkan dari debu yang sekiranya menempel. Bagaimanapun motor ini yang menemani masa remajanya, jadi tidak akan Varka jual."Bro!"Varka menol

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 55

    Mobil putih yang Varka kendarai tiba di depan rumah Rania, "Makasih ya udah bela-belain anterin sampai rumah." ucapnya.Varka mengangguk, "Lebih aman kalau aku yang anterin kamu pulang, udah sana masuk biar aku cepet balik."Rania terkekeh, "Oke, hati-hati." lalu Rania turun dari mobil Varka sebelum kendaraan itu mulai melaju pergi, dengan senyum manis terukir di bibir Rania, gadis itu berjalan masuk ke dalam rumahnya pada pukul sebelas malam.Ternyata kedua orang tuanya sudah menantikan kedatangan Rania pulang, mereka duduk di sofa ruang tamu melihat ke arah Rania dengan sorot mata yang sulit dijelaskan."Ada apa?" tanya Rania heran.Gim menarik pelan tangan putrinya untuk duduk, "Kamu udah bicara sama Varka, jawaban dia gimana?" ucapnya tanpa basa basi.Rania tiba-tiba memeluk Gim dengan erat, "Rania seneng banget, Pa. Varka setuju buat pertunangan dilakukan dalam waktu dekat." katanya antusias."Yang bener?" sahut Airin."Iya, Varka sendiri yang ngomong." jawab Rania serius."Jadi

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 54

    Rania tercengang, lebih ke arah gak percaya kalau Varka bakalan ngomong kayak barusan. Seperti mendapatkan kebahagiaan melejit tinggi, Rania berbalik ke arah Varka tanpa ragu memeluknya dengan erat.Gak ada pembicaraan, Rania buru-buru melepaskan pelukan karena mereka sedang ada di tempat umum sekarang, beberapa orang bahkan melihatnya dengan pandangan aneh barusan, tapi Rania gak peduli."Kamu serius?""Iya, aku serius. Tapi seperti yang kamu tau, perasaan aku udah gak sama lagi kayak dulu, jadi kamu harus bantu untuk perbarui." jawab Varka.Rania terkekeh, "Kamu bikin orang salah paham gampang banget ya." ujarnya."Sebenarnya kamu lebih jago bikin orang salah paham," Varka meraih tangan Rania, "jadi kita sepakat untuk terima pertunangan itu kan?"Rania mengangguk, "Tapi aku masih kuliah di Aussie, aku cuman punya libur dua belas hari.""Aku juga sama, cuti cuman dua minggu sebelum balik ke Denmark. Jadi, sementara ini kita fokus dengan dengan tujuan awal, kamu jadi dosen dan aku jad

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 53

    Keluarga Rania dan keluarga Varka sudah ada di tempat yang sama, beberapa tahun tidak bertemu tapi Rania masih saja mengagumi sosok Varka sampai sekarang, justru wajah cowok itu makin dewasa dan punya tubuh lebih kekar.Namun perbedaan yang sangat terasa adalah sorot matanya yang berbeda, mungkin karena terlalu lama gak ketemu, jadi Rania merasa gak nyaman dengan tatapan Varka. Padahal saat usianya dua puluh tahun dan orang tuanya mengatakan kalau cowok yang dipasangkan untuk Rania adalah Varka, gadis itu kelihatan senang sekali.Tapi sekarang ... rasanya ada yang salah."Tadinya, tahun kemarin kita kasih tau ke kamu soal perjodohan ini, tapi kamu masih ada di Eropa dan gak punya izin cuti, dan sekarang kamu ada di sini untuk mengetahui calon istri kamu di masa depan. Hubungan kalian udah cukup baik, jadi kita para orang tua sepakat untuk mengadakan pertunangan dalam waktu dekat sebelum Varka kembali ke Eropa." ucap Kevin.Sementara sekarang ini Varka menatap Rania, gadis itu punya ra

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status