Beranda / Romansa / Istri Kesayangan Paman Presdir / Direnggut Paksa oleh Paman

Share

Direnggut Paksa oleh Paman

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-23 17:00:47

Setelah makan malam itu, Marvin pamit ke luar negeri untuk beberapa hari. Katanya ada urusan mendadak. Sekarang sudah satu minggu berlalu tetapi Marvin belum ada kabar untuk pulang.

Ah, sialnya, Zelda terlalu bodoh. Dia baru tahu jika Pamannya ini–adik angkat dari ayahnya ini merupakan CEO pemilik perusahaan brand fashion terbesar di negara ini dan Asia. ZelMard'Fashion atau lebih akrab dengan sebutan ZelMard, itu nama perusahaan dan brandnya–sebuah merek yang selalu Zelda impikan bisa ia beli dan pakai.

Pantas saja Zelda merasa tak asing dengan nama Marvin. Ternyata dia adalah …-

Marvin Abelard, CEO perusahaan ZelMard yang katanya dingin dan anti pada wanita, alias tak tersentuh.

Dan rumah ini--rumah yang sering Zelda serta kedua sahabatnya bahas setiap kali lewat dari sini. Sangking besar dan mewahnya. Lalu sekarang,, Zelda tinggal di sini. Dia masih tak percaya ini!

Zelda beruntung apa bagaimana? Mendadak dia punya Paman yang merupakan seorang Miliarder. Zelda ingin kabur karena merasa minder dengan kekayaan Marvin, tetapi Zelda manusia tak tahu diri.

'Kapan lagi aku jadi Nona-Nona orang kaya, Cuk, kalau aku kabur dari sini?' gumam Zelda, berjalan santai di bawah derasnya rintikan hujan.

Dia baru pulang dari cafe dekat kampus, habis melakukan perkumpulan dengan anak satu organisasi. Mereka membahas mengenai kegiatan organisasi serta keberlangsungan organisasi ketika anak semester tujuh melaksanakan penelitian serta magang. Yah, Zelda sudah memasuki semester tujuh dan sebentar lagi akan melaksanakan tugas akhir dari kampus.

Zelda sekarang lebih baik, walau kerap kali dia merasa hampa dan rindu mendalam pada kedua orang tuanya. Namun, perlahan Zelda menerima kenyataan dan mulai berdamai dengan hidupnya sendiri.

"Enak juga tinggal dengan Paman miliarder. Makan tinggal disiapkan, jajanan banyak, bioskop ada di rumah, pagi dibangunin Mbak-Mbak di sana, ke kampus diantar. Uang jajan mengalir deras. Dan paling penting, apapun yang aku minta selalu Paman Marvin berikan. Wah, besok-besok aku minta saham perusahaannya saja kali yah, siapa tahu dikasih," monolog Zelda, berjalan riang dibawah derasnya hujan. 

Dia sedang dalam mood yang baik, karena itu Zelda memilih berjalan kaki untuk pulang ke rumah. Tenang, dia jalan kaki dari depan gang rumahnya saja. Bukan dari cafe.

Sampainya di rumah, para maid membelalak dan terlihat cemas. Namun, Zelda sama sekali tak peduli. Dia berjalan terus menuju ke kamarnya–kamar pertama kali Zelda datang kemari.

Namun, ketika dia akan masuk, seorang maid mencegat tangan Zelda. "Tuan Marvin---"

Zelda langsung memotong perkataan maid tersebut. "Marah? Cik, tenang saja kali, Mbak. Paman kan tidak di sini, caranya dia marah gimana?! Dan dia juga tak tahu kan kalau aku main hujan-hujanan?! Jadi aman."

"Tapi …-"

"Udah, Mbak. Aku kedinginan, aku mau ganti baju," jawab Zelda riang, berjalan dengan melompat kecil menuju kamarnya.

Sampainya di sana, Zelda buru-buru masuk ke kamar mandi–ingin mengambil handuk dan sekaligus mandi.

Namun--

Deg deg deg

Seorang pria tengah berendam di bath up, duduk dan spontan menegakkan punggungnya kala melihat Zelda masuk. Tatapan pria itu berbeda, seperti seekor harimau lapar melihat mangsa. Mendadak jua, napasnya memburu– seperti tak sabar untuk menerkam.

Zelda beberapa detik mematung, syok bercampur gugup. Apa dia salah masuk kamar? Tidak mungkin! Di lantai ini hanya ada satu kamar dan ada gelang Zelda yang tertinggal jua di atas meja wastafel. Ta--tapi kenapa Marvin di--di sini?

"Aku--aku salah masuk," gugup Zelda dengan gelagatan. Dia bergerak mundur saat Marvin tiba-tiba berdiri dari bath up–itu membuat tubuh Zelda menegang dan serasa membeku secar tiba-tiba. 

Marvin berjalan ke arah Zelda, keadaannya sepenuhnya naked. Zelda sangat takut, terlebih ketika Marvin tak mengatakan apapun dan terus menatap Zelda dengan tajam. 

Sadar jika pria itu seperti berbeda, Zelda bergegas keluar dari sana. Dia berhasil kabur dari kamar mandi dan tengah berniat untuk kabur dari kamar ini. Namun, ketika sudah dekat dengan pintu, tubuhnya ditarik oleh Marvin. Pria itu menyentaknya dan menariknya dengan enteng ke arah ranjang.

Demi Tuhan, Zelda memberontak. Namun, tenaga pria ini seperti berkali-kali lipat darinya. Zelda tidak bisa melawan dan kabur.

Bug'

Marvin membanting Zelda ke ranjang. Kemudian dengan cepat menindih Zelda. Seperti orang kerasukan, dengan kasar Marvin melepaskan pakaian Zelda yang basah.

"Pa--Paman, a--aku Zelda. Aku Zelda …," jerit Zelda, berusaha  menyadarkan Marvin yang terlihat seperti terpengaruh oleh sesuatu. "Paman, to--tolong … tolong! Aku--- aku keponakanmu, aku Zelda … tolong  …."

Zelda terus menjerit dan berteriak, terus memberontak ketika pria ini menodai tubuhnya. Tangan pria ini dengan kasar meremas miliknya dan mengigit kuat pundak Zelda juga–menandai gadis itu sebagai miliknya!

"Argkkk …," jerit Zelda kesakitan, saat sesuatu di bawah sana menerobos masuk dengan paksa. "Sa--sakit, sakit … berhenti, Paman. Hiks … tolong berhenti!" Zelda terus meracau dan memberontak, segala usaha ia lakukan agar pria ini berhenti melakukan 'itu padanya.

Meskipun tak ada harapan lagi, tetapi Zelda tak ingin pasrah. Dia tidak mau! Sayangnya, semakin Zelda memberontak dan menolak, maka Marvin semakin kasar dan brutal.

"Pa--Paman Marvin, aku Zelda! Hiks … sakit. Berhenti! Kumohon berhenti! Paman!" pekik Zelda, suaranya mulai meredup dan tangisannya semakin nyata. "Aku Zel …-"

Ucapan Zelda berhenti, dengan kasar pria ini meraup bibirnya–melumatnya secara tak sabaran, tak peduli jika bibir Zelda terluka serta berdarah.

'Aku ingin mati saja, Tuhan. Aku ingin mati! Pria ini bukan malaikat pelindungku, dia pria bejad! Hiks … Tuhan, tolong bantu aku! Aku ingin mati saja!'

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   ENDING

    "To--tolong," pekik Zelda cukup kuat, membuat Marvin menoleh ke arahnya–menatap intens pada Zelda, di mana Naura dan Allenra telah berada di pelukan Marvin. "Tolong jangan celakai mereka," cicit Zelda, suaranya tiba-tiba melemah–menatap memohon pada Marvin. Mata Zelda memerah, berair; ingin menangis sebab khawatir jika Marvin berniat buruk pada kedua darah dagingnya sendiri. Marvin membawa anak-anak tersebut dalam gendongannya, berjalan santai ke arah Zelda yang masih terikat di ranjang. "Maaf," ucap Marvin, berkata lirih dan pelan. Dia menurunkan anak-anaknya ke atas ranjang, lalu dia mendekati Zelda untuk melepas ikatan di tangan dan kaki Zelda. Setelah itu, tiba-tiba saja Marvin membawa Zelda dalam pelukannya–mendekap istrinya tersebut secara erat. "Maafkan aku, Amore," ucap Marvin dengan serak, bersamaan dengan air mata yang jatuh dari pelupuk. Pelukannya begitu erat, dia takut kehilangan perempuan ini. Melupakan pernikahannya dengan Zelda adalah hal buruk yang pernah Marvin

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   Keluarga?

    "Marvin, tumben kamu datang ke apartemenku," ucap Nita, tersenyum manis pada Marvin. Dengan lebar dia membuka pintu, lalu mempersilahkan Marvin untuk masuk. 'Apa Marvin datang ke sini untuk menyetujui perjodohan kami? Dia setuju menikah denganku?' batin Nita, bertanya tanya dalam hati. "Aku datang untuk bertemu denganmu." Tanpa di persilahkan, Marvin duduk di salah satu sofa putih–ruang tengah apartemen. "Menemuiku? Ya, tapi untuk apa Marvin? Kita bertemu setiap hari di kantor. Dan … malam kamu ke sini?" Nita memicingkan mata, berpura-pura curiga serta waspada. Padahal dalam hati, dia suka kedatangan Marvin di sini. Dia berharap kedatangan Marvin ke sini untuk suatu hal yang manis. "Entahlah." Marvin menyender di sofa. "Tiba-tiba ada kilasan aneh yang muncul …-"Deg deg deg Nita menegang sejenak. "Aku menikah." Marvin melanjutkan, "tetapi aku tidak tahu siapa perempuan yang kunikahi. Aku hanya dekat denganmu selama ini. Apa …-" Marvin menggantungkan kalimat, mendongak–menatap i

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   Amore Tidak Berbohong

    Zelda terdiam, menundukkan kepala untuk menghindar kontak mata dengan Marvin. Sejujurnya, dia sungguh kaget– dia baru tahu jika ZelMard adalah singkatan namanya dan Marvin. Cinta pria ini padanya memang tidak bisa diragukan. Namun, kondisi membuat Zelda memilih untuk tutup mata pada cinta Marvin. Cinta Marvin yang terlalu besar padanya membawa bahaya untuk anak-anak nya saat ini. Zelda tidak mau Marvin melenyapkan anak-anaknya sendiri. Zelda tersiksa dengan semua ini! 'Tuhan, bantulah aku!' pinta Zelda dalam batin, rasanya ingin menangis karena ketidak mampuannya untuk menghadapi masalah ini. "Kau mau tahu kondisi Neon sekarang?" tanya Marvin tiba-tiba, kembali bersuara dengan dingin– mencengkeram cukup kuat pipi Zelda, memaksa perempuan tersebut mendongak padanya. "Apa kau akan menangis jika melihat Kakak iparmu itu penuh luka dan dirantai dibalik jeruji besi?" Mata Zelda membelalak. Dia sempat khawatir karena Neon mendadak hilang. Sekarang, tambah khawatir setelah mendengar pe

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   Kembali Bertemu di Versi Baru

    "Bu Zelda, tamunya mengotot ingin menemui ibu," lapor seorang perempuan, sama mudanya dengan Zelda tetapi karena Zelda adalah bos-nya jadi dia memanggil Zelda dengan sebutan Ibu. "Haduh, siapa sih tamunya?" Zelda mengeluh sejenak, memijit kening karena pusing memikirkan pekerjaannya serta tamu yang mengotot menemuinya. Setelah tiga tahun berlalu, Zelda memilih membuka butik dengan nama brand MaRa. Meskipun sempat terpuruk karena buku desainnya dicuri oleh Nita, tetapi Zelda memilih bangkit kembali. Demi anak-anaknya! "Kamu suruh tamunya menemuiku di sini, Rati. Tolong," pinta Zelda dengan nada rendah dan pelan, menandakan kondisinya yang memang sudah sangat penat. "Baik, Bu." Rati-- asisten Zelda tersebut pamit, beranjak dari sana untuk memanggil tamu penting tersebut. Tak lama, pintu ruangan Zelda diketuk. Kanza mempersilahkan, menyeru, "Masuk," sembari Zelda masih fokus pada laptop– memperbaiki desainnya di sana. Tak tak tak'Suara langkah kaki terdengar memasuki ruangan, Zel

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   Kehidupan Baru

    "Tuan Marvin kecelakaan, Nona." Zelda hanya bisa terdiam membisu di tempatnya, berada dalam sebuah apartemen yang merupakan milik Neon. Tadi malam itu mengerikan. Banyak pria berseragam hitam masuk dalam rumahnya– berniat membunuhnya. Untungnya Zelda bisa bela diri dan berhasil menyelamatkan diri, dia kabur dari rumah itu lalu di tengah jalan bertemu dengan Neon; pria ini lah yang menyelamatkannya.Zelda mengira jika paginya semua akan baik-baik saja, Marvin datang menjemputnya lalu mereka kembali ke kehidupan sedia kala. Namun-- "Kondisi Tuan sangat memprihatinkan dan kita tidak bisa menemuinya karena Maya menjaga ketat rumah sakit." "Aku paham, Paman," ucap Zelda pelan, menunduk untuk menyembunyikan air matanya. Padahal dia baru saja berbahagia dengan suaminya, tetapi masalah ini--'Maaf, Nona. Aku tidak bisa mengetakan jika Maya berniat membunuh Tuan Marvin. Aku takut keadaanmu memburuk, aku takut bayimu dan bayi Tuan kenapa-napa. Tapi aku berjanji pada diriku sendiri untuk men

  • Istri Kesayangan Paman Presdir   Need You

    "Mereka siapa, Mas?" tanya Zelda setelah ketiga wanita itu pergi dari rumahnya. Aneh! Wanita yang memeluk Marvin saat itu ternyata mengenalnya. Perempuan itu bahkan tersenyum hangat pada Zelda. "Perempuan tua itu adik dari ibunya Zeck," jawab Marvin, berdiri dari sopa sembari menggandeng tangan istrinya, "lupakan mereka. Kau ingin makan bukan, Amore?" Zelda menganggukkan kepala. "Aku ingin makan. Ta--tapi Mas yang memasak. Aku sangat suka Amaranthus viridis buatan Mas Marvin," ucap Zelda malu-malu, mendongak dengan melayangkan tatapan mata bulat sempurna. "Apapun untukmu, Amore." Marvin tersenyum lembut, mengacak surai di pucuk kepala Zelda karena gemas dengan tatapan mata bulat sang istri. Ah, Zelda sangat menggemaskan. Semakin ke sini, sikap Zelda semakin manis. Zelda tidak lagi malu-malu atau merasa tidak nyaman ketika di dekatnya. Malah Zelda sudah berani memeluknya lebih dulu. Bagi Marvin itu sebuah peningkatan. Dia suka Zelda sudah mau dekat dengannya, dia suka Zelda manja

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status