Share

149. Rencana Liburan

Jingga menghela napas berat seraya memandangi gedung rumah sakit di hadapannya. Ia berharap kali ini Davin mau menemuinya lagi. Bagaimanapun juga, Jingga harus meminta penjelasan kenapa Davin tiba-tiba menjauh.

Langkah kaki Jingga terayun melewati lobi, lift dan lorong dengan jantung berdebar-debar. Perasaannya tak karuan, antara rindu dan takut ditolak, bercampur menjadi satu.

Setibanya di depan pintu ruang rawat Davin, Jingga merasa heran karena tidak ada bodyguard yang berjaga di depan pintu.

Bukankah seharusnya Jingga senang, tidak ada lagi dua pria yang menghalanginya sekarang? Namun perasaan Jingga mendadak tidak nyaman.

Ia pun mendorong pintu di hadapannya.

Seketika, Jingga tercenung.

Ruangan itu tampak sepi dan kosong. Selimut di atas kasur terlipat rapi. Sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa ruangan itu sedang digunakan untuk merawat pasien.

“Selamat siang. Ada yang bisa kami bantu?” tanya salah seorang staf medis yang menghampiri Jingga.

Jingga menoleh, dan ia melihat pera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
kak rose
Asiiiikk mau diajak jalan" ke Bali kitaaa...siap" aah
goodnovel comment avatar
Shafi27
Lamami dikit baliknya yaa Jingga setahun 2 tahun gitu wkwk
goodnovel comment avatar
Valenka Lamsiam
ayo ikut aja jingga. kamu butuh menenagkan hati dan pikiran kamu biar kamu gak setres apalagi kamu lagi hamil. biar Davin nyari² kamu dan ngerasa kehilangan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status