Share

Bab 15. Melamar

Dodi terkekeh mendengar Bara yang sudah tidak sabar. Karena tidak ingin membuang waktu, pria paruh baya itu mengajak Bara untuk berdiskusi. Tentu Bara tidak akan menolak.

Sementara Indah hanya bisa menggeleng pelan. Perempuan itu memilih masuk ke kamarnya. "Aku harap ini yang terbaik."

Ketika Indah baru saja membuka kerudungnya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Sosok Mega berjalan menghampiri. Membuat Indah yang akan rebahan mengurungkan niatnya.

"Bunda," ucap Indah.

Mega tersenyum tipis lalu duduk di samping Indah. Ia mengusap paha Indah dengan sayang. "Apa kamu sudah yakin dengan pilihanmu, Indah?"

"Hemm, iya." Indah menjawab ragu.

"Bagaimana dengan Dirga?"

Raut wajah Indah berubah sendu. Dirga--sosok yang sedang ia tunggu. Hanya saja, Indah tidak mungkin terus menunggu sesuatu yang tidak pasti.

Lagi pula Indah menerima Bara karena ingin menolong. Iya, karena permintaan Dona dan Roki yang membuat Indah mempertimbangkan menerima Bara. Meski begitu, Indah berharap pernikahan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status