Share

Istri Kesayangan Tuan Muda
Istri Kesayangan Tuan Muda
Penulis: Si Nicegirl

One Night Stand

Penulis: Si Nicegirl
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-03 20:10:10

Hari ini malam terakhir Elrick di Jakarta. Miliarder blasteran Belanda-Indonesia itu menghabiskan malamnya di sebuah club ekspatriat, hanya CEO dari perusahaan besarlah yang bisa menjadi member club eksklusif ini, baik pria maupun wanita. Dan hanya member tertentu yang di perkenankan membawa satu saja non member untuk mendampinginya.

Syarat memasuki club ini pun harus mengenakan topeng setengah wajah, dan anggotanya bebas melakukan apa saja. Topeng itu menutupi identitas mereka, dan tentu saja data mereka juga aman di tangan pengurus club.

Elrick sendiri sudah menjadi member di club ini sejak tiga tahun yang lalu, dan ia selalu menyempatkan diri datang ke club ini setiap kali berkunjung ke rumah Omanya, sekaligus mendatangi kantor cabangnya di Jakarta.

"Tuan, Mr. Colin berhalangan hadir malam ini, tapi dia janji akan mendatangi anda ke Amsterdam," seru Jack, asisten pribadi sekaligus kaki tangan Elrick.

"Kau percaya dengan omong kosong pria tua itu? Saya berani menjamin dia tidak akan menampakkan batang hidungnya di Amsterdam. Segera akuisisi perusahaannya, saya sudah memberinya tenggang waktu yang lama, dan pria tua itu tidak memanfaatkannya dengan baik," tegas Elrick sambil memutar-mutar gelas winennya sebelum menyesapnya,  dan Jack mengangguk.

"Baik, Tuan."

"Ya sudah, saya mau kembali lagi ke Penthouse. Kau urus pembayarannya! Saya mau istirahat dan jangan ganggu saya!"

Setelah mengatakan itu, dengan santai Elrick melangkahkan kakinya ke arah private lift, yang akan membawanya ke penthousenya di lantai teratas gedung ini.

Ia melangkah santai dengan sebelah tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana panjangnya, mengabaikan para wanita yang menggoda dan menatap penuh minat padanya di sepanjang jalan menuju lift.

Elrick meletakkan telapak tangannya di sensor lift, pintu lift pun terbuka dan ia melangkah masuk ke dalamnya.

Tapi saat pintu lift nyaris tertutup, tangan seseorang menahannya hingga pintu itu kembali terbuka, dan seorang wanita muda dengan langkah gontai ikut masuk ke dalam private liftnya.

Dengan panik jemari lentik wanita itu terus menekan tombol close hingga pintu lift kembali tertutup.

Elrick bersandar pada dinding lift, sambil melihat wanita itu yang mulai menghela napas lega, kejadiannya begitu cepat hingga Elrick tidak sempat mencegah wanita itu untuk ikut masuk bersamanya.

Sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya, dan menaikkan sebelah alisnya tinggi-tinggi, Elrick melihat wanita itu secara menyeluruh.

Wanita itu mengenakan mini dress hitam seatas lutut, dengan model kerah sabrina, topengnya sendiri tidak mampu menutupi kecantikan alami wanita itu. Sementara rambut dark brown panjangnya dibiarkan tergerai indah, menutupi sebagian bahunya yang terlihat putih mulus, semakin menambah anggun penampilannya.

"Apa kau juga pemilik salah satu penthouse, Sayang?" tanyanya dan wanita itu menggelengengkan kepalanya.

"Tidak, tolong biarkan saya ikut ke atas dulu, ada yang berniat menjebak saya. Saya ... Ohh!" wanita itu mengerang pelan dan langsung memeluk dirinya sendiri.

"Ada apa denganmu?"

Elrick melangkah maju mendekati wanita itu, dan menyentuh bahunya yang terbuka. Wanita itu kembali mengerang saat telapak tangan Elrick menyentuh kulitnya. Layaknya magnet, wanita itu langsung tertarik ke arahnya lalu memeluk dan berusaha untuk menciumnya.

Elrick berhasil menghindar dan mendorong wanita itu hingga jatuh terduduk,

"Aww!" pekik wanita itu.

"Apa tujuan kau kesini sama dengan wanita lainnya? Menginginkan anak dari pria asing yang mapan tanpa ikatan pernikahan? Maaf, Nona. Saya bukan pria yang kau maksud!" geram Elrick.

Meski begitu matanya tidak bisa beralih dari wanita itu, seolah-olah sesuatu telah menguncinya.

"Tolong ... Panas! Aku merasa panas, tolong bantu aku … ” rintih wanita itu sambil menekuk dan memeluk kedua lututnya.

Elrick mengerti apa yang tengah dialami oleh wanita itu saat ini,

"Ya Tuhan! Apa ada yang memberimu obat perangsang?" tanyanya.

"Panas ... Tolong aku!" hanya kata itu yang keluar dari mulut wanita itu.

Sejurus kemudian pintu lift terbuka, tidak mau terlibat masalah di negara lain, Elrick bergegas keluar melewati wanita itu, dan langsung mengumpat pelan saat membayangkan wanita malang itu bisa saja di gilir di bawah sana kalau ia tidak menolongnya.

Elrick memang bukan pria suci, tapi lebih baik wanita itu melewati malam ini bersama dengannya, alih-alih dengan para pria hidung belang di bawah sana.  Selain itu Elrick merasa ada sesuatu di dalam dirinya yang tidak mau melepaskan wanita ini begitu saja.

Sambil menggerutu kesal, Elrick membopong wanita itu di lengannya, lalu membawanya masuk ke Penthousenya. Wanita itu terus saja menyurukkan wajahnya ke ceruk leher Elrick, dan erangan protes keluar dari mulutnya saat Elrick menurunkannya.

"Jangan pergi, kamu harus membantuku, aku sedang sekarat!" pinta Aliana sambil menahan tangan Elrick.

"Aku mau mengambilkanmu minum, tenggorokanmu pasti kering," ujar Elrick sambil menepis tangan wanita itu, ia bergegas ke area dapur dan menuang segelas air dingin untuk wanita itu.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa membuka pakaianmu?" tanya Elrick saat kembali ke ruang tamu dan melihat wanita itu tanpa sehelai benangpun.

"Aku tidak tahu, semua di luar kendaliku. Tolong selamatkan aku dari neraka ini. Aku sudah tidak tahan lagi, tolong bantu aku ... "

"Minum ini!" seru Elrick dengan suara serak sambil mengulurkan gelas berisi air dingin. Wanita itu langsung meneguknya hingga habis, dan meyerahkan kembali gelas kosong itu ke Elrick.

"Apa kau tahu hanya ada satu cara untuk membantumu dari siksaan itu?"

"Cara apapun akan aku lakukan, selama aku bisa bebas dari rasa panas ini. Cepat bantu aku."

Elrick menaikkan sebelah alisnya,  "Kau sedang memerintah atau sedang minta tolong?" tanyanya.

"Cepat lakukan apa yang harus kamu lakukan, aku sudah tidak tahan!" teriak wanita itu.

"Kalau itu maumu!" seru Elrick sebelum membopong lagi wanita itu dan membawanya ke kamarnya, lalu merebahkannya di atas tempat tidur.

"Kenapa kamu membawaku ke kamar? Apa kamu mau melecehkanku?" tanya wanita itu dengan panik.

"Inilah satu-satunya cara untuk meringankan penderitaanmu itu, Sayang. Aku berada di dalam dirimu," jawab Elrick sambil tersenyum tipis dan menanggalkan semua pakaiannya, wanita itu menjerit sambil menutup wajahnya.

"Kau bertingkah seperti seorang gadis baik-baik saja, tidak ada gadis baik-baik yang akan memasuki club ini!" cibir Elrick sambil mendekati wanita itu.

"Apa tidak ada cara lain lagi?" tanya wanita itu sambil menarik selimut hingga menutupi badannya, tapi Elrick menyibak dan membuang selimut itu ke lantai.

"Ini satu-satunya cara, Sayang!"

"Kau!" geram wanita itu sambil melotot ke arah Elrick.

Mengabaikan tatapan Marah wanita itu, Elric membuka laci meja nakasnya, lalu mengumpat pelan saat tidak dapat menemukan apa yang ia cari.

'Sial! Aku belum pernah berhubungan tanpa alat pelindung!’  sungutnya dalam hati.

Wanita itu menggeleng kuat,  "Tidak, itu tidak boleh."

Elrick mengangkat bahunya,  "Terserahmu, kalau begitu aku tidak bisa membantumu, biar kita sama-sama menderita."

Wanita itu dengan keras kepala menolak permintaan Elrick, dan menahan gairahnya sekuat tenaganya, meskipun pada akhirnya wanita itu menyerah juga.

"Cepat lakukan sialan, apapun itu selama bisa membebaskanku!" perintahnya.

'Wanita ini luar biasa, mampu meminta tolong dalam bentuk perintah,’ gumam Elrick dalam hati sambil memposisikan diri di atas wanita itu.

Elrick mencium bibir wanita itu, awalnya wanita itu memekik kaget, tapi lama-kelamaan bisa menikmatinya juga, bahkan ikut berpartisipasi di dalam ciuman itu.

Tidak ingin membuang waktu lagi, Elrick dengan cepat menyatukan tubuh mereka,

"Arrrggghhhh!" jerit wanita itu.

Terlambat ...

Dengan kedua siku yang menopang tubuhnya, Elrick mengangkat sedikit punggungnya untuk menatap wajah wanita itu,

"Ya Tuhan! Ini pertama kalinya untukmu? Kenapa kau bisa berada di club itu?" tanyanya dengan nada tidak percaya.

'Siapa yang dengan tega telah menjebak wanita ini?' lanjutnya dalam hati.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Tuan Muda   S2 - Rahasia Yang Terungkap (Tamat)

    Dengan perasaan tidak tenang, Leuis berjalan hilir-mudik di depan pintu kamar daddy Elrick dan mommy Aliana, ia harus menjelaskan semua yang mengganjal di dalam dirinya pada orang tua angkatnya itu. Tidak ada yang perlu ia takutkan lagi saat ini karena Leia kini telah resmi menjadi istrinya. Jadi apapun resiko yang akan ia terima nantinya ia akan menerimanya. Setelah membulatkan tekadnya, Leuis berniat mengetuk pintu kamar orangtuanya itu, tapi tangannya tertahan di udara karena pintu itu telah terbuka terlebih dahulu, "Leuis, ada yang ingin kau bicarakan?" tanya daddy Elrick dengan mommy Aliana yang berada di sisinya dengan lengan daddy Elrick yang merangkul pinggangnya, "Ya, Dad ... Apa aku bisa meminta waktu kalian sebentar?" "Ok, masuklah!" seru daddy Elrick sambil membuka lebar pintu kamarnya. Leuis membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tapi menutupnya lagi. Setelah sekian lama terdiam di bawah tatapan penuh tanda tanya daddy Elrick dan mommy Aliana ia pun kembal

  • Istri Kesayangan Tuan Muda   S2 - Kebohongan Leon

    "Ya Tuhan, sebenarnya kamu dan Leon telah melewati malam pertama kalian atau belum sih? Karena saat pertama untuk wanita pasti akan mengeluarkan darah, dan juga rasa sakit setelah melakukannya. Bahkan aku masih merasa nyeri hingga saat ini," jelas Leia."Benarkah?" Aletta berpaling menatap Leon yang tengah asik berbincang dengan Axel dan Dritan, kenapa ia tidak merasakan itu semua? Kenapa tidak ada darah di atas sprei mereka? Apa sebenarnya mereka tidak pernah melakukannya?"Apa memang seharusnya aku mengeluarkan darah?" tanya Aletta lirih."Well, memang ada beberapa wanita dengan satu dan lain alasan tidak mengeluarkan darah saat selaput darahnya sobek. Tapi semuanya pasti akan merasakan sakit saat melakukannya untuk pertama kalinya. Seluruh badanmu akan terasa remuk, seperti kamu telah bekerja kefas selama satu hari penuh," jawab Leia.Ia memberengut kesal sebelum melanjutkan,"Padahal, Leuis sudah melakukannya dengan sangat lembut. Tapi tetap saja aku merasa sakit juga. Rasanya mi

  • Istri Kesayangan Tuan Muda   S2 - Sakit Untuk Pertama Kali

    "Maaf kami telat!" seru Leon yang melangkah ke arah keluarganya yang sudah berkumpul untuk makan siang bersama sambil menggandeng Aletta. Mommy Aliana yang melihat kedatangan putranya itu tersenyum lembut menyambutnya, "Wajar, pengantin baru. Kalian pasti enggan kan meninggalkan tempat tidur kalian?" "Ah, Mommy memang pengertian sekali," kekeh Leon sambil mencium pipi kanan dan kiri mommy Aliana sebelum beralih memeluk daddy Elrick. Aletta pun turut serta mencium pipi kanan dan kiri mommy Aliana, lalu memeluk daddy Elrick dan menyapa yang lainnya sebelum duduk di samping Leia. "Nah, karena semua sudah berkumpul, kita bisa mulai makan siangnya, silahkan dinikmati!" seru daddy Elrick. Semua anak, menantu, sepupu dan juga keponakannya mulai menikmati hidangan makan siang di restoran mewah itu, yang sengaja daddy booking khusus untuk acara keluarga mereka saja. "jadi, apa kamu mau menetap di Paris atau memboyong Aletta ke sini, Leon?" tanya mommy Aliana. "Kami belum memutuskan ba

  • Istri Kesayangan Tuan Muda   S2 - Percaya Diri Sekali Kamu

    Sebenarnya rasa kantuk masih sangat menguasai Leia, tapi ia memaksakan diri membuka kedua matanya yang masih terasa berat saat merasakan belaian halus punggung tangan seseorang di pipinya, yang ternyata adalah punggung tangan Leuis. Leia tersenyum lembut pada suaminya itu sebelum kembali menutup kedua matanya, dan baru saja akan kembali lagi ke alam mimpinya ketika terdengar suara serak Leuis, "Sudah siang, Sayang. Mau sampai jam berapa kamu tidur?" tanyanya. "Aku lelah sekali, Leuis," desah Leia masih tidak mau membuka kedua matanya yang masih terasa berat, belum lagi rasa pegal di seluruh tubuhnya terutama di area pangkal pahanya. "Apa aku yang membuatmu lelah?" Perlahan kedua mata leia membuka, ia kembali tersenyum pada Leuis, "apa kamu sudah bangun sejak tadi?" tanyanya sebelum menguap lebar. "Ya," jawab Leuis. "Kamu saja yang sudah bangun sejak tadi masih santai di tempat tidur, jadi biarkan aku tidur dulu ya," pinta Leia. "Karena aku terlalu senang ketika perta

  • Istri Kesayangan Tuan Muda   S2 - Malam Pertama Part 2

    'Keluarkan saja, Sayang, jangan ditahan-tahan," bisik Leuis yang berusaha menahan gairahnya sendiri. Ia harus membuat Leia sampai puncaknya lebih dulu untuk melancarkan dirinya saat akan menembus milik wanita itu nantinya. Dan tidak lama kemudian Leia meneriakkan namanya saat wanita itu telah mencapai puncaknya, Leuis pun menangkup wajah Leia, "Tahan sebentar, Sayang. Aku akan masuk sekarang ... " Seketika itu juga Leia yang telah kembali menjejak bumi menjadi panik, tubuhnya seketika menegang, "A ... Aku takut!" ia mulai mendorong Leuis meski tanpa hasil. "Apa yang kamu takutkan?" tanya Leuis, gairahnya sudah berada di ujung tanduk, tapi Leia malah terus berusaha mendorongnya. "Aku takut tidak muat," jawab Leia sambil terus mendorong Leuis. "Sstt Leia, tatap mataku!" "Apa kamu percaya padaku?" tanya Leuis saat mata mereka telah terkunci. "Iya, tapi ... " "Awalnya memang akan terasa sakit, tapi rasa sakitnya tidak akan sesakit jarimu teriris pisau, Sayang." "Aku

  • Istri Kesayangan Tuan Muda   S2 - Malam Pertama Part 1

    "Eitss ... Mau ke mana buru-buru sekali?" tanya Axel mencegah Leia dan Leuis yang sedang menuju lift yang akan membawa mereka ke kamar mereka. "Tentu saja melakukan malam pertama kami!" jawab Leia tanpa malu-malu lagi, tapi segera menggigit lidahnya saat melihat siapa yang berada di belakang Axel, tante Keizaa dan om Alson yang tengah mengapit putri mereka, Alexa, sementara Alarik yang beberapa bulan lebih tua dari Leia melangkah di belakang mereka, "Astaga, tamu masih banyak, kenapa tidak bersabar dulu?" keluh tante Keizaa, kulit putih bersihnya yang tanpa noda itu menurun pada putri satu-satunya, Alexa. "Biarlah, Snow ... Melarangnya sama dengan melarang Eomma, tidak akan bisa," kekeh om Alson. Ini bukan kali pertama omnya itu menyamakan Leia dengan oma Sonya. Tidak ada satupun anak oma Sonya yang mengambil sifat bar-barnya, sifatnya itu malah menurun pada cucunya, Leia. Sementara sifat dingin dan cuek opa Alex menurun pada cucunya juga, Alarik. Pria itu seperti memiliki d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status