Share

Bab 325

Author: kamiya san
last update Huling Na-update: 2025-06-27 10:36:47

“Amira sudah menjemput Anda dan kalian sudah pun bertemu. Sebab telah sangat malam, sebaiknya Anda pulang. Amira akan saya antar hingga ke rumahnya dengan selamat.”

Dimas menyela akan niat Azlan yang akan mengantar Amira pulang. Setelah mengaku sebagai pengawal yang diutus orang tua dan gadis itu tidak membantah, dirinya bisa memberi penolakan tegas pada lelakinya Amira. Dalam hati pun rasanya ingin tertawa. Apalagi gadis Melayu itu hanyalah diam saja.

“Oke, meski aku tidak menyukai caramu yang tiba-tiba ada seperti ini, aku menghargaimu sebab orang tuanya. Jaga dia baik-baik. Jika ada apa-apa dengannya dan kau lalai. Kau tidak akan selamat!”

Azlan mendekatkan mulutnya di telinga Dimas sambil mencengkeram lengan. Seketika Dimas menyadari jika lelaki itu tidak main-main untuk mendekati Amira. Terlepas tujuannya untuk diri sendiri atau untuk lelaki bangsawan resedivis tadi. Sebab Azlan adalah lelaki yang dilihatnya bersama Zayn di depan toilet sesaat tadi.

“Selamat malam, Bang Azl
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
kamiya san
Terima kasih dah unlock
goodnovel comment avatar
Ifa Nur Latifah
udah ga usah nyesel, masih untung dimas baik sama kamu, yunita.
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 474

    Memang, penampilan istrinya sangat cantik, modis, dan anggun. Tersenyum menawan dengan matanya yang bening. Wajahnya putih kemerahan dengan giginya yang juga putih dan bersih. Namun .... Kali ini ekspresi Yunita tidak biasa. Beberapa kali terciduk merenung dan terlihat gugup saat diajak bicara. Anthony merasa sikap istrinya terasa lain dari biasanya. “Apa yang membuatmu murung, Yunita?” tanya Anthony pada Yunita yang sedang dia gandeng berjalan. “Kenapa, apa aku tampak murung, Pak Azlan?” Yunita menoleh Anthony sebentar sebelum berjalan lagi dengan muka gelisah yang berjalan melihat lantai. “Jelas terlihat olehku, Yunita.” Tegas Anthony. Menghentak pelan telapak tangan Yunita yang sedang dalam genggamannya. Mereka berhenti di sebuah pintu yang terbuka lebar dan terang benderang di dalam. Telah banyak orang tengah duduk manis dan tertib di kursi masing-masing. Mereka langsung berdiri menyambut begitu Anthony bersama Yunita masuk ke dalam hall. Tidak berbelit acara p

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 473

    Jika tidak menjadi istri dari lelaki selaku CEO Hotel M, Yunita tidak akan pernah tahu bahwa di balik lobi adalah kamar super luas di lantai satu Hotel M. Bahkan lebih besar empat kalinya dari Presidential Suite Room hotel itu. Memiliki kolam renang, taman, dan halaman, serta lift pribadi yang menghubung langsung ke rooftop. Yunita merasa jika ini seperti pojok surga milik Anthony yang boleh ikut dinikmati olehnya. Masih seperti mimpi jika fakta berkata bahwa dirinya adalah istri sah dari seorang Azlan Anthony, sang CEO Hotel M. Satu yang seketika membuat yakin, sang CEO mengajak bercinta sebagai pasangan pengantin baru begitu sampai di rumahnya. Bahkan salah satu kamar di sana yang dipilih, ternyata telah dihias menakjubkan dan indah! “Bilang ada kerjaan, dan ketemu para rekan. Tapi tidur.... Nanti ketiduran, kamu nyesel, Pak Azlan …,” tegur Yunita pada Anthony yang tampak berat matanya. Lengan besar itu masih memeluknya di balik selimut lembut yang lebar. “Baru kali ini a

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 472

    Perjalanan kali ini terasa amat berbeda bagi Anthony. Biasanya sepi, sendiri, dan jenuh, kali ini di sebelahnya ada istri. Meski awal pernikahannya sebab tanggung jawab dan ingin memiliki bayi dalam rahim, kini sepenuhnya bahagia. Andai setelah tes DNA saat bayi itu lahir dan hasil menunjukkan negatif miliknya, Anthony menerima. Mungkin saat itu dirinya bisa kecewa, tetapi memiliki Yunita telah cukup menghiburnya. Jika anak dalam kandungan bukanlah darahnya, sudah resiko yang harus diterima dengan lapang dada. “Habis ini, kamu istirahat lah, Yunita. Sore nanti, aku akan ada acara. Kamu kena ikut.” Anthony berbicara saat mereka sampai di gerbang Hotel M. “Acara apa?” tanya Yunita. Menoleh Anthony yang meletak kepala dengan menyandar santai di sampingnya. “Pengumuman pernikahan kita. Orang-orang hotel, semua harus tau.” Anthony juga menoleh pada Yunita. “Seharusnya tidak perlu, Pak Azlan. Aku malu. Apa dalam acaramu sore nanti Liem juga ….” Yunita buru-buru menutup mulutny

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 471

    Perkebunan teh menghampar hijau berdampingan perkebunan kopi. Berada di dataran tinggi membuat embun yang seperti membekukan saat pagi. Udara begitu dingin terasa menusuk kulit, menembus daging, dan menyusup hingga ke dalam tulang. Dalam sebuah kamar berpintu ukir indah itu, perempuan cantik tampak duduk di depan meja rias. Seorang lelaki yang baru keluar dari kamar mandi sedang memakai baju di tubuhnya yang kekar dan seksi. “Kamu sudah siap, Yunita?” Lelaki itu adalah Azlan Anthony yang sudah mendapat gelar barunya sebagai seorang suami. Mendekati meja rias dan berdiri di belakang punggung istri. “Kenapa, sakit?” tanyanya dengan melihat di cermin, Yunita sedang mengoleskan salep di kulit leher putihnya yang banyak ruam merah. “Enggak … tapi risih! Biar cepet hilang …,” ucap Yunita. Salep kulit anti ruam telah dia letak di meja rias kembali. “Buang saja yang lama, nanti kuganti yang baru.” Anthony menggoda tetapi dengan ekspresi serius. Memandang Yunita yang seketika me

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 470

    Anthony sudah membawa sang istri melewati rangkaian ibadah sebagai pengantin baru. Meski dirinya bukan lelaki yang tebal taatnya, tetapi tidak lupa bagaimana kebenaran aturan dan tata cara yang benar. Yunita juga sama, meski pernah di jalur yang salah, dirinya soal agama bukan tidak pernah sekolah! Setelah makan malam, mereka bukan masuk lagi ke dalam kamar, tetapi pergi ke teras rumah. Melihat pembongkaran dekorasi yang oleh Anthony memang diizinkan untuk segera dibawa pergi saja karena memang sudah tidak ada gunanya lagi. Lelaki yang saat ditinggal masuk masih standby, kini tidak ada lagi kelebatnya. “Juan sudah tidak ada. Jangan-jangan dia benar-benar ke pabrik untuk menyelesaikan kerjanya?” tanya Anthony pada Yunita. Istrinya tidak langsung menjawab. Tetapi terdiam dan mengingat saat sarapan pagi tadi. Kakaknya bilang, dia tidak akan pergi ke pabrik jika kerepotan orang tuanya masih belum kelar dan selesai. “Kurasa tidak, Pak Azlan. Mungkin di kamarnya, ini kan sudah

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 469

    Pukul 17.10 WIB Tamu sudah benar-benar berhenti menjelang maghrib. Kini sepi tinggal dekorasi megah sewaan di halaman. Selain memang waktu kondangan berakhir sebelum maghrib, para undangan juga telah habis datang dan berpamitan. Juan, sebagai penanggung jawab dari wakil orang tua sekaligus tuan rumah yang mendampingi pengantin, terlihat mondar-mandir dan berkeliling. Kini berjalan mendekati pengantin di kursi raja dan ratu seharinya. “Gak ada tamu lagi kan, Mas?” sambut Yunita yang sudah berdiri dari kursi pada kakak lelakinya. Anthony juga ikut berdiri dari duduk nya. “Kayaknya memang sudah benar-benar habis, Yun. Kalian masuk saja, biar aku yang jaga, barangkali adalah satu dua yang datang susulan.” Juan menyuruh tegas. Menatap datar pada Anthony, lelaki rada-rada dari Surabaya yang sudah jadi adik iparnya. “Lalu, aku bagaimana?” tanya Intana yang baru datang dari kamar mandi pada Anthony. “Acaranya sudah selesai, Intana. Kembalilah ke villamu.” Anthony menyahut tega

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status