Share

Ban 231

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-05-10 23:57:51

Osara hanya melihat helikopter dari tangga tanpa bisa melihat siapa orang yang datang bersamanya. Berpikir bukan urusannya dan siapa pun itu tidak masalah, maka dia melanjutkan selangkah lagi. Berjalan cepat mendekati heli untuk naik ke atas mengambil tas.

“Hei, Osara!”

Suara besar lelaki menyerukan namanya agak jauh dari belakang. Osara bahkan belum memijak lingkaran helipad. Jadi urung melangkahkan kakinya.

“Benarkah kamu Osara?!” seruan besar itu kembali terdengar dan lebih mendekat. Osara buru-buru berbalik untuk tahu.

Terkejut setengah mati. Lebih tepatnya takut sepenuh hati. Kenapa lelaki itu tiba-tiba ada dan di mana Erick? Jantung Osara telah berdetak kencang.

“Osara? Ya, kau Osara! Kenapa jadi sekurus ini? Suamimu sudah lama tidak ada. Tidak mungkin sebab itu kau begitu kurus. Apa kau sakit, Rara?” tanya lelaki itu dengan pandangan redup yang iba. Mengamati perempuan di depannya dari ujung rambut hingga pucuk kaki.

Osara tidak bisa berkata-kata. Kakinya gemet
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 233

    Erick yang masih memegang lengan Osara jadi serba salah dan bingung. Apalagi tangis wanita yang faktanya memang kurus itu tidak reda. Merasa diri sungguh jahat telah membuat menangis. Tiba-tiba tangan kecil tipis vitu dia lebaskan. "Kumohon hentikan tangismu lah, Osa." Erick memohon dengan perasaan frustasi. "Ah, Pak Erick! Tidak sopan!" Hardik Osara sambil mendorong perut Erick yang tiba-tiba merapat dan kemungkinan akan memeluk. Tidak menunggu reaksi Erick, Osara turun tangga dengan cepat. Erick yang kian bingung, menyusul dengan langkah panjang. Untung saja sangat sepi dan tidak ada orang. Berbagai tuduhan bisa didapat jika ada yang melihat. Erick malas berurusan dengan orang. ____Erick merasa lega. Ibu muda itu sudah tersenyum-senyum lagi setelah berjumpa dengan Irgi. Kini mereka sudah makan siang dalam satu meja. Osara terdiam meski Erick terus-terusan mengisi piring miliknya sesuka hati. Menahan sedih yang kelakuan itu mengingatkannya pada almarhum suami. Bedanya, kala i

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 232

    Erick terus membawa Osara meniti tangga arah turun. Anak tangga yang lebar, panjang dan tidak tinggi antara satu dengan yang lain membuat rasa aman dilangkahi. Sudah dua lantai terlewati dengan satu lagi akan berakhir tetapi Dimas dan Irgi belum juga terlihat. “Mereka menunggu di lantai satu.” Erick berkata yang mengerti perasaan Osara. Tangan yang dibawa terasa berat dengan orangnya menoleh ke sana sini mancari-cari. Pasti mencari Irgi. “Oh, benarkah?” sahut Osara sangat lega. Kini berjalan cepat lagi dan bahkan Ericklah yang kini seperti diseretnya. “Eh, kenapa?” Osara heran saat Erick menahan tangannya tiba-tiba hingga langkahnya terhenti. “Aku ingin bicara sebentar,” ucap Erick sambil menatap wajah tirus dengan mata yang bersih. Mungkin kebanyakan menangis hingga sangat bening seperti dicuci. “Aku merasa free tanpa urusan saat berniat membawa kalian jalan-jalan. Tetapi aku bukan pegawai yang kerja tidak kerja masih saja bisa gajian. Keuanganku ditentukan sendiri oleh kem

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 231

    Osara hanya melihat helikopter dari tangga tanpa bisa melihat siapa orang yang datang bersamanya. Berpikir bukan urusannya dan siapa pun itu tidak masalah, maka dia melanjutkan selangkah lagi. Berjalan cepat mendekati heli untuk naik ke atas mengambil tas. “Hei, Osara!” Suara besar lelaki menyerukan namanya agak jauh dari belakang. Osara bahkan belum memijak lingkaran helipad. Jadi urung melangkahkan kakinya. “Benarkah kamu Osara?!” seruan besar itu kembali terdengar dan lebih mendekat. Osara buru-buru berbalik untuk tahu. Terkejut setengah mati. Lebih tepatnya takut sepenuh hati. Kenapa lelaki itu tiba-tiba ada dan di mana Erick? Jantung Osara telah berdetak kencang. “Osara? Ya, kau Osara! Kenapa jadi sekurus ini? Suamimu sudah lama tidak ada. Tidak mungkin sebab itu kau begitu kurus. Apa kau sakit, Rara?” tanya lelaki itu dengan pandangan redup yang iba. Mengamati perempuan di depannya dari ujung rambut hingga pucuk kaki. Osara tidak bisa berkata-kata. Kakinya gemet

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 230

    Perasaan gugup, takut, waswas dengan hati berdebar keras dan jantung berdetak kencang perlahan menghilang seiring membumbung tinggi helikopter. Tenang, santai dan halus tanpa sedikit pun oleng, Erick sangat lihai menerbangkannya. Osara seperti mimpi yang tiba-tiba menaiki heli bersama Irgi hari ini. Berputar jauh dan melintasi kota Kuala Lumpur yang indah menakjubkan dan sangat menyenangkan. Irgi berkedip-kedp bingung dengan apa yang dia rasa dan dia lihat. Sepanjang perjalanan, Osara terus menjelaskan pada Irgi tentang segala hal mengikuti ekspresi yang terbaca di wajah anaknya. “Bagaimana, Gi? Asyik gak?!” seru Dimas sambil terkekeh. Merasa lucu melihat mimik dan ekspresi Irgi yang berubah-ubah dengan cepat. Kadang tegang, santai, senyum, menahan tangis juga menahan napas. “Dia terheran-heran, Mas!” Osara tersenyum lebar-lebar memandang Dimas dan Irgi. Erick melirik di kaca dan tersenyum. Merasa lega, usahanya untuk menyenangkan ibu dan anak di tahun pertama kebersamaan mer

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 229

    Memandang wanita cantik itu, Osara merasa tidak asing. Yakin pernah melihatnya. Tetapi, kembali tidak pasti di mana melihatnya. Coba keras diingat-ingat pun tetap saja tanpa hasil. Jika dipikir terus, justru akan sakit kepalanya. Langkah wanita itu terhenti sebab Dimas menahannya. Meski terlihat sebal, tetapi diam di tempat juga dengan tatapannya yang sengit. “Ada apa lagi, Dimaaasss…,” ucapnya kesal sembari mundur. Asisten lelaki itu terlalu maju menghadang hingga seperti saling rapat saja terlihat. Tampak sekali jika Dimas kurang menghargainya. “Kali ini nggak boleh ikut, Mbak. Sebab ini penerbangan khusus. Hadiah Pak Erick untuk ulang tahun keponakannya itu. Harap mengerti dan ngasih kesempatan ya, Mbak.” Dimas menunjuk Irgi yang dalam gendongan ibunya. Wanita itu menoleh. Memicing mata pada Osara dan anaknya. Lalu berjalan mendekati. “Kurasa Erick tidak punya saudara seperti dia. Seingatku adiknya Erick sangat cantik….” Wanita itu bicara pelan tetapi tidak mengenakkan di

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 228

    Pagi secerah ini, Osara terlihat cantik. Meski masih disayangkan bodi kerempengnya yang terus bertahan semenjak kematian suaminya. Mama Azizah memandang dan tersenyum sambil menyimpan rasa sedih. “Sudah siap? Kamu sangat mempesona dengan baju itu, Nak. Jika kamu mau gemuk sedikit saja, akan sempurna kecantikanmu. Kayak Osara yang dulu.” Mama Azizah menatap redup anak angkatnya. “Ah, Ma. Jangan menyanjung ku. Aku tidak terpikir lagi menjadi cantik.” Osara menyahut datar. Merasa pujian mamanya sekadar menyemangati hari ini. Wanita itu sangat antusias dirinya pergi naik heli dengan Dimas. Diam-diam berharap lelaki itu berminat pada putrinya yang janda. Sedang perasaan Osara terhadap lelaki sudah seperti mati rasa. Mama Azizah menhempas napas sambil menggeleng dan berdecak. Padahal, pujiannya bukan berlebihan. Osara memang sangat cantik dengan tubuh berisi yang body goals. Tetapi itu dulu, dalam ingatannya…. Sekarang, ibu muda itu terlalu kurus dengan pipi kelewat tirus. Mata pun

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 227

    Dua belas bulan kemudian. Tahun pertama perayaan birthday anak lelaki Osara berlangsung sederhana. Membeli sebuah kue tart dan dua belas nasi ayam plus dua belas kotak Donat JCO dengan alamat di sebuah taman bermain anak-anak di lantai dua puluh satu Gedung Kembar Petronas dalam kawasan KLCC (Kuala Lumpur City Centre). Lilin berbentuk angka satu yang tadi menyala kini padam oleh tiupan kecil dari lelaki mungil berbadan tebal, Irgio Dhandy, anak lelaki Osara yang gemuk dan tampan. Dua belas nasi dan dua belas kotak donat juga sukses dibagi-bagi. Anak-anak yang berkunjung di sana hari itu, tidak peduli dari keluarga biasa atau kaya raya, terlihat sangat gembira dan senang hati menerima pembagian nasi dan donat dengan gratis. . Tart yang tidak habis dimakan sekeluarga, yakni Papa Handy, Mama Azizah serta dua adik Osara, dibagikan juga pada anak-anak di sana yang berminat. “Sebentar, Nak. Tinggal sepotong lagi….” Osara membujuk anaknya yang rewel minta pergi. Sedang irisan tart

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 226

    Mama Hana sudah datang bersama Daehan. Hanya sendiri dengan rencana dua malam saja dan kemudian kembali ke Surabaya. Sebab Shanumi pun baru saja melahirkan."Apa Clara juga sudah melahirkan, Ma?" tanya Osara iseng saja. "Osa, apa Erick tidak pernah bilang?" Mama Hana memandang penuh tanya. "Bilang apa, Ma?" Osara sambil menggeleng tidak paham. "Clara sedang dirawat di rumah sakit Jiwa. Bayinya meninggal dalam kandungan. Maafkan segala kesalahan Clara padamu ya, Osa." Mama Hana terlihat sedih. "Oh, aku ikut belasungkawa, Ma. Aku sudah memaafkan semuanya. Tidak pernah lagi kupikir yang tidak enak di masa lalu." Osara benar-benar terkejut. Tidak menyangka, ternyata nasib Clara justru lebih mengenaskan. "Namun, Osa... kamu pun berhak merasa lega. Ericklah yang membuat Clara gila. Juga, wanita yang datang ke rumahmu dan mengaku hamil oleh almarhum suami kamu, adalah suruhan Clara. Erick mendapat bukti bahwa dia masih punya suami. Tidak tanggung-tanggung, rumah tangganya dibuat beranta

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 225

    Erick berdiri diam ditempatnya. Niat menghampiri Osara yang sedang menangis meski tidak yakin apa yang akan dilakukan, dia urungkan. Perempuan kurus yang masih terlihat lemah sehabis lahiran itu juga sedang bangun dan turun ranjang perlahan. Melangkah pelan untuk menghampiri bayi yang kembali tampak gelisah. Melihat itu, Erick buru-buru kembali duduk di ranjang dan merebah sebelum Osara berbalik melihatnya. Paham jika bayi itu haus dan akan disusukan. Perempuan itu pasti akan enggan jika dirinya bangun dan melihat. Memilih lebih baik pura-pura tidur saja. Meski tidak nyaman, melihat Erick tidur nyenyak dengan memunggungi, Osara sedikit tenang untuk menyusui. Dari pengalaman singkat beberapa jam setelah persalinan, lebih baik cepat menyusukan sebelum ai bayi merasa kesal dan menangis sebab lapar. Bayi laki-laki dengan berat sedang, tiga setengah kilo itu sangat pintar yang kini sudah sangat mudah menyusu. Hanya didekatkan, bibir mungil itu sigap menangkap dan langsung menghisap put

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status