Share

Bab 5

last update Last Updated: 2023-10-06 08:03:33

Satu persatu melihat keadaan Niana langsung. Gadis itu masih setia dengan mata terpejamnya, tanpa menyadari orang-orang asing itu silih berganti untuk melihat dirinya langsung.

Ayunda, matanya menatap kasihan pada Niana. Karena kelalaian Prince, gadis ini harus mendekam di rumah sakit berhari-hari. Entah apa yang akan ia ucapkan pada orang tua gadis ini.

"Cepat sembuh nak, maafkan kesalahan anak ibu, dia tidak sengaja melakukannya padamu," ujar Ayunda penuh kelembutan.

Tak sengaja telapak tangan Ayunda menyentuh lengan Niana, ia cukup terkejut merasakan bekas luka yang cukup banyak. Dilihatnya lengan itu untuk memastikan.

Ayunda semakin prihatin, ia yakin, sebelumnya kehidupan gadis ini cukup tidak baik.

Jordan, Lyly, dan Prince menatap Ayunda yang masih ada di dalam sana. Tampak jika wanita itu tengah memperhatikan kedua lengan Niana.

"Apa yang Ibu perhatikan?" tanya Lyly, sebelumnya ia tidak pernah melihat Niana dari jarak dekat. Jadi, ia tidak tahu apa yang ada pada gadis itu.

"Lengannya banyak bekas sayatan."

Lyly mau pun Jordan sama-sama tertegun. Banyak dari teman mereka mengalami hal yang sama. Dan semuanya disebabkan oleh depresi yang tak berkesudahan.

"Kasihan sekali," lirih Lyly membuat Jordan segera merangkul gadisnya.

"Untuk apa menyayat lengan?" tanya Prince, ia sama sekali tidak paham.

"Nanti kau tahu sendiri," jawab Jordan secara singkat. Hidup Prince terlalu flat, mana mungkin pria itu peka terhadap hal seperti ini.

Ayunda akhirnya keluar, wanita itu segera melepas kain hijau yang sebelumnya ia gunakan untuk menjenguk di dalam ruang ICU itu.

Kini giliran Lyly, mungkin ia akan sangat sebentar melihat Niana. Waktu jenguk sebentar lagi usai.

Kini Lyly sudah berdiri di samping Niana. Tatapannya segera tertuju pada lengan gadis itu. Benar apa yang dikatakan Prince, banyak bekas sayatan.

"Hidupmu pasti berat," ujar Lyly sambil mengusap lembut lengan Niana.

"Bangunlah, kau bisa menjadikan aku sebagai tempat berceritamu," ucapnya lagi. Semuanya sama, tidak ada balasan dari Niana. Di ruangan dingin ini hanya terdengar suara mesin penyambung hidup.

Tak berapa lama, waktu kunjungan telah usai. Seorang perawat mendatangi mereka untuk mengingatkan jika waktunya telah habis, bisa mereka lakukan di esok hari pada jam yang berbeda.

***

Jendra, pria itu dibuat gila oleh anaknya sendiri. Perusahaannya benar-benar bangkrut, Nina meninggalkannya entah ke mana. Dan anak sialan itulah yang membuatnya sampai seperti ini.

Jacob tidak terima jika ia gagal menikah, padahal, persiapan pernikahan yang mewah sudah ia siapkan sedemikian rupa. Namun, Niana justru kabur darinya. Sampai detik ini pun, mereka tidak mengetahui di mana Niana berada.

Dan mau tidak mau Jendra menjadi pelampiasan Jacob, pria itu mengambil seluruh harta Jendra sebagai bentuk ganti rugi juga tuntutan karena nama baiknya tercemar. Ia gagal menikah.

"Awas kau Niana, aku tidak akan melepaskanmu untuk yang ke dua kalinya," ucap Jendra dengan nada penuh dendam pada anaknya sendiri. Jeruji besi menjadi tempat tinggalnya sekarang, entah sampai kapan dirinya di sini.

***

1 minggu telah berlalu, Ayunda sudah kembali ke Canada untuk kembali pada suaminya. Pria itu melarang istrinya untuk pergi terlalu lama.

Prince kembali sendiri, padahal, ia masih merindukan sang ibu.

"Jordan, aku tidak bisa menjenguknya hari ini, aku minta tolong padamu untuk menjenguknya sekarang," titah Prince pada Jordan, sekretaris sekaligus sahabat dekatnya.

"Baiklah, setelah selesai memeriksa proposal ini aku akan pergi," jawab Jordan yang diangguki oleh Prince.

Tak sampai memakan waktu yang lama, Prince segera keluar dari gedung pencakar langit itu untuk segera menuju rumah sakit Niana berada. Semoga saja, keadaan gadis itu sudah membaik dari sebelumnya.

Sesampainya di ruangan Niana, di sana beberapa suster baru saja selesai memeriksa keadaan Niana.

"Ada apa, Sus? Apakah gadis ini sudah mulai sadar?" tanya Jordan sambil menatap ke dua suster itu.

"Sebelumnya beliau sudah sadar, Tuan, hanya saja sekarang beliau kembali tak sadarkan diri. Mungkin beberapa saat lagi beliau akan kembali sadar," jawab suster itu membuat Jordan tersenyum kecil.

"Baiklah, kalian bisa pergi, aku akan menunggunya nanti jika dia kembali sadarkan diri aku akan menghubungi kalian lagi," ujar Jordan yang diangguki oleh kedua suster ini.

Jordan sedikit kesal sebenarnya, kedua manusia itu selalu menatapnya dengan tatapan gatal. Sangat tidak profesional.

Jordan akhirnya memasuki ruang rawat Niana. 2 hari yang lalu Niana memang sudah dipindahkan ke ruang rawat VIP sesuai dengan perintah Prince. Hal itu Prince lakukan agar Niana mendapat perawatan yang lebih maksimal daripada pasien pada umumnya.

Jordan duduk di kursi yang tersedia di samping ranjang Niana. Matanya menatap kasihan pada gadis yang masih belum sadarkan diri itu.

Ketika Jordan tengah menatap lekat ke arah Niana, tiba-tiba saja jari telunjuk Niana bergerak. Awalnya Jordan tidak menyadari hal itu, namun ketika ia mengedarkan pandangannya ke arah lain, ia bisa melihat dengan jelas jika jari-jemari lentik itu perlahan bergerak.

Jordan masih mematung, tidak percaya gadis itu sudah bisa bergerak walau sedikit.

Perlahan mata indah Niana terbuka, menampilkan netra birunya yang sangat indah.

Jordan masih diam, tubuhnya seakan terkunci oleh keindahan netra biru itu.

"Aku ... masih ... hidup...?"

Suara Niana terdengar sangat lirih dan berat, namun hal itu berhasil menyadarkan Jordan dari lamunannya. Pria itu segera bangkit untuk memanggil dokter.

Niana menatap penuh tanda tanya pada pria yang kelimpungan memanggil dokter, ia sama sekali tidak mengenal pria itu.

Dokter bersama beberapa tim medis berdatangan untuk memeriksa keadaan pasien mereka. Setelah sekian lama gadis itu koma, akhirnya kembali membuka mata.

"Nona, anda bisa melihat saya dengan jelas?" tanya seorang dokter pada Niana yang masih menatap sekitar penuh tanda tanya.

Niana mengangguk, tentu ia bisa melihat dengan jelas orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Tolong katakan sesuatu, nona," pinta dokter itu membuat Niana berpikir hendak mengeluarkan kata apa dari mulutnya.

"Aku di mana sekarang?" tanya Niana, dibandingkan tadi, kini suaranya lebih terdengar jelas meskipun belum seratus persen.

"Anda sekarang sedang berada di rumah sakit, beberapa waktu yang lalu anda mengalami kecelakaan cukup parah sehingga anda mengalami masa kritis dan koma beberapa waktu di sini. Apakah anda mengingat kejadian sebelumnya?" tanya dokter lagi, pria berjas putih itu ingin meyakinkan diri jika Niana memang tidak mengalami hal lain semisal gangguan ingatan, pendengaran, atau pun penglihatan.

Niana kembali terdiam, ia mencoba mengingat kejadian sebelumnya.

Sontak tubuhnya kembali mematung ketika mengingat jika dirinya telah kabur karena perjodohan sialan itu. Naas, kini dirinya malah terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.

Melihat reaksi Niana diam mematung dengan pandangan ke depan membuat dokter itu memintanya agar kembali istirahat.

Dokter serta beberapa tim medis kembali keluar dari ruangan Niana.

Pria yang sebelumnya berada di luar ruangan Niana kembali masuk setelah menghubungi sahabatnya. Yap, pria itu adalah Jordan.

"Apakah kau baik-baik saja?" tanya Jordan pada Niana yang sedang melamun.

Sontak Niana menoleh ke arah Jordan, lalu ia menganggukkan kepala sambil sedikit tersenyum.

"Kau ... yang membawaku ke sini?" tanya Niana setelah cukup lama diam, hatinya sudah tak karuan sekarang. Takut, sedih, bahagia, semua menjadi satu.

"Bukan, sahabatku yang membawamu ke sini, karena dia juga yang telah membuatmu seperti ini. Mungkin sebentar lagi dia akan segera tiba," jawab Jordan cukup panjang lebar.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   END

    Keesokan harinya, seisi mansion dibuat heboh oleh keadaan Niana yang tiba-tiba memburuk. Wanita itu mendadak pingsan di dapur saat menggoreng bawang. Prince yang baru saja bangun dan masih menggunakan boxer lari terbirit-birit menuju dapur ketika Yuna memberitahukan sang istri pingsan. Pria itu hampir membawa Niana menuju rumah sakit tanpa menggunakan pakaian yang pantas.Alhasil, Prince dengan secepat kilat mengenakan kaus serta celana panjang apapun yang ia raih lebih dulu. Setelah itu, barulah Prince pergi membawa sang istri yang sudah tidak sadarkan diri.Mendengar suara keributan, Leon segera turun dari kamarnya dan begitu terkejut ketika melihat sang mommy sudah digandong oleh daddy-nya dalam keadaan tak sadarkan diri. Beruntung saat itu Ayunda datang dan segera membawa sang cucu ke rumah sakit di mana Niana dilarikan. "Nenek, ada apa dengan mommy?" tanya Leon dengan wajah yang hampir menangis. Anak itu paling tidak bisa melihat orang-orang tersayangnya jatuh sakit. Terutama Nia

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 114

    Waktu terasa berjalan begitu cepat dilalui, rasanya baru kemarin Leon dilahirkan dengan tubuhnya yang begitu mungil. Saat ini, anak tampan itu sudah memasuki sekolah dasar yang Prince pilihkan khusus untuk anak-anak tertentu saja. Seleksi sekolah yang Prince lakukan begitu ketat dan sulit. Bahkan dua tahun sebelum Leon masuk sekolah, Prince sudah sibuk mencari info sekolah terbaik di kotanya. Saat ini, Leon si anak patuh sedang menikmati sarapan bersama daddy dan mommy-nya. Anak itu begitu menikmati makanan yang dibuat oleh sang mommy. Katanya, wanita itu memasak dengan campuran bumbu cinta sehingga menghasilkan cita rasa yang begitu nikmat.Tiba-tiba saja, Leon tersentak kaget ketika mengingat sesuatu. Anak itu bahkan sampai menjatuhkan sendoknya di atas piring sehingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring."Ada apa, Nak?" tanya Niana yang ikut terkejut mendengar dentingan sendok dan piring yang cukup nyaring.Leon menatap takut-takut sang mommy, ia benar-benar lupa akan pekerjaan r

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 113

    Sore harinya, mereka menikmati sunset bersama di tepi pantai. Dengan beralaskan karpet tebal dan luas, mereka bisa dengan leluasa duduk ataupun berbaring di sana.Jordan menggunakan kedua paha sang istri sebagai bantalan, perutnya sendiri saat ini sudah menjadi singgasana sang anak yang sedang menikmati camilannya. Meskipun Arga sudah jauh lebih berat, Jordan tetap bisa bersabar diri menahan bobot anaknya yang cukup membuat perutnya sesak."Turun, Nak. Papi kamu bisa mati jika perutnya terus diduduki seperti itu," ujar Niana yang segera mengangkat tubuh berisi balita itu dan memindahkannya pada permukaan karpet yang lebih aman. Jordan pun akhirnya bisa bernapas dengan lega tanpa menahan sesak ulah anaknya."Padahal aku baik-baik saja selama Arga dalam perutku," cibir Lyly membuat Niana secara spontan menggeplak lengan atas wanita itu. Lyly sontak mengaduh sakit meskipun geplakan yang Niana berikan tidak terlalu sakit dan cenderung main-main."Bedakan bobot saat Arga di dalam kandungan

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 112

    Puluhan jam mereka habiskan di perjalanan, kini saatnya untuk menikmati pemandangan indah yang disuguhkan oleh pulau milik Prince ini. Semua tertata dengan begitu rapi dan asri, Prince juga membangun sebuah Vila berukuran cukup besar dengan fasilitas yang fantastis untuk keluarganya. Di sana ada sekitar 3 penjaga dan pengurus vila, serta 5 orang yang menjaga pulau karena ukurannya sendiri cukup dijaga oleh 5 orang mereka. Satu pulau itu hanya di huni oleh 8 orang yang tinggal bersama di dalam paviliun khusus. Mereka semua laki-laki sehingga Prince tidak khawatir meninggalkan mereka berdelapan di pulau pribadinya. Seminggu sekali mereka kembali ke daratan untuk mengambil persediaan makanan dan kebutuhan lainnya. Saat ini, orang-orang yang Prince bawa sedang merapikan barang-barang bawaan mereka di kamarnya masing-masing. "Apakah kamu menyukai pulau ini?" tanya Prince pada sang istri yang sedang sibuk memasukkan beberapa pakaian ke dalam lemari. Niana menghentikan gerakannya, wanita

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 111

    Hari cuti bersama telah tiba, Prince sepakat untuk mengajak keluarganya berlibur pada salah satu pulau pribadi miliknya di perairan Catania, Italia yang ia beli sekitar 3 bulan yang lalu.Tak hanya mengajak Niana, Ayunda dan Leon, Prince juga membawa keluarga kecil Jordan serta para baby sitter para bayi. Setidaknya, mereka bisa berlibur lebih tenang jika membawa pengasuh para anak mereka.Saat ini rombongan konglomerat itu sudah berada di pesawat pribadi yang akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan. Tak ketinggalan, Prince selalu menyediakan dokter karena takut keluarganya tiba-tiba jatuh sakit atau apalah itu yang membutuhkan tenaga medis."Priamu itu terlalu kaya, Niana. Hanya untuk berlibur selama satu minggu saja harus membeli pulau pribadi, menggunakan pesawat pribadi, dan dokter pribadi. Kepalaku tidak akan sanggup menghitung berapa banyak uang yang Prince keluarkan," ujar Lyly pada Niana yang sedang menimang anaknya. Niana mengendikkan bahunya, ia juga tidak tahu mengapa Pr

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 110

    Prince pulang dengan membawa buah tangan berupa sebouqet mawar berukuran cukup besar. Sudah satu bulan terakhir ia tidak membawakan bunga untuk istri tercintanya. "Akhirnya kamu ingat kembali untuk membawakan aku bunga," ujar Niana setelah menerima pemberian sang suami. Wanita itu menghirup dalam-dalam aroma mawar yang begitu harum, setelah hamil ia kembali memfavoritkan bunga mawar.Prince memeluk Niana dari belakang ketika wanita itu masih asyik menghirup aroma mawar. Kini ia juga sedang menghirup, menghirup aroma tubuh sang istri.Niana membiarkan apa yang pria itu lakukan, tak jarang ia mendapat serangan mendadak sewaktu Prince pulang bekerja untuk menghilangkan rasa lelah pria itu. Ia senang-senang saja melakukannya.Niana tersentak kaget ketika tubuhnya dibalik secara mendadak oleh Prince sehingga saat ini posisinya berhadapan dengan pria itu. Tanpa basa-basi lagi Prince segera menempelkan bibirnya dengan bibir sang istri. Niana menyambut dengan senang hati, segera ia taruh bou

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status