Share

Ceroboh

Penulis: Hernn Khrnsa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-29 22:41:04

"Ayah!"

Celine berteriak dengan keras saat memasuki rumahnya. Ia melemparkan asal tas tangannya.

"Ayah! Kemarilah! Aku ingin bicara!" teriaknya lagi dengan lebih keras.

Tak lama, seorang pria yang masih mengenakan pakaian olahraganya tergopoh mendatangi sang putri.

"Ada apa, Celine? Kenapa kau berteriak seperti itu?" tanya pria itu, menatap Celine dari atas hingga ke bawah.

Dari raut wajah Celine yang tampak kesal, pria itu sudah menduga-duga apa yang terjadi pada putrinya. "Jangan katakan ini mengenai Matthew lagi."

Pria itu kemudian duduk di sofa, memanggil seorang pelayanan untuk membawakannya minuman dingin. Tubuhnya terasa lelah sehabis berolahraga.

"Ayah! Aku ingin Ayah melakukan sesuatu!" pinta Celine, ia duduk di samping sang ayah. Bergelayut manja.

"Setidaknya jelaskan dulu, kenapa putri kesayanganku ini terlihat begitu kesal? Ada apa, Sayang?" Morgan bertanya lembut, ia mengusap lembut rambut sang putri.

"Asisten pribadi Kak Matthew itu, Ayah! Dia sangat menyebalkan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Rahasia?

    Udara sore itu terasa lembut. Langit berwarna biru pucat dengan semburat jingga yang mulai menjalar dari ufuk barat. Sara melangkah pelan melewati jalan setapak yang dipenuhi dedaunan gugur. Taman kecil di dekat rumah ayahnya memang selalu jadi tempat yang menenangkan. Suara kicau burung, gemericik air mancur, dan bau tanah lembap seolah mampu meredakan kusut pikirannya.Ia membawa buku catatan kecil, berniat menuliskan apa saja yang selama ini membebani hati. Duduk di bangku taman di bawah pohon rindang, Sara menarik napas panjang. Hatinya masih berdebar memikirkan Matthew, tentang sarapan pagi tadi, tentang sikap lembutnya, dan tentang bagaimana perasaannya sendiri yang makin hari makin sulit ia abaikan.Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Dari kejauhan, langkah seseorang mendekat. Sara mengangkat wajahnya dan matanya langsung menyipit. Sosok itu terlalu ia kenal. Celine berjalan dengan senyum tipis, tapi matanya memancarkan sesuatu yang jauh dari ramah. Ada dingin, ada

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Rasa yang Menghangatkan

    Pagi itu, cahaya matahari menembus jendela dapur rumah Harold, menciptakan suasana hangat yang jarang Sara rasakan belakangan. Ia sedang duduk di meja dapur, menyeruput teh buatan ayahnya, ketika aroma roti panggang dan telur orak-arik memenuhi ruangan.Sara sempat mengernyit bingung. Biasanya Harold hanya membuat sarapan sederhana, seperti roti, atau sandwich. Tapi kali ini ada aroma kopi yang segar, berpadu dengan wangi butter yang baru dipanaskan.Tak lama, Matthew muncul dari balik pintu dapur dengan celemek sederhana yang jelas kekecilan untuk tubuh tegapnya. Ia membawa piring berisi roti panggang hangat.“Selamat pagi,” ucapnya canggung, namun dengan senyum kecil yang tulus."Pagi," sahut Sara singkat. Sara sempat terpaku. Ada sesuatu yang terasa asing sekaligus menyentuh dari pemandangan itu. Seorang pria yang dulu ia kenal kaku, sibuk dengan pekerjaannya, kini berdiri di dapur rumah ayahnya dengan celemek, mencoba menyiapkan sarapan untuknya."Ini sarapanmu. Aku harap kau suk

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Usaha Matthew

    Malam di rumah Harold terasa lebih tenang daripada malam-malam sebelumnya. Angin sepoi yang masuk melalui jendela kamar membuat suasana menjadi damai. Sara duduk di tepi ranjang dengan rambut terurai, menatap ke luar jendela. Meski tubuhnya mulai rileks, hatinya masih sering digelayuti keraguan. Ucapan Matthew beberapa hari lalu masih sesekali terngiang, menusuk batinnya.Namun, perlahan-lahan, kehadiran Matthew di rumah Harold mengubah ritme hari-harinya. Bukan hanya karena pria itu berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sederhana di rumah ayahnya, melainkan juga karena setiap gerak-geriknya menunjukkan niat tulus.“Dia sudah berusaha keras, tetapi kenapa dadaku masih saja terasa sesak?” monolog Sara, menekan dadanya sendiri. Ia menatap kegelapan malam dengan hati yang masih terasa sakit. •••Pagi berikutnya, Sara turun ke ruang tamu dan menemukan Matthew yang sedang membantu Harold menyiram tanaman di halaman. Pemandangan itu membuatnya terpaku sejenak. “Sedang apa mereka?”

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Kemarahan Morgan

    Ruang kerja Morgan masih terasa berat setelah kedatangan Matthew. Napasnya masih sedikit terengah, meski wajahnya berusaha kembali tenang. Ia tahu betul bahwa sosok Matthew Stanley bukanlah orang yang bisa dianggap main-main. Sekali pria itu memutuskan sesuatu, maka tak ada yang mampu menghalanginya.Tak lama kemudian, pintu ruang kerja itu terbuka pelan. Celine masuk dengan senyum tipis, meski sorot matanya gelisah.“Ayah,” panggilnya lembut. “Tadi aku lihat Kak Matthew datang. Dia bicara apa padamu?”Morgan menatap putrinya dengan tajam, membuat Celine sedikit gugup. Lalu, dengan suara berat, Morgan berkata, “Kau membuat masalah besar, Celine.”Celine terbelalak, langkahnya terhenti. “Apa maksud Ayah?”Morgan bangkit dari kursinya, menghampiri Celine dengan ekspresi penuh amarah yang ditahan. “Matthew datang ke sini dengan bukti. Semua fitnah, gosip, dan rumor buruk tentang Sara. Yang mana, semua itu jejakmu, Celine. Kau pikir Ayah tidak tahu? Kau pikir perbuatanmu bisa kau tutupi

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Peringatan

    Malam itu, Matthew duduk di ruang kerjanya dengan wajah serius. Sejak beberapa hari terakhir, ia sengaja menyimpan jarak dengan Celine. Bukan hanya karena fokus untuk memperbaiki hubungannya dengan Sara, tetapi juga karena kecurigaan yang kian menguat dalam benaknya. Matthew menyalakan layar laptopnya, menelusuri kembali email-email mencurigakan dan catatan keuangan yang sempat ia temukan. Ia memang sengaja menaruh seseorang untuk memantau gerak-gerik Celine selama beberapa hari terakhir sejak peristiwa tuduhan miring kepada Sara. Dan malam ini, laporan itu akhirnya sampai di tangannya.Dokumen-dokumen itu jelas menunjukkan ada aliran dana yang masuk ke rekening Celine dari sebuah perusahaan kecil yang tidak asing bagi Matthew. Sebuah perusahaan boneka yang sering dipakai untuk menutupi transaksi ilegal. Aliran dana itu ternyata terkait dengan gosip yang sempat beredar mengenai Sara. Semakin Matthew membacanya, semakin dadanya bergemuruh. Semua fitnah dan rumor yang melukai perasaan

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Kecurigaan

    Pagi itu, sinar matahari masuk perlahan ke kamar rumah Harold. Sara masih terlelap, wajahnya terlihat tenang meski jelas ada sisa-sisa kelelahan dari malam-malam penuh tangis sebelumnya. Matthew berdiri di ambang pintu kamar Sara, menatap sosok istrinya yang tertidur dengan perasaan yang campur aduk.Dalam hati, ia ingin sekali membangunkan Sara dan mengajaknya sarapan bersama, tapi ia sadar bahwa Sara mungkin butuh waktu lebih banyak. Perempuan itu butuh ruang untuk bernapas, untuk memulihkan luka yang sudah ia buat sendiri. Maka, ia memilih langkah berbeda.Matthew meraih jas kerjanya, lalu menuliskan sebuah catatan kecil yang ia letakkan di meja samping tempat tidur. “Istirahatlah hari ini. Jangan khawatirkan apa pun. Aku akan pulang secepat mungkin.”Dengan itu, ia pun meninggalkan rumah Harold tanpa membangunkan Sara. Ia masih sempat untuk meninggalkan satu kecupan hangat sebelum benar-benar pergi dari kamar istrinya. •••Di perjalanan menuju kantor, pikirannya tidak bisa tena

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status