Share

Siapa pelayan itu?

Malam tiba, semua orang sudah tidur, mbok Jum bahkan telah memastikannya lebih dulu. Bibirnya menyungging, dia masuk ke kamar yang empunya tengah tertidur pulas, “Bangun.” Ucapnya lirih seraya mengguncang pelan tubuh itu.

Pelayan itu membuka mata, mengucek juga karena terasa sepet sekali, “Iya, ada apa?” tanyanya.

Mbok Jum memberikan bubur ramuan, “Berikan ini ke Ratih, bagaimana pun caranya, pastikan kamu melihat Ratih menelannya dengan mata kepalamu sendiri.”

Pelayan itu menghela napas, “Apa ini pahit? Akan sulit kalau rasanya terlalu kuat.”

“Pahit atau tidak bukan urusanku, asal Ratih bisa minum ramuan ini, maka hidup kita akan makmur, jadi pastikan saja bocah ingusan itu menelannya, apa kamu paham?” mbok Jum memastikan sekali lagi.

Pelayan itu pun menghela napas, “Ya, aku akan memberikan ramuan ini besok setelah semua orang pergi, aku tidak mau tertangkap dan membuat diriku sendiri dalam bahaya.”

Mbok Jum mengangguk, dia lalu ke luar dari kamar pelayan itu.

***

Hari yang ditunggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status