Dipertemukan dengan takdir menerima ta'aruf sampai persiapan hingga takdir kembali menghampiri kisah mereka dengan kisah yang berbeda. Siapa sangka sapaan takdir membawanya bertemu dengan seseorang yang tidak seharusnya hadir dalam lingkup rumah tangganya.
"Assalamualaikum, kak.""Ka--kamu?""Assalamualaikum, kak," Pelangi terpaku sesat menetralkan detak jantungnya yang berdetak semakin kencang. Namun, ia tersadar jika dirinya adalah seorang istri dari Langit bukan lagi wanita yang menunggu janji yang di ucapkan oleh pria yang kini menjadi adik iparnya."Wa'alaikumsalam," Pelangi berbalik kearahnya pria yang tidak jauh darinya.Keterkejutan bukan hanya Pelangi tetapi sosok yang di depannya terdiam seribu bahasa bahkan senyumnya tidak hilang dari bibirnya. 'Aku mimpi Pelangi ada di sini? Untuk Abang ku?' ucapnya dalam hati."Rizky, dia Pelangi istri Abang mu. Duduklah hari ini untuk pertama kalinya menantu Mama datang kesini bertepatan kamu pulang, nak." Rosa menepuk punggung putra bungsunya mengajaknya untuk menikmati makan malam spesial."Pelangi," lirihnya tanpa suara namun hanya dirinya yang tahu tanpa mereka menyadarinya. "Selamat datang kakak ipar," ucapan Rizky mampu mengejutkan Pelangi yang mengambilkan nasi ke piring Langit."Terima kasih mas Rizky, maksudku ad
"Kenapa Dek Pelangi melakukan ini?" Ucapan yang berhasil membuat Pelangi terkejut mendengar suara yang tidak asing baginya. Tetapi Pelangi mampu mengendalikan diri tidak ingin hatinya diliputi rasa yang tidak seharusnya, dengan cepat Pelangi menoleh kearah Rizky yang tidak jauh dari Pelangi yang tengah menyiram tanaman."M– mas Rizky?" ucapnya terbata dengan cepat berbalik kearah lain. Tidak mungkin ia saling pandang dengan Rizky. Pelangi menyembunyikan wajahnya dari tatapan pria yang pernah ta'aruf dirinya."Bisakah dek Pelangi menjelaskan, padaku?" ucapnya tanpa melihat wajah Pelangi."Maafkan aku, mas Rizky, aku yang salah. Tolong untuk tidak menanyakan alasannya. Yang terjadi adalah takdir dan sekarang takdirku adalah istri dari Abang, mas Rizky. Tidak ada lagi cerita yang akan di ukir oleh, kita." Ucap Pelangi menundukkan wajahnya. Begitu pula dengan Rizky menjaga pandangan pada wanita yang kini telah resmi menjadi istri untuk saudara laki-laki nya.Dengan cepat Pelangi menjauh d
"Maksud ayah, apa?" tanya Langit, tidak memahami maksud dari sang ayah."Apa yang terjadi, sebenarnya? Ayah tahu kamu menyembunyikannya sesuatu, apakah kamu terpaksa menikahi, Pelangi?" Gustav memindai wajah putranya yang kini tertunduk."Apa yang ingin ayah ketahui dari hubungan kami? Aku hanya ingin menjaga sikapku walau bagaimanapun Pelangi adalah wanita yang tahu adab dia tidak mungkin melakukan sesuatu di hadapan ayah dan juga Mama. Hal itulah yang membuatku sedikit memahami apa yang pantas dan tidak pantas untuk kami lakukan di depan kalian. Aku harap penjelasan ini dimengerti oleh ayah tidak ada hal yang ditutupi oleh kami, ayah tidak perlu khawatir bahwa aku terpaksa melakukan ini, percayalah sejak awal aku melakukannya demi kalian aku ingin membahagiakan kalian, berdua." Ucapnya menutupi fakta yang sebenarnya terjadi.Langit tidak mungkin menceritakan tentang kejadian yang sebenarnya bahwa Pelangi adalah pengantin wanita pengganti untuknya yang sampai saat ini tidak di anggap
"Apa kabar Pelangi?"Pelangi yang syok dengan kehadiran wanita di depannya, wanita yang menorehkan luka begitu dalam pada dirinya yang mengharuskan hidup dengan seorang pria karena menggantikan posisinya yang kabur di hari pernikahan."Te– teh Intan? Bagaimana teteh tahu, rumahku?" tanya Pelangi mengerutkan keningnya, tanpa dia tahu kalau Intan adalah tamu yang di maksud oleh Langit. Begitu banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan tetapi semua hanya tertinggal di tenggorokan begitu saja.Pelangi tidak hentinya menatap wanita di depannya, wanita dengan segala pesonanya pakaiannya begitu modis dengan segala kelebihan yang mampu membuat lawan jenis mengagumi seorang Intan. Kehadiran Intan sungguh di luar dugaannya. Menghadirkan banyak luka bukan hanya untuknya tetapi, pada kedua orang tua mereka.Tamu tak diundang itu adalah Intan, saudarinya yang berhasil membuatnya hidup dalam tekanan dari pria yang menjadi imamnya."Kenapa kalau aku yang disini? Kamu tidak nyuruh teteh masuk، Pelang
Berapa hari setelah kedatangan Intan di rumah Pelangi selama itu pula Intan, selalu memiliki alasan untuk bertemu dengan Langit. Bahkan mereka sering terlihat menghabiskan waktu bersama di salah satu kafe bahkan hingga hotel. Namun, sejak Pelangi melarang intan datang ke rumah sejak saat itu Intan tidak lagi bertemu dengan Langit entah apa yang terjadi namun, ia menyakini jika mereka bertemu di luar sana.Ya, mereka bertemu dengan foto-foto yang di kirim oleh Intan pada Pelangi.Suara pintu terbuka menghentikan lamunan Pelangi, dengan langkah panjang menyambut kedatangan Langit. Terlihat begitu lelah di wajahnya namun Langit acuh tak acuh dengan kehadiran Pelangi yang berdiri di depan pintu membuat bibir Langit tertarik keatas, sangat tipis hingga tidak terlihat oleh Pelangi.Langit yang membuka sendiri pintu meski sempat terkejut namun, sosok wanita di depannya membuat wajah lelah Langit hilang, namun semua hanya Langit yang merasakan."Mas, sudah pulang? Biarkan aku yang melepaskann
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Langit. Memperhatikan wajah keduanya yang hanya diam, namun sayang Langit tidak melihat apa yang di lakukan oleh Intan pada Pelangi.Sementara itu kedatangan Langit mampu mengejutkan Intan. Sehingga Intan membulatkan matanya kearah Pelangi, agar tidak mengatakan apa pun pada Langit."Kenapa kalian diam? Intan, kau menginginkan sesuatu? Biarkan Pelangi yang membuatnya." Ujar Langit, yang berhasil menerbitkan senyum kelicikan Intan untuk Pelangi."Mas Langit, maaf aku hanya ingin teh hangat. Sepertinya badan ku kurang fit." Ucapnya manja."Pelangi, kau tidak dengar apa yang dia inginkan?" "Aku dengar mas, tapi–""Jangan membantah, cepatlah buat jangan biarkan Intan menunggu. Intan kita duduk di depan," "I– iya, mas. Aku cuci tangan dulu, nanti nyusul." Setelah kepergian Langit, Intan melangkah berdiri tepat di samping Pelangi. Membisikan kata yang menyayat hati."Kamu lihat bagaimana seorang langit yang ingin memberikan yang terbaik untukku? Dia tid
"Praaaanggggggg!!!""Kau?!"Rosa memastikan apa yang ia lihat adalah benar wanita yang seharusnya menikah dengan putranya kini duduk dengan manis bahkan tanpa merasa bersalah. Wanita yang membuat dirinya mendapatkan menantu yang sangat ia sayangi, namun rasa marahnya pada Intan yang telah lama ia kubur kini kembali mencuat. Tidak memperdulikan vas bunga yang terbuat dari keramik pilihan jatuh berserakan, tetapi tamu di rumah putranya adalah wanita yang mencoreng nama baik keluarga."T– tante, apa kabar? Maaf," Intan berdiri untuk menjabat tangan Rosa namun, dengan cepat Rosa menepis tangan Intan. Dan berbalik kearah Pelangi, dengan lembut memberikan foto yang ia bawa pada Pelangi. Kekecewaan Rosa pada Intan telah mencapai ujungnya, walau Rosa sayang pada Pelangi tetapi ingatan itu mampu menghancurkan hatinya."Sayang kamu buka, biarkan Mama yang memasangnya di ruang, tamu." Ucapnya mengabaikan Intan."Tunggu sayang, sepertinya Mama tidak bisa. Tolong kamu panggilkan pak Dirman, nak?"
Aktivitas pagi yang sudah biasa dengan kesunyian tanpa ada suara apa pun bahkan sekedar suara langkah kaki pun tidak terdengar. Langit sibuk di dalam kamarnya, begitu juga dengan Pelangi yang berada di belakang menyiram bunga yang ia tanam dan yang ia bawa dari apartemen Langit.Tidak seperti istri yang lainnya yang akan sibuk dengan persiapan suami yang akan berkerja tetapi berbeda dengan Pelangi yang hanya menyiapkan makanan hanya untuk dirinya. Sehingga banyak waktu luang yang terbuang sehingga ia menghabiskan waktu dengan membaca Alquran.Terdengar mesin mobil menyala, menandakan bahwa Langit akan berangkat. Dengan cepat meletakkan selang air gegas menuju depan. Meski ia tahu jika langit tidak berpamitan padanya apa lagi menjabat tangannya."Di meja ada ATM kamu pakai untuk membeli kebutuhan kamu. Jangan sampai orang berpikir negatif padaku yang tidak peduli dengan nafkah istri! Walau kamu bukan istri yang aku harapkan, tentunya."Usai mengatakan Langit masuk kedalam mobil melajuk