Share

Bab 150

Author: kamiya san
last update Huling Na-update: 2025-03-31 23:52:23

Orang-orang di ruang tamu terbelalak. Bahkan juga Osara. Tetapi semua bungkam dan mematung memandang Daishin. Pengakuannya barusan terdengar tidak masuk akal bagi Papa Handy dan Mama Azizah.

Osara sungguh heran, tidak menyangka Daishin tiba-tiba mengaku yang sebenarnya. Waswas pada Papa Handy, takut jantung di dada tua itu kembali bermasalah. Lagi-lagi itu membuatnya merasa selalu jadi penyebab segala ketidaknyamanan belakangan ini.

Padahal, Osara berharap semua berlalu begitu saja tanpa perlu mencium bangkai dalam rumah di keluarganya. Justru kecewa dan sangat terkejut akan pengakuan Daishin yang tiba-tiba. Sayang, tidak ada kesempatan untuk melarang Daishin membuat pengakuan.

“Duh, Shin …. Bicara apa kamu ini? Ucapkan istighfar. Sana ucap istighfar, Nak. Hal begitu tidak boleh buat candaan dan main-main,” Mama Azizah yang akhirnya memecah kebisuan. Memang sama sekali tidak percaya.

“Iya, ngomong apa sih? Kamu nggak lihat keadaan! Bercanda nggak kira-kira!” Osara ikut nenimpali
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 255

    Meski rasa hampa dalam dada, setidaknya ada hal yang membuat hati lega. Fakta kepulangan Erick ke Indonesia yang ternyata tidak dengan Intana, membuat gembira tersendiri bagi Osara. Entah, perasaannya sangat tidak tenang andai mereka dalam satu penerbangan. Sempat kecewa dalam diam saat Erick mengajaknya buru-buru pulang kala di Batu Feringghi, menyangka demi memburu waktu untuk pulang bersama Intana sekeluarga, ternyata tidak. Oh, tapi, tidak tahu juga, siapa tahu Intana dan keluarga menunggu dalam gate ruang tunggu pesawat di atas? Andai ternyata begitu, berarti Erick sudah curang. Oh, bukan, dia tidak curang, dia masih bebas, seperti yang sudah pernah Osara jaminkan waktu itu. Ini adalah salahnya sendiri…. Lah, apaan juga menyesali! Kenapa, apa yang dia harap dari pernikahan ini? Erick tidak pernah memberi komitmen apa-apa. Osara sendiri pun tidak menginginkan apa pun. Tapi, ternyata merasa cemas juga andai lelaki itu ada something happen dengan Intana, wanita seksi dan cantik

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 254

    Osara tidak keberatan menerima tawaran Erick untuk ikut ke bandara. Melepas kepergian dengan kesan baik sekaligus membuang suntuk dan sedih yang dipendam. Berkunjung ke tempat yang sudah lama tidak dipijak, itu cukup lumayan mencuci mata. Belasan menit lalu. Tidak habis pikir akan rasa sebak di dada saat lelaki itu berpamitan. Pada dirinya hanya bersalaman sedang Irgi digendong-gendong serta dicium-cium sebelum pergi. Terasa hampa dan janggal dalam dada yang kemungkinan sebab teringat pada almarhum. Tetapi semakin sedih saat punggung Erick menghilang di balik pintu. Bahkan air mata telah menggenang di pelupuk mata. Osara meyakini jika sedihnya sebab teringat pada almarhum. Namun, Osara seperti mimpi saat pintu kamar terbuka lagi. Erick yang menyembul membuatnya lega dengan debar hati penuh tanya. Kenapa kembali? Hatinya kegirangan, Erick kembali hanya untuk memberi pertanyaan. Barangkali Osara dan Irgi teringin ikut serta ke bandara mengantarkan. Tanpa pikir panjang Osara me

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 253

    “Tadi kan sudah makan pagi, bahkan masih kenyang.” Osara protes saat masuk ke dalam kamar, datang koki mengantar beragam menu makanan untuk menghampar penuh di meja. Erick memintanya untuk makan lagi. “Cicipi saja, Osa. Itu semua enak sekali. Aku khawatir kamu tidak sempat mengerti jika makanan di hotel sini enak sekali.” Bujuk Erick dan sudah duduk di sofa memangku Irgi. *Dia sering ke sini? Dengan siapa? Dengan pelanggannya?* batin Osara terusik. Lalu menatap sekilas seluruh makanan yang bahkan masih terasa uap panasnya. Tidak habis pikir bahwa makanan cepat datang di antar masuk ke dalam kamar. Kapan dan bagaimana mereka membuat dengan sangat patas? Irgi yang meringik menyadarkan Osara untuk menyudahi mencicipi makanan. Bukan mencicipi lagi, sebab ternyata memang enak sekali, Osara makan seperti belum sarapan pagi. Sama juga dengan Erick yang seperti tidak kenyang-kenyang. Sebab semua sedap sekali. Langit Pantai Batu Feringhi di Pulau Penang, cerah di pagi menjelang siang.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 252

    Sebagai orang normal, meski tanpa rasa getar dan cinta, lelaki mana yang tidak tergoda dengan pemandangan syur di depan mata? Penampakan Osara yang tidak biasa sedang mengguncang warasnya. Sesaat dilema, tetapi akal sehatnya kembali. Tubuh yang sempat menebal dan kini menipis, telah dia tutupi rapat dengan selimut sebatas leher. Irgi pun sudah diselimuti, diapit rapat dengan bantal dan guling. Erick pergi berganti baju dengan perasaan bersalah. Kenapa perempuan lelap di ranjang itu begitu mudah jadi kurus? Padahal beberapa hari sebelum pernikahan, lumayan sedap dipandang mata. Apa karena iba mendalan membuat tubuh Osara tampak kurus di matanya? Tidak, perempuan yang sudah dinikahinya itu memang kurus. Sebab, Erick yakin dengan perbedaan kontras antara badan tipis dan dada yang tebal. Buah dada sebelah Osara yang keluar untuk menyusu Irgi dan tidak ditutup lagi sebab ditinggal tidur, terlalu besar menempel di tubuh kurusnya. Bagaimana bisa, tubuh setipis itu, tetapi memiliki p

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 251

    Aroma mawar dua warna dari buket bunga di meja sudut, tajam menyapa hidung. Lampu temaram menyinari ranjang luas yang dihias taburan kelopak mawar lebar warna merah. Bunga-bunga nuansa pink dan merah, juga dirangkai berkeliling dinding ranjang. Suasana sungguh berbeda saat ditingglkan sore tadi. Siapa dalang rahasia dekor kamar ini? Tapi alih-alih nuansa romantis, suasana di dalam kamar dengan dua insan yang tidak begitu kenal, justru tampak kikuk. Mama Azizah telah undur diri dengan meninggalkan Irgi bersama mamanya dalam kamar. Erick lebih dulu menghampiri dan duduk di ranjang, melepas sepatu dan kaus kaki yang sudah membuatnya gerah beberapa jam. Di belakangnya, Osara menggandeng Irgi, bocah dua tahun yang sudah menguap berkali-kali sebab gagal tidur dan sukses diambilnya dari gendongan Erick. Rasanya lega tetapi…. Irgi tiba-tiba melepas gandengan, lalu naik ke atas ranjang sambil berteriak kecil, “Papah Eyik... bobox!” Osara otomatis berhenti melangkah. Wajahnya menegang.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 250

    “Sorry ya, Sa. Sebetulnya, aku sudah mau datang awal pas akad nikahanmu di kedutaan pagi. Tetapi tiba-tiba mantanku datang ke rumah ngajakin jalan.” Amira memasang muka sedih sambil memegangi tangan lembut pengantin. “Jadi ini baru balik dari jalan? Ke mana saja kalian ngedate?” Osara menyambut dengan sedikit mencibir. Ini sudah dekat larut malam, kebiasaan bucin Amira yang kencan hingga tidak ingat waktu. “Ke mana saja... banyak, ah! Yang jelas, aku sudah….” Amira tidak meneruskan setelah melirik pengantin lelaki. Merasa segan yang ternyata ikut memperhatikan saat berbicara. Suami Osara yang kabarnya seorang penerbang dan faktanya putra seorang dubes, memang sangat gagah dan tampan! “Sudah apa? Kamu sudah balikan lagi sama mantanmu, begitu?” tebak Osara yang jawabannya pastilah benar. Sebab Amira sedang tersenyum-senyum mencurigakan. “Dia nungguin di pagar hotel. Dia kata malu saat kuajak masuk ke sini. Maaf ya, Osa. Aku langsung pamit saja habis ini.” Amira berbicara den

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 249

    Intana semakin mendekat pada mempelai perempuan. Bahkan sudah terlihat merapat yang masih berbicara dengan lirih dan berbisik. “Apa kamu tidak ingin tahu? Wanita idaman Erick itu yang bagaimana, Osa?” tanya Intana yang sengaja mengulangi. Osara yang melihat ke arah lain, kembali berpaling dengan tatapan tajam pada Intana. Sebenarnya sangat malas menanggapi. Tapi kata-katanya sungguh membuat jadi risih. “Aku bilang padamu ya, Osara. Agar kamu bisa belajar ke depannya untuk menyenangkan hati suami kamu.” “Model wanita yang disukai Erick adalah model sepertiku dan seperti Shanumi. Wanita berlekuk bodi sempurna dan aduhai. Tetapi … justru kamu yang dinikahinya, padahal tubuhmu kerempeng, apa kamu telah memikatnya dengaan jalur duka? Ampuh sekali. Selamat ya, Osara!” Intana berbicara lembut tetapi menusuk bagi Osara. Namun, rasanya terus malas menanggapi meski hatinya sedikit sakit sebab seluruh ucapannya. “Aku khawatir dia tidak akan selera padamu, Osa. Maksudku… Erick tidak t

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 248

    Bukan menyembur atau menegur. Osara dengan mudah berbalik menghadapnya. Ternyata menangis. Hal yang tidak disukai Erick. Dipikir akan gembira dengan penemuan hantaran dalam almari, tetapi justru kesedihan belaka yang didapati. Apa lagiii laah… keluh Erick dalam hati merasa bingung. “Sebaiknya tidak usah dikasih-kasih kayak gini. Ini semua tidak akan terpakai.” Osara bicara sambil berusaha menghempas bersih sisa tangis. Tidak lupa menepis tangan Erick dari bahunya. “Kenapa tidak? Kamu tidak pakai sekarang, bisa kamu pakai entah kapan. Tidak busuk, kamu kasih siapa juga bukan masalah.” Erick memberikan solusi. Hanya hal sepele saja sudah menangis. Aarrggh! Osara bergeser ke almari sebelah yang lebih kecil. Di sana ada beberapa gamis terlipat rapi. Sepintas juga ada baju milik Erick. Segera Diambilnya satu dan dibawa ke kamar mandi untuk ganti. Tidak lama pun keluar kembali. Telah bertukar ke baju yang lebih ringan dengan warna kerudung senada. Manis terlihat padanya. “Pak Eri

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 247

    Erick ingin tertawa tetapi khawatir Osara tersinggung. Setelah shalat bersama selesai. Mamanya Irgi buru-buru menyudahi. Melipat sajadah dan mukena dengan kilat serta meletak asal di atas meja rias yang lebar. Kemudian naik ranjang dan meletak badan dengan memakan banyak tempat. Irgi digeser sedikit di pinggir dan diletak bantal guling sebagai pengaman. Terlihat penuh yang tidak mungkin orang lain ikut menempati. “Kamu gak ngelepas baju kamu, Osa?” tanya Erick peduli. “Ngelepas baju? Apa maksudmu?” Osara menyahut meski tadi sempat terlihat tidur memejam mata. Erick tahu jika itu hanya pura-pura demi menghindari segala suasana. “Oh, ya ampun, Osa. Tukar baju maksudku. Kulihat bajumu kayak nggak nyaman.” Erick menunjuk baju Osara dengan dagu. Dia berdiri menjulang di samping ranjang.Baju Osara adalah gamis model princess melebar dan atas semi kebaya warna merah jambu. Sangat modis, indah dan cantik dikenakan. Terlihat fresh dan berisi saat dipakai meski Osara golongan badan kurus.

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status