Share

Gangguan Celine

Author: Hernn Khrnsa
last update Last Updated: 2025-06-28 22:45:23

"Hei, Sara! Kemarilah!" panggil Celine.

Sara yang tengah sibuk mengetik itu lantas mengangkat pandangannya. "Maaf? Anda memanggil saya?"

"Tentu saja kau, memangnya ada siapa lagi di ruangan ini? Kemarilah!" Kali ini Celine memberi isyarat agar Sara cepat-cepat mendekatinya.

Dengan malas, Sara mendekat. "Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya malas.

"Buatkan aku kopi! Sedikit gula, ya!" titah Celine lalu berbalik dengan gemulai.

Sara mengernyit, "Maaf, tapi itu bukan tugas saya. Saya tidak mau melakukan pekerjaan yang di luar tugas saya." Sara berkata sopan.

Tetapi, Celine tampaknya kesal. Sara dapat melihat perempuan itu melipat tangannya di depan dada, tatapannya tertuju pada Sara, sinis.

"Kalau itu bukan pekerjaanmu, lalu pekerjaan siapa? Biasanya juga kau yang membuat kopi untuk Kak Matthew, kan?" sentak Celine, kesal.

Sara tersenyum tipis lalu menjawab, "Itu hal yang berbeda. Saya membuat kopi untuk Tuan Matthew karena saya adalah asisten pribadinya. Sedangkan Anda, Nona Celi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Gangguan Celine

    "Hei, Sara! Kemarilah!" panggil Celine. Sara yang tengah sibuk mengetik itu lantas mengangkat pandangannya. "Maaf? Anda memanggil saya?" "Tentu saja kau, memangnya ada siapa lagi di ruangan ini? Kemarilah!" Kali ini Celine memberi isyarat agar Sara cepat-cepat mendekatinya. Dengan malas, Sara mendekat. "Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya malas. "Buatkan aku kopi! Sedikit gula, ya!" titah Celine lalu berbalik dengan gemulai. Sara mengernyit, "Maaf, tapi itu bukan tugas saya. Saya tidak mau melakukan pekerjaan yang di luar tugas saya." Sara berkata sopan. Tetapi, Celine tampaknya kesal. Sara dapat melihat perempuan itu melipat tangannya di depan dada, tatapannya tertuju pada Sara, sinis. "Kalau itu bukan pekerjaanmu, lalu pekerjaan siapa? Biasanya juga kau yang membuat kopi untuk Kak Matthew, kan?" sentak Celine, kesal. Sara tersenyum tipis lalu menjawab, "Itu hal yang berbeda. Saya membuat kopi untuk Tuan Matthew karena saya adalah asisten pribadinya. Sedangkan Anda, Nona Celi

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Sedikit Berbeda

    "Sedang apa kau di sana?" Sara menoleh, ia mendapati Matthew berdiri di ujung meja makan dan menatapnya lama. "Aku? Memasak," jawab Sara sekenanya. Ia memilih kembali fokus pada masakannya. Malam ini ia memasak sup ayam. "Untuk apa?" tanya Matthew lagi, kali ini berjalan mendekati Sara. Matthew penasaran dengan apa yang sedang dimasak perempuan itu. Harum masakannya hingga bisa ia cium dari ruang kerjanya. Sara tak menjawab, melainkan fokus memasukkan bumbu-bumbu yang ia perlukan. Mengaduk-aduk panci berisi sup itu hingga semua bumbunya tercampur merata. "Aku bertanya padamu." Matthew kembali bersuara. Sara menengadah, menatap pria itu dingin. "Aku pikir kau bisa melihat apa yang aku lakukan," sahutnya ketus sambil berkacak pinggang. "Tentu saja, maksudku, apa yang sedang kau masak," katanya lagi dengan sebelah alis terangkat ke atas. "Sup ayam. Kurasa tadi aku mendengar kau bertanya sedang apa aku di sini, bukan apa yang sedang aku masak." Sara kembali mengaduk pancinya. Se

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Pergi ke Kafe

    Sara menoleh lebih dulu. Degup jantungnya seolah tertahan.Celine datang dengan balutan mantel krem panjang dan kaca mata hitam yang digeser ke atas kepala.Perempuan itu berjalan ke arah mereka seperti tengah melangkah di panggung mode. Beberapa pekerja langsung menunduk sopan, sementara Matthew sekilas tampak terkejut, namun wajahnya segera kembali datar.“Kak Matthew, bagaimana kabarmu?” sapa Celine manja, suaranya ringan tetapi sarat kepemilikan.Matthew mengangguk singkat. “David memberitahumu?" tanyanya tanpa basa-basi. Jika ia tahu David yang memberitahu keberadaannya, Matthew berjanji akan membuat perhitungan dengan wakil direktur menyebalkan itu. Alih-alih menjawab, Celine justru mendekat dan menyentuh lengan jas Matthew. “Kau kelihatan tidak senang aku datang.”Sara berdiri kaku di samping mereka, berusaha sibuk dengan tablet di tangannya. Tapi telinganya mendengar setiap nada suara Celine yang terdengar merayu Matthew. “Ah, Sara, kau juga di sini rupanya,” kata Celine men

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Hampir Terjatuh

    Celine memukul setir mobilnya, kesal sendiri karena David benar-benar bersikap sombong. "Aku kesal! Benar-benar kesal! Apa sebenarnya yang istimewa dari perempuan kampung itu?!" makinya. Tangannya menggenggam setir mobilnya kuat hingga buku jarinya memutih, tatapannya nyalang ke depan, hatinya bergemuruh penuh amarah. "Tidak ada siapa pun yang bisa merebut Kak Matthew dariku!" lirihnya geram, mencengkeram setir mobilnya lebih kuat. Kemudian, ia mulai menyalakan mobilnya, Celine berpikir bahwa ia harus melakukan sesuatu. Ia tidak bisa tinggal diam dan membiarkan perempuan bernama Sara merebut posisinya. ••• Area proyek di Bay Area jauh dari gemerlap kota. Tanah merah, rangka baja, dan suara mesin berat mendominasi lanskap. Langit sedikit mendung, tapi tetap menyisakan cahaya yang cukup untuk memantulkan kilau logam dari struktur bangunan yang sedang berdiri.Matthew dan Sara melangkah perlahan di antara jalur sempit yang dibatasi pita kuning dan pelindung beton. Beberapa pekerja

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Ancaman

    "Siapa yang menelepon?" tanya Matthew ketika Sara mematikan ponselnya. "Papa. Tapi … entah kenapa beliau tidak bersuara, aku jadi cemas," sahutnya lirih seraya menatap ponselnya lama. Tadi, Sara sudah menunggu tiga menit hingga Harold berbicara. Namun, pria di seberang itu hanya diam. Membuat Sara diliputi rasa khawatir. "Kau tidak mau mencoba telepon lagi? Bisa jadi beliau sedang sibuk sampai lupa apakah dia sedang menelpon atau tidak? Bisa jadi juga itu panggilan tak sengaja, kan?" Sara tampak berpikir, apa yang dikatakan Matthew ada benarnya juga. Sara pun mulai menelepon lagi, tapi hasilnya sama saja. Panggilan itu berakhir dengan pesan suara. "Maaf. Aku akan kirim pesan suara saja," kata Sara tak enak hati. Matthew tersenyum singkat, "Santai saja." "Aku akan menghubunginya lagi nanti, jika pekerjaan sudah selesai," tambah Sara sambil memasukkan kembali ponselnya. "Ke mana ponsel yang aku berikan padamu?" tanya Matthew, tanpa mengalihkan pandangannya. Sara mendongak. "Hm?

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Mulai Memikirkannya

    "Apa hubunganmu dengan Celine? Kelihatannya dia sangat mengenalmu." Matthew menatap pemandangan di luar kantornya, cuaca kota hari itu sangat cerah, tapi tidak dengan suasana hatinya. Ia terus memikirkan pertanyaan Sara yang tak ingin ia jawab itu, sekaligus bingung. "Kenapa dia menanyakan hal itu?" gumamnya, bingung. Tepat saat Matthew tengah sibuk memikirkan soal Sara, pintu ruangannya diketuk. Tanpa perlu membalikkan badan, ia tahu siapa yang datang. "Tumben sekali kau merenung. Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya David. Pria itu duduk di sofa ruangan Matthew. Menatap Matthew dengan tatapan curiga. Matthew berpura-pura tak mendengarnya, ia asyik memperhatikan pemandangan kota dari dalam gedung Stanley Group. "Jangan-jangan kau memikirkan Sara?" tebak David. Nada suaranya santai tapi sukses membuat atensi Matthew langsung tertuju padanya. "Aha! Dugaanku benar, kan?" Matthew melengos. "Tidak, kau salah." "Jangan membohongiku, Matt. Aku sudah mengenalmu sejak lama, jika kau

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status