Home / Romansa / Istri Kontrak CEO Blasteran Jepang / BAB 1 - Notifikasi yang Mengubah Segalanya

Share

Istri Kontrak CEO Blasteran Jepang
Istri Kontrak CEO Blasteran Jepang
Author: Niamh Alora

BAB 1 - Notifikasi yang Mengubah Segalanya

Author: Niamh Alora
last update Last Updated: 2025-01-22 09:53:03

"Maaf, Nona Alia..."

Suara berat petugas bank itu terdengar seperti vonis hukuman mati. "Kami sudah memberi perpanjangan waktu lebih dari tiga bulan. Sesuai prosedur, jika pembayaran terakhir tetap tidak dipenuhi dalam tujuh hari, properti akan kami sita."

Alia menunduk, jari-jarinya gemetar mencengkram ujung tas lusuhnya. "T-tapi... ini rumah satu-satunya, Pak. Tidak bisakah ada cara lain? Saya mohon..."

Petugas itu menatapnya dengan raut simpatik, tapi suaranya tetap dingin. "Saya mengerti. Tapi aturannya sudah jelas. Anda bisa mengajukan pinjaman baru, tapi dengan jaminan tambahan. Atau segera melunasi tunggakan."

 Tambahan jaminan?

Apa lagi yang bisa ia jaminkan selain rumah yang hampir runtuh itu?

Tabungannya sudah terkuras untuk biaya berobat ibu. Sekolah adiknya, Amara, juga masih    menunggak.

"Baik..." Alia berbisik, lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada petugas bank. Dengan langkah goyah, ia berjalan keluar kantor itu. Hujan gerimis menyambutnya di luar, seakan ikut menertawakan keputusasaan yang membungkus tubuh kurusnya.

Alia duduk terdiam di tepi meja kayu yang sudah usang, surat dari bank itu tergenggam erat di tangan kanannya yang masih gemetar. Matanya kosong menatap kalimat tebal yang terasa seperti hukuman mati : "Rumah ini akan disita dalam tujuh hari."

Jantungnya berdetak keras tidak beraturan. Dunia seolah terasa begitu gelap dalam sekejap.

"Kak, obat ibu sudah habis." Suara Amara, adiknya, memecah keheningan.

Alia menahan napas, menekan rasa ingin menangis yang menyesakkan dadanya. Ia memejamkan mata, berusaha keras menguatkan diri.

Ia membuka mata, memandang sekeliling ruang tamu kecil itu: Sofa reyot, dinding yang mulai terkelupas, dan bingkai foto keluarga yang menggantung miring.

Rumah ini... saksi semua tawa, duka, dan cinta mereka.

Dan sekarang... akan hilang begitu saja.

Ponsel di atas meja tiba-tiba bergetar. Ia hampir tak peduli, tapi entah kenapa ia melirik.

Notifikasi itu menarik matanya ;

[Selamat! Anda terpilih sebagai kandidat pemenang utama program rahasia Marriage Negotiation, sebuah pernikahan kontrak eksklusif dengan CEO Khalid Group.]

"Hah?" Alia mengerjap, "Pernikahan... kontrak?"

Kilasan ingatan menyeruak. Semalam, dalam keputusasaan, ia asal mengisi formulir aneh itu. Janji hadiah uang tunai ratusan juta rupiah menggodanya. Ia tidak membaca detailnya.

Ia hanya... butuh uang.

"Kak! Ibu butuh obat! Nafas ibu sesak!" suara Amara mendesak dari balik pintu.

“Iya, sebentar Dek!” Alia berseru panik.

Matanya kembali ke layar ponsel.

Muhammad Darren Khalid. Usia 30 tahun, CEO muda sukses dari perusahaan teknologi multinasional, blasteran Jepang-Indonesia.

Nama itu sudah tidak asing lagi. Beberapa kali sempat muncul di FYP TikTok, terkenal karena prestasinya, tapi juga diselimuti skandal yang menghancurkan reputasinya. Artikel-artikel yang beredar menyebutkan rumor hubungan gelap dan penurunan saham perusahaannya yang drastis.

Alia menggigit bibir, menahan perasaan yang membuncah di dadanya.

“Nggak, ini gak benar. Sepertinya aku hanya dijadikan tameng saja. Alia, ini dosa, dimana harga diri kamu sebagai perempuan.” Ia menggelengkan kepala, harga dirinya terasa sangat memberontak.

Tapi kenyataan menamparnya lebih keras. Ia melihat kembali bungkus obat ibunya yang sudah habis dan surat dari bank tadi.

Ia mengalihkan pandangan. Hatinya terasa tercabik. Semua kenangan indah masa kecilnya menyeruak. Semuanya akan lenyap dalam tujuh hari jika ia tidak melakukan sesuatu.

Matanya kembali ke layar. Notifikasi itu berkedip, seolah mendesaknya. Alia merasa sangat bimbang dengan keputusan ini, tapi dia tidak punya pilihan lain. Akhirnya ia memutuskan untuk melakukannya. 

Layar ponsel berganti:

“Selamat! Anda telah bergabung. Pihak perusahaan akan segera menghubungi Anda.”

Alia menatap layar itu lama.

Tiba-tiba, ia merasa seperti seseorang yang melompat ke jurang yang begitu gelap. Yang ia tahu kehidupannya sudah berakhir malam itu. Air matanya jatuh, membasahi layar. Tapi di antara ketakutan, ada satu hal yang ia pegang erat. 

Ia melakukan ini untuk keluarganya.

Tak lama kemudian, ponselnya kembali bergetar. Sebuah pesan masuk yang berisi:

Meeting Schedule : 17 Desember 2024, pukul 08.00. Menara Saphir, Jepang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kontrak CEO Blasteran Jepang   BAB 7 - Kamar Rahasia Tanpa Cinta

    Pagi hingga sore berlalu tanpa banyak kata. Alia memilih diam dan sibuk bersih-bersih sekadarnya, menahan gelisah yang terus menggerogoti dadanya tentang hari ini. Darren yang sedang cuti pun tidak muncul dari ruang kerjanya. Tapi ketika malam datang, hawa di rumah itu terasa berubah. Langkah kaki Darren terdengar berat menuruni tangga dari ruang kerjanya.“Naik,” ucapnya singkat, tanpa ekspresi.Alia, yang sedang merapikan buku di rak ruang tamu, spontan menoleh. Jantungnya memompa lebih cepat saat mendengar perintah pria itu. Ia mengikutinya menaiki tangga tanpa bertanya. Tapi ketika Darren membuka sebuah pintu di sisi kanan lorong, Alia merasa aneh. Ini bukan kamar Darren, bukan juga kamarnya. Ia tidak pernah tahu ada ruangan ini di apartemen itu.Pintu itu terbuka. Lampu dinyalakan. Alia menahan napas. Kamar itu terasa asing dan mencekam. Tampak sangat bersih dan steril dengan sprei putih, dinding abu-abu, dan tirai tebal tanpa motif. Tidak ada aroma tubuh, tidak ada sentuhan manus

  • Istri Kontrak CEO Blasteran Jepang   BAB 6 - Malam yang Dingin

    Tangannya meremas ujung bantal sebelum membantingnya ke tengah tempat tidur. Tak puas, ia bangkit, meremas kontrak iitu dan melemparnya ke sudut kamar."Apa-apaan hidupku sekarang..." gumamnya lirih.Ia mengusap wajahnya dengan kedua tangan, berusaha menahan perasaan sesak yang tiba-tiba menyerauk. Marah, kesal, kecawa, dan putus asa melebur menjadi satu. Bahkan tangis pun sudah malas mampir. Ia akhirnya memilih bangkit, membuka laptop, dan mulai mengerjakan pesanan design dari para pelanggan.Setidaknya pekerjaan bisa mengalihkan sedikit pikirannya.Baru beberapa saat kursor mengotak-ngatik design itu, gelap menyergap.Suara petir menyambar dari luar, diikuti suara hujan badai. Semua lampu padam."Bisa-bisanya apartemen semegah ini mati listrik? Oh No, dan hanya aku dan dia di rumah ini sekarang,” keluhnya panik.Ia meraba-raba kasur, mencari ponsel, tapi tak juga menemukannya. Sejak kecil, Alia sangat takut dalam gelap.Dengan langkah gugup, ia membuka pintu kamar dan melangkah keluar

  • Istri Kontrak CEO Blasteran Jepang   BAB 5 - Pernikahan Dingin

    Ketukan pintu terdengar samar di antara keheningan pagi.“Miss, ayo bangun. Pernikahan akan diadakan pagi ini. Gaun dan riasan sudah siap. Kita harus sampai di hotel 1 jam lagi.”Naomi sibuk menyibak tirai jendela besar kamar itu, membiarkan cahaya pagi Tokyo masuk. Suaranya tegas, penuh tekanan, namun tetap terdengar profesional. Ia sambil menunjuk pada dua staf yang membawa beberapa kotak berisi makeup dan gaun berlapis-lapis.“Menikah pagi ini?” Alia membelalak.Ia segera duduk dan melangkah keluar kamar, melewati lorong hotel yang kini penuh dengan lalu-lalang orang-orang berpakaian formal.“Apa yang pria itu inginkan dariku? Bukannya tadi malam dia tak ingin adanya pernikahan secara resmi?”Alia menarik napas panjang, menghampiri Naomi yang tampak sibuk mengurus gaun yang akan Alia pakai.“ Naomi, aku ingin bicara dengan Tuan Darren. Please, hanya sebentar saja.”Naomi melirik jam tangannya, “Maaf, Miss. Saat ini tidak mungkin, Tuan Darren sedang bersiap dan tidak bisa diganggu se

  • Istri Kontrak CEO Blasteran Jepang   BAB 4 - Tolong Jangan Sentuh Aku

    Alia menatap layar ponselnya dengan tangan gemetar. Suara ibunya segera terdengar begitu telepon diangkat.“Alia? Pesan tadi, apakah benar kamu yang kirim, Nak? Apakah kamu baik-baik saja?” suara ibunya terdengar sangat khawatir.Alia menghela napas panjang lalu mencoba berbicara sekuat tenaga. “Iya, Bu. Alia minta maaf udah bohongin Ibu. Tapi, Alia mohon izin dan restu Ibu pernikahan ini.”Suara hening sesaat. Lalu suara ibunya kembali terdengar dengan nada lebih tajam dan kecewa.“ Kenapa mendadak begini? Apa yang sebenarnya terjadi, Nak?.”“ Alia nggak bisa cerita semuanya, Bu. Tapi Alia janji akan baik-baik saja.““ Kalau kamu tetap ingin menikah. Lakukanlah dengan cara yang benar. Jangan buang martabatmu hanya karena putus asa,” sambung Ibu dengan suara pelan namun tegas.“Baik Bu..” Suaranya tercekat, dan hanya terdengar isak yang tertahan. Alia terpaksa untuk tidak jujur tentang kontrak ini, ia tak bisa menyakiti ibunya lebih jauh.Tak lama setelah itu, Alia mengetik dengan jari

  • Istri Kontrak CEO Blasteran Jepang   BAB 3 - Kontrak Pernikahan

    Alia berdiri kaku di depan Menara Saphir, gedung pencakar langit yang menjulang tinggi menembus langit Tokyo. Cuaca yang dingin membuat tangannya semakin menggigil. Napasnya tersengal, bukan karena lelah berjalan, tetapi karena kecemasan yang menghantuinya.Lantai 58 Menara Saphir, ruangan pertemuan yang tampak megah namun terasa begitu menyeramkan. Alia berdiri di hadapan Darren yang sedari tadi tampak duduk menunggu di ruang kerjanya. Jarak mereka yang semakin dekat membuat jantung Alia terasa ingin meledak. Tanpa basa-basi, Darren menyodorkan map berwarna hitam dengan logo perusahaan di pojoknya."Ini kontraknya. Bacalah. Pastikan kau mengerti semua pasalnya.""Tapi Tuan, kenapa aku yang terpilih? Apakah Anda yakin?" Alia bertanya pelan, suaranya hampir tenggelam dalam ketegangan ruang itu.Darren hanya menatapnya datar. "Saya tidak akan repot-repot memanggil seseorang ke sini kalau saya belum yakin."Alia merasa sangat kaget dan tanpa bertanya membuka map itu dengan tangan sediki

  • Istri Kontrak CEO Blasteran Jepang   BAB 2 - Keberangkatan Penuh Rahasia

    “Kakak yakin ini bukan penipuan ?” suara Amira nyaris tenggelam oleh suara kendaraan di jalan. Seragam SMAnya yang lusuh, tapi rapi. Matanya sembab.Alia mengangguk pelan menatap adiknya yang masih berdiri di depan pintu. “Kamu nggak perlu khawatir adek, kalau iya, aku bakal segera pulang. Tapi kalau nggak aku coba sekarang, kesempatan ini mungkin nggak bakal datang lagi. Mungkin aku bakal menyesal seumur hidup.”Ibunya memeluk Alia erat, mencoba menyimpan semua kecemasannya dalam dada. “Jaga diri Nak, jangan gampang percaya orang apalagi jauh di negara orang… Sholat jangan tinggal, ya, Nak.”Alia hanya bisa mengangguk. Dalam pelukan ibunya, aroma sabun cuci dan masakan rumah membuat dadanya sesak dan penuh rasa bersalah. Ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Ia tidak akan bekerja di perusahaan biasa. Ia telah menandatangani kontrak untuk sesuatu yang jauh lebih misterius , sesuatu yang tentu akan melukai hati Ibu dan Adiknya.Darren Khalid, nama itu terus bergema tanpa henti di ke

  • Istri Kontrak CEO Blasteran Jepang   BAB 1 - Notifikasi yang Mengubah Segalanya

    "Maaf, Nona Alia..." Suara berat petugas bank itu terdengar seperti vonis hukuman mati. "Kami sudah memberi perpanjangan waktu lebih dari tiga bulan. Sesuai prosedur, jika pembayaran terakhir tetap tidak dipenuhi dalam tujuh hari, properti akan kami sita."Alia menunduk, jari-jarinya gemetar mencengkram ujung tas lusuhnya. "T-tapi... ini rumah satu-satunya, Pak. Tidak bisakah ada cara lain? Saya mohon..."Petugas itu menatapnya dengan raut simpatik, tapi suaranya tetap dingin. "Saya mengerti. Tapi aturannya sudah jelas. Anda bisa mengajukan pinjaman baru, tapi dengan jaminan tambahan. Atau segera melunasi tunggakan." Tambahan jaminan? Apa lagi yang bisa ia jaminkan selain rumah yang hampir runtuh itu? Tabungannya sudah terkuras untuk biaya berobat ibu. Sekolah adiknya, Amara, juga masih menunggak."Baik..." Alia berbisik, lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada petugas bank. Dengan langkah goyah, ia berjalan keluar kantor itu. Hujan gerimis menyambutnya di luar, seakan ikut

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status