Share

Ancaman

Author: Hernn Khrnsa
last update Last Updated: 2025-06-22 22:47:47

"Siapa yang menelepon?" tanya Matthew ketika Sara mematikan ponselnya.

"Papa. Tapi … entah kenapa beliau tidak bersuara, aku jadi cemas," sahutnya lirih seraya menatap ponselnya lama.

Tadi, Sara sudah menunggu tiga menit hingga Harold berbicara. Namun, pria di seberang itu hanya diam. Membuat Sara diliputi rasa khawatir.

"Kau tidak mau mencoba telepon lagi? Bisa jadi beliau sedang sibuk sampai lupa apakah dia sedang menelpon atau tidak? Bisa jadi juga itu panggilan tak sengaja, kan?"

Sara tampak berpikir, apa yang dikatakan Matthew ada benarnya juga. Sara pun mulai menelepon lagi, tapi hasilnya sama saja. Panggilan itu berakhir dengan pesan suara.

"Maaf. Aku akan kirim pesan suara saja," kata Sara tak enak hati.

Matthew tersenyum singkat, "Santai saja."

"Aku akan menghubunginya lagi nanti, jika pekerjaan sudah selesai," tambah Sara sambil memasukkan kembali ponselnya.

"Ke mana ponsel yang aku berikan padamu?" tanya Matthew, tanpa mengalihkan pandangannya.

Sara mendongak. "Hm?
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Rasa yang Menghangatkan

    Pagi itu, cahaya matahari menembus jendela dapur rumah Harold, menciptakan suasana hangat yang jarang Sara rasakan belakangan. Ia sedang duduk di meja dapur, menyeruput teh buatan ayahnya, ketika aroma roti panggang dan telur orak-arik memenuhi ruangan.Sara sempat mengernyit bingung. Biasanya Harold hanya membuat sarapan sederhana, seperti roti, atau sandwich. Tapi kali ini ada aroma kopi yang segar, berpadu dengan wangi butter yang baru dipanaskan.Tak lama, Matthew muncul dari balik pintu dapur dengan celemek sederhana yang jelas kekecilan untuk tubuh tegapnya. Ia membawa piring berisi roti panggang hangat.“Selamat pagi,” ucapnya canggung, namun dengan senyum kecil yang tulus."Pagi," sahut Sara singkat. Sara sempat terpaku. Ada sesuatu yang terasa asing sekaligus menyentuh dari pemandangan itu. Seorang pria yang dulu ia kenal kaku, sibuk dengan pekerjaannya, kini berdiri di dapur rumah ayahnya dengan celemek, mencoba menyiapkan sarapan untuknya."Ini sarapanmu. Aku harap kau suk

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Usaha Matthew

    Malam di rumah Harold terasa lebih tenang daripada malam-malam sebelumnya. Angin sepoi yang masuk melalui jendela kamar membuat suasana menjadi damai. Sara duduk di tepi ranjang dengan rambut terurai, menatap ke luar jendela. Meski tubuhnya mulai rileks, hatinya masih sering digelayuti keraguan. Ucapan Matthew beberapa hari lalu masih sesekali terngiang, menusuk batinnya.Namun, perlahan-lahan, kehadiran Matthew di rumah Harold mengubah ritme hari-harinya. Bukan hanya karena pria itu berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sederhana di rumah ayahnya, melainkan juga karena setiap gerak-geriknya menunjukkan niat tulus.“Dia sudah berusaha keras, tetapi kenapa dadaku masih saja terasa sesak?” monolog Sara, menekan dadanya sendiri. Ia menatap kegelapan malam dengan hati yang masih terasa sakit. •••Pagi berikutnya, Sara turun ke ruang tamu dan menemukan Matthew yang sedang membantu Harold menyiram tanaman di halaman. Pemandangan itu membuatnya terpaku sejenak. “Sedang apa mereka?”

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Kemarahan Morgan

    Ruang kerja Morgan masih terasa berat setelah kedatangan Matthew. Napasnya masih sedikit terengah, meski wajahnya berusaha kembali tenang. Ia tahu betul bahwa sosok Matthew Stanley bukanlah orang yang bisa dianggap main-main. Sekali pria itu memutuskan sesuatu, maka tak ada yang mampu menghalanginya.Tak lama kemudian, pintu ruang kerja itu terbuka pelan. Celine masuk dengan senyum tipis, meski sorot matanya gelisah.“Ayah,” panggilnya lembut. “Tadi aku lihat Kak Matthew datang. Dia bicara apa padamu?”Morgan menatap putrinya dengan tajam, membuat Celine sedikit gugup. Lalu, dengan suara berat, Morgan berkata, “Kau membuat masalah besar, Celine.”Celine terbelalak, langkahnya terhenti. “Apa maksud Ayah?”Morgan bangkit dari kursinya, menghampiri Celine dengan ekspresi penuh amarah yang ditahan. “Matthew datang ke sini dengan bukti. Semua fitnah, gosip, dan rumor buruk tentang Sara. Yang mana, semua itu jejakmu, Celine. Kau pikir Ayah tidak tahu? Kau pikir perbuatanmu bisa kau tutupi

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Peringatan

    Malam itu, Matthew duduk di ruang kerjanya dengan wajah serius. Sejak beberapa hari terakhir, ia sengaja menyimpan jarak dengan Celine. Bukan hanya karena fokus untuk memperbaiki hubungannya dengan Sara, tetapi juga karena kecurigaan yang kian menguat dalam benaknya. Matthew menyalakan layar laptopnya, menelusuri kembali email-email mencurigakan dan catatan keuangan yang sempat ia temukan. Ia memang sengaja menaruh seseorang untuk memantau gerak-gerik Celine selama beberapa hari terakhir sejak peristiwa tuduhan miring kepada Sara. Dan malam ini, laporan itu akhirnya sampai di tangannya.Dokumen-dokumen itu jelas menunjukkan ada aliran dana yang masuk ke rekening Celine dari sebuah perusahaan kecil yang tidak asing bagi Matthew. Sebuah perusahaan boneka yang sering dipakai untuk menutupi transaksi ilegal. Aliran dana itu ternyata terkait dengan gosip yang sempat beredar mengenai Sara. Semakin Matthew membacanya, semakin dadanya bergemuruh. Semua fitnah dan rumor yang melukai perasaan

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Kecurigaan

    Pagi itu, sinar matahari masuk perlahan ke kamar rumah Harold. Sara masih terlelap, wajahnya terlihat tenang meski jelas ada sisa-sisa kelelahan dari malam-malam penuh tangis sebelumnya. Matthew berdiri di ambang pintu kamar Sara, menatap sosok istrinya yang tertidur dengan perasaan yang campur aduk.Dalam hati, ia ingin sekali membangunkan Sara dan mengajaknya sarapan bersama, tapi ia sadar bahwa Sara mungkin butuh waktu lebih banyak. Perempuan itu butuh ruang untuk bernapas, untuk memulihkan luka yang sudah ia buat sendiri. Maka, ia memilih langkah berbeda.Matthew meraih jas kerjanya, lalu menuliskan sebuah catatan kecil yang ia letakkan di meja samping tempat tidur. “Istirahatlah hari ini. Jangan khawatirkan apa pun. Aku akan pulang secepat mungkin.”Dengan itu, ia pun meninggalkan rumah Harold tanpa membangunkan Sara. Ia masih sempat untuk meninggalkan satu kecupan hangat sebelum benar-benar pergi dari kamar istrinya. •••Di perjalanan menuju kantor, pikirannya tidak bisa tena

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Dendam Celine

    Celine duduk di dalam mobil mewahnya, jarinya mengetuk-ngetuk setir dengan gelisah. Sejak pagi, pikirannya dipenuhi rasa kesal yang tak kunjung reda. Semalam ia sudah memastikan kabar tentang Matthew, bahwa pria itu memilih tinggal di rumah Harold, ayah Sara. Dan pagi ini, kabar yang ia dapat dari orang kepercayaannya membuat darahnya terasa mendidih oleh kecemburuan. Matthew bahkan menyiapkan sarapan untuk Sara.“Tidak masuk akal,” gumamnya dengan nada tajam, matanya menatap kosong ke arah jalanan. “Aku sudah melakukan segalanya, sudah membuat Sara terlihat buruk, sudah menaburkan rumor, bahkan membuat Kak Matthew salah paham, tapi kenapa? Kenapa pada akhirnya dia kembali padanya. Selalu kembali padanya.”Rahangnya mengeras, jemarinya mencengkeram kuat setir mobil. Dalam hatinya, tumbuh dendam yang semakin gelap.Tak ingin membuang waktu lagi, Celine memutuskan menemui orang yang paling bisa membantunya. Ia tahu, selama ini ayahnya tak pernah menyukai Sara, terlebih setelah pernika

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status