Share

Sepucuk Surat

"Sebaiknya, kamu pulang aja. Istri kamu lebih membutuhkan kamu. Mama takut sesuatu terjadi sama Neya."

"Tapi Ma ...."

"Elvan, lebih baik kita berdoa buat papa. Istrimu jauh lebih membutuhkanmu, ingat usia kandungan Neya sebentar lagi udah memasuki waktu persalinan. Kamu harus jadi suami siaga, kamu ngerti, 'kan?"

Elvan mengangguk, menuruti perintah Vera. Karena hati kecilnya pun merasakan sebuah sesuatu yang aneh, seperti sebuah firasat buruk. Laki-laki itu kemudian keluar dari rumah sakit untuk pulang ke rumah Neya.

Akan tetapi, ketika Elvan sampai di rumah tersebut, keanehan dirasakan olehnya. Dimulai dari penjaga rumah yang tertidur lelap. Padahal biasanya penjaga malam itu, tidak pernah tidur saat malam hari untuk menjaga rumah tersebut. Namun, Elvan tidak terlalu mempermasalahkannya, dalam benak Elvan mungkin saja penjaga malam itu kelelahan.

Keanehan pun kembali terjadi manakala Elvan membuka pintu rumah itu, dan pintunya tidak dikunci. "Astaga, kenapa Bi Murni ceroboh sekali?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status