공유

Lebih Baik Mati

작가: CacaCici
last update 최신 업데이트: 2023-08-23 17:15:19

Dalam keadaan menangis, Zelda buru-buru keluar dari rumah tersebut. Tak ada yang tahu, karena dia keluar saat masih jam tiga dini hari. Ada banyak penjaga, tetapi Zelda tetap berhasil kabur.

Dia lewat tembok belakang agar aman dari penjaga di depan gerbang.

"Jika aku tahu kejadiannya akan begini, aku tak akan sudi tinggal dengannya?! Pura-pura baik ternyata dia punya niatan buruk padaku," monolog Zelda sembari menangis sesenggukan.

Awalnya, dia merasa jika mimpi buruknya telah berakhir. Marvin sangat peduli dan baik padanya.  Tetapi … Marvin tak lebih dari seorang pria bejad berkedok malaikat. Dia iblis yang nyata!

"Aku yang salah. Hiks … harusnya aku tidak mudah percaya padanya. Dia itu orang asing, cuma adik angkat Ayah, dia dan aku bukan keluarganya. Hiks … hiks …." Zelda menangis sesenggukan, berhenti dan terdiam sebuah jembatan.

Tak ada orang di sini, hanya Zelda. Matanya terus menatap ke bawah–memperhatikan arus air yang deras. Entah kenapa, Zelda merasa jika sungai di bawah sana seperti memanggil namanya. 'Apa aku bunuh diri saja yah? Jika aku mati, aku bisa bertemu Mama dan Ayah. Dan aku tidak harus menanggung ini semua. Rasa jijik dan masa depan yang hancur. Aku juga tidak ingin bertemu dengannya.'

"Argkkkkk …!" Zelda menjerit dan berteriak kencang, meluapkan perasaan sesak di dadanya dan rasa sakit di hatinya. "Sekarang aku sudah tidak punya siapa-siapa, kenapa aku harus bertahan di sini, Tuhan?! Aku membenci tubuhku, aku membenci keluargaku, aku membenci semuanya! Marvin brengsek!!"

Zelda menatap air deras di bawah jembatan, di mana sungai dibawah sana tengah tersenyum indah padanya lalu mengatakan, 'Ayo, tunggu apa lagi, Zelda? Segeralah lompat dan akhiri penderitaanmu.'

"Keluarga. Dia menyebutku keluarga tetapi dia membuatku jijik pada diriku sendiri," ucap Zelda secara lesu, berjalan perlahan ke pinggir jembatan. "Aku ingin mati!" Dia naik ke atas jembatan kemudian melompat ke bawah.

Byuarrr

Suara gemircik air terdengar, dinginnya air sungai langsung menusuk dan mengigit kulit Zelda, membuat Zelda menggigil dalam air sungai yang terasa seperti air es. Beberapa detik Zelda bertahan, membiarkan tubuhnya terus tenggelam. Stok oksigen mulai menipis dalam dadanya, dan …-

"Hah." Zelda berenang ke permukaan, menghirup oksigen dengan rakus kemudian marah sembari menangis frustasi. 

"Sialan!" maki Zelda, kembali menitihkan air mata sembari memukul-mukul permukaan air dengan marah–meluapkan emosi, "aku lupa kalau aku bisa berenang di sungai. Argkkkk! Mau mati saja sulit," gerutu Zelda sembari menjerit dan terus memukul permukaan air sungai.

Dingin? Dia tak peduli! Yang Zelda mau, dia mati sekarang ini juga.

Zelda sudah hancur, tak ada yang berharga dalam dirinya lagi. Dia tak punya apa-apa yang harus dia pertahankan di dunia ini. Mimpinya? Zelda punya mimpi menjadi seorang desainer yang famous, tetapi sekarang mimpi dan harapan Zelda hanyalah sebuah kematian. Dia ingin mati!

Zelda ingin tenggelam, tetapi otaknya yang masih berfungsi tidak mengizinkan Zelda melakukan itu. Zelda sangat tertekan dan kesal, dia hanya ingin mati namun alam seperti tak mengizinkan.

Tiba-tiba cahaya senter memenuhi sungai, mengarah pada Zelda yang masih menangis sembari memukul-mukul air sungai. Dia cukup kaget melihat cahaya yang menerangi dirinya. Namun Zelda lebih kaget lagi ketika mendengar suara teriakan iblis yang menakutkan.

"Zelda Amira!" Teriak seseorang dari atas sana, suaranya menggelegar  marah dan murkah.

Zelda mendongak, spontan membelalak ketika melihat siapa orang yang meneriakinya di atas. Banyak bodyguard dan … orang yang sangat Zelda takuti saat ini.

Marvin Abelard!

'Aku tidak mau kembali de--dengannya. Aku-- aku takut!' batin Zelda, buru-buru masuk dalam air– memilih menyelam agar Marvin tak tahu kemana Zelda akan pergi.

"Gerrrr …." Marvin menggeram marah ketika melihat Zelda masuk dalam sungai. Tanpa pikir panjang, Marvin melompat ke bawah– menyusul Zelda di bawah sana.

"Tuan!" teriak Neon--kepercayaan Marvin, panik dan khawatir pada Tuannya. Namun terlambat, Marvin lebih dulu melompat ke bawah sana.

Setelah dalam sungai, Marvin muncul ke permukaan untuk melihat ke mana Zelda berenang.

"Zelda, berhenti di sana!" geram Marvin dengan berteriak murkah saat melihat Zelda berenang ke arah seberang.

Dari atas, bodyguard langsung turun ke bawah– ke pinggir sungai, berniat menangkap Nona muda mereka. Sedangkan Zelda, melihat pada bodyguard sudah di pinggir sungai dia linglung dan panik.

Putus asah, Zelda pasrah dibawa hanyut oleh arus.

"Cik, sialan!" maki Marvin marah, berenang dengan cepat untuk menangkap Zelda. Untungnya dia bisa meraih tubuh itu dan membawanya ke tepi sungai, meskipun Zelda terus memberontak dan melawan.

"Uhuk-uhuk-uhuk." Setelah ditepi sungai–sudah di permukaan dan tanah, Zelda terduduk sembari terbatuk-batuk. 

Dia melawan ketika Marvin membawanya ke tepi, akibatnya banyak air yang masuk melalui hidungnya. Itu perih dan menyakitkan!

"Stupid!" Geraman halus dan rendah terdengar dari sebelah Zelda, tetapi Zelda sama sekali tak peduli–memilih menunduk dan diam-diam menangis.

Setelah gagal bunuh diri, sekarang Zelda tertangkap oleh pria bejad ini. Awalnya Zelda merasa beruntung bertemu dengan Marvin, tetapi sekarang dia merasa ini adalah musibah. Jika waktu boleh diundur, Zelda tak sudi ikut dengan pria ini.

"Ambilkan Jas-ku di mobil," ucap Marvin pada salah satu anak buahnya.

Dengan patuh, anak buahnya tersebut beranjak dari sana. Kemudian tak lama orang yang dia suruh tersebut datang lagi dengan membawa jas yang Marvin minta.

Marvin menyampirkan jas tersebut ke tubuh Zelda, setelahnya dia  menggendong perempuan itu dengan bridal style dan membawanya menuju mobil. Zelda hanya diam, membeku dalam ketakutan dan bayang-bayang mengerikan di kepalanya. Pria ini berhasil menangkapnya dan Zelda akan dibawa ke tempat neraka itu.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   ENDING

    "To--tolong," pekik Zelda cukup kuat, membuat Marvin menoleh ke arahnya–menatap intens pada Zelda, di mana Naura dan Allenra telah berada di pelukan Marvin. "Tolong jangan celakai mereka," cicit Zelda, suaranya tiba-tiba melemah–menatap memohon pada Marvin. Mata Zelda memerah, berair; ingin menangis sebab khawatir jika Marvin berniat buruk pada kedua darah dagingnya sendiri. Marvin membawa anak-anak tersebut dalam gendongannya, berjalan santai ke arah Zelda yang masih terikat di ranjang. "Maaf," ucap Marvin, berkata lirih dan pelan. Dia menurunkan anak-anaknya ke atas ranjang, lalu dia mendekati Zelda untuk melepas ikatan di tangan dan kaki Zelda. Setelah itu, tiba-tiba saja Marvin membawa Zelda dalam pelukannya–mendekap istrinya tersebut secara erat. "Maafkan aku, Amore," ucap Marvin dengan serak, bersamaan dengan air mata yang jatuh dari pelupuk. Pelukannya begitu erat, dia takut kehilangan perempuan ini. Melupakan pernikahannya dengan Zelda adalah hal buruk yang pernah Marvin

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   Keluarga?

    "Marvin, tumben kamu datang ke apartemenku," ucap Nita, tersenyum manis pada Marvin. Dengan lebar dia membuka pintu, lalu mempersilahkan Marvin untuk masuk. 'Apa Marvin datang ke sini untuk menyetujui perjodohan kami? Dia setuju menikah denganku?' batin Nita, bertanya tanya dalam hati. "Aku datang untuk bertemu denganmu." Tanpa di persilahkan, Marvin duduk di salah satu sofa putih–ruang tengah apartemen. "Menemuiku? Ya, tapi untuk apa Marvin? Kita bertemu setiap hari di kantor. Dan … malam kamu ke sini?" Nita memicingkan mata, berpura-pura curiga serta waspada. Padahal dalam hati, dia suka kedatangan Marvin di sini. Dia berharap kedatangan Marvin ke sini untuk suatu hal yang manis. "Entahlah." Marvin menyender di sofa. "Tiba-tiba ada kilasan aneh yang muncul …-"Deg deg deg Nita menegang sejenak. "Aku menikah." Marvin melanjutkan, "tetapi aku tidak tahu siapa perempuan yang kunikahi. Aku hanya dekat denganmu selama ini. Apa …-" Marvin menggantungkan kalimat, mendongak–menatap i

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   Amore Tidak Berbohong

    Zelda terdiam, menundukkan kepala untuk menghindar kontak mata dengan Marvin. Sejujurnya, dia sungguh kaget– dia baru tahu jika ZelMard adalah singkatan namanya dan Marvin. Cinta pria ini padanya memang tidak bisa diragukan. Namun, kondisi membuat Zelda memilih untuk tutup mata pada cinta Marvin. Cinta Marvin yang terlalu besar padanya membawa bahaya untuk anak-anak nya saat ini. Zelda tidak mau Marvin melenyapkan anak-anaknya sendiri. Zelda tersiksa dengan semua ini! 'Tuhan, bantulah aku!' pinta Zelda dalam batin, rasanya ingin menangis karena ketidak mampuannya untuk menghadapi masalah ini. "Kau mau tahu kondisi Neon sekarang?" tanya Marvin tiba-tiba, kembali bersuara dengan dingin– mencengkeram cukup kuat pipi Zelda, memaksa perempuan tersebut mendongak padanya. "Apa kau akan menangis jika melihat Kakak iparmu itu penuh luka dan dirantai dibalik jeruji besi?" Mata Zelda membelalak. Dia sempat khawatir karena Neon mendadak hilang. Sekarang, tambah khawatir setelah mendengar pe

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   Kembali Bertemu di Versi Baru

    "Bu Zelda, tamunya mengotot ingin menemui ibu," lapor seorang perempuan, sama mudanya dengan Zelda tetapi karena Zelda adalah bos-nya jadi dia memanggil Zelda dengan sebutan Ibu. "Haduh, siapa sih tamunya?" Zelda mengeluh sejenak, memijit kening karena pusing memikirkan pekerjaannya serta tamu yang mengotot menemuinya. Setelah tiga tahun berlalu, Zelda memilih membuka butik dengan nama brand MaRa. Meskipun sempat terpuruk karena buku desainnya dicuri oleh Nita, tetapi Zelda memilih bangkit kembali. Demi anak-anaknya! "Kamu suruh tamunya menemuiku di sini, Rati. Tolong," pinta Zelda dengan nada rendah dan pelan, menandakan kondisinya yang memang sudah sangat penat. "Baik, Bu." Rati-- asisten Zelda tersebut pamit, beranjak dari sana untuk memanggil tamu penting tersebut. Tak lama, pintu ruangan Zelda diketuk. Kanza mempersilahkan, menyeru, "Masuk," sembari Zelda masih fokus pada laptop– memperbaiki desainnya di sana. Tak tak tak'Suara langkah kaki terdengar memasuki ruangan, Zel

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   Kehidupan Baru

    "Tuan Marvin kecelakaan, Nona." Zelda hanya bisa terdiam membisu di tempatnya, berada dalam sebuah apartemen yang merupakan milik Neon. Tadi malam itu mengerikan. Banyak pria berseragam hitam masuk dalam rumahnya– berniat membunuhnya. Untungnya Zelda bisa bela diri dan berhasil menyelamatkan diri, dia kabur dari rumah itu lalu di tengah jalan bertemu dengan Neon; pria ini lah yang menyelamatkannya.Zelda mengira jika paginya semua akan baik-baik saja, Marvin datang menjemputnya lalu mereka kembali ke kehidupan sedia kala. Namun-- "Kondisi Tuan sangat memprihatinkan dan kita tidak bisa menemuinya karena Maya menjaga ketat rumah sakit." "Aku paham, Paman," ucap Zelda pelan, menunduk untuk menyembunyikan air matanya. Padahal dia baru saja berbahagia dengan suaminya, tetapi masalah ini--'Maaf, Nona. Aku tidak bisa mengetakan jika Maya berniat membunuh Tuan Marvin. Aku takut keadaanmu memburuk, aku takut bayimu dan bayi Tuan kenapa-napa. Tapi aku berjanji pada diriku sendiri untuk men

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   Need You

    "Mereka siapa, Mas?" tanya Zelda setelah ketiga wanita itu pergi dari rumahnya. Aneh! Wanita yang memeluk Marvin saat itu ternyata mengenalnya. Perempuan itu bahkan tersenyum hangat pada Zelda. "Perempuan tua itu adik dari ibunya Zeck," jawab Marvin, berdiri dari sopa sembari menggandeng tangan istrinya, "lupakan mereka. Kau ingin makan bukan, Amore?" Zelda menganggukkan kepala. "Aku ingin makan. Ta--tapi Mas yang memasak. Aku sangat suka Amaranthus viridis buatan Mas Marvin," ucap Zelda malu-malu, mendongak dengan melayangkan tatapan mata bulat sempurna. "Apapun untukmu, Amore." Marvin tersenyum lembut, mengacak surai di pucuk kepala Zelda karena gemas dengan tatapan mata bulat sang istri. Ah, Zelda sangat menggemaskan. Semakin ke sini, sikap Zelda semakin manis. Zelda tidak lagi malu-malu atau merasa tidak nyaman ketika di dekatnya. Malah Zelda sudah berani memeluknya lebih dulu. Bagi Marvin itu sebuah peningkatan. Dia suka Zelda sudah mau dekat dengannya, dia suka Zelda manja

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status