Share

Keputusan Sial

Author: HalSya
last update Last Updated: 2023-03-16 18:15:52

Selalu saja berakhir dengan perdebatan dan perdebatan lagi. Lelah sekali rasanya Rania jika harus tinggal lebih lama di rumah itu. Sudah mah dijodohkan, tidak dicintai sama sekali, bonus dibentak-bentak pula.

Apes banget nasibnya.

Andaikan dia tahu kalau lelaki yang dia searching di g****e, yang terkenal sebagai pria romantis tapi kenyataannya adalah pria anarkis, lebih baik Rania menolak perjodohannya. Rania tidak peduli itu wasiat atau bukan. Masa bodo disebut anak durhaka atau sejenisnya, yang penting Rania bisa menyelamatkan kewarasannya.

Iya, lebih lama tinggal di rumah bersama seorang bernama Algi, bisa-bisa membuat Rania harus bolak-balik ke poli jiwa.

"Sungguh ini keputusan tersial sepanjang hidup aku!" Rania lelah dan segera menenggelamkan diri di balik selimut yang menelan utuh tubuh kecilnya itu. Terserah kalau nanti bakal ada Algi yang bakal ikut tidur di sampingnya atau tetap berpendirian di ruang pribadi dia, yang jelas Rania sudah tidak urus lagi.

Sementara di kamar mandi, Algi yang frustasi memilih berdiri di bawah pancuran air, membiarkan tubuhnya sedikit demi sedikit basah oleh air hangat yang turun dengan deras itu.

Algi bahkan sangat tergesa sampai dia tidak sempat melepaskan bajunya terlebih dahulu. Dia ingin secepatnya rileks di bawah guyuran air di saat pikirannya amat berantakan.

Rania

Rania

Rania

"Bener-bener ya, wanita itu sudah mengacaukan semuanya."

Sesaat, dia memejamkan mata lalu kembali teringat saat dia dan mantan kekasihnya membuat patung berbentuk hati yang tadi ditemukan istrinya.

Betapa manis senyumnya, sehingga dulu mampu membuat hari-hari Algi bahagia.

Dia penasaran, apakah kenangan manis yang seperti itu bisa diulangi lagi atau tidak, yang jelas Algi amat merindukan sosok perempuan yang sudah lama tak ia panggil namanya itu.

"Tidur?? Heh???" Algi menggoyangkan tubuh Rania, yang jelas sekali terlihat sedang memejamkan matanya. Dipanggil beberapa kali pun tidak ada jawaban, tapi Algi masih kekeh menyebut nama istrinya itu.

Setelah menyelesaikan aktifitas mandinya, Algi tak mau banyak kegiatan lagi, dia melihat kasur dan ingin segera berbaring di sana. Sempat terpikir kalau dia bakal beli ranjang baru lagi karena pasti gak akan betah kalau tetap satu ranjang sama Rania.

"Awas ya kamu ngorok, aku pindahin ke kolam renang!"

Algi membuka selimut, lalu berbaring di sana. Tapi sebelumnya, Algi memberikan batasan di tengah-tengah menggunakan dua guling, dengan harapan supaya Rania tidak melewatinya.

Padahal masih ada kemungkinan kalau Algi sendiri yang melanggarnya kan? Tapi dia percaya dan malah mengecam kalau Rania yang bakal merusaknya.

Dia menyimpan kepalanya di atas bantal, dan tak sengaja menatap wanita yang sedang terpejam dengan tenang itu. Naluri dia sebagai laki-laki pasti akan mengakui kalau Rania adalah wanita yang sangat cantik.

Punya senyum dimple yang pasti bisa memikat banyak pria. Namun itu Algi, iya itu Algi Darmigo yang sepertinya alergi dengan semua wanita, kecuali masa lalunya.

Apalagi pada seorang wanita yang kini justru memilih bekerja di tempat yang sama denganya, Algi sangat murka. Di saat dia mati-matian menyembunyikan status pernikahan sial itu, Rania malah seperti lagi membongkarnya.

"Gue benci sama dia! Cewek sialan!" gerutu lelaki itu, memunggungi istrinya, sambil mengomel random.

Bukannya terpesona, Algi malah melontarkan umpatannya. Mau aneh, tapi itu Algi. Sejenis rekan kerjanya saja heran, kenapa Algi masih jomblo. Padahal dia ganteng dan kaya raya.

***

Berhubung sudah memiliki pekerjaan, Rania kini harus bangun lebih awal dan... tentu saja tidak memperdulikan lelaki yang nasih tidur di sampingnya. Sejenak, saat pertama bangun tidur tadi, dia terkejut karena mendapati Algi di sampingnya, memeluk guling, menghadap persis ke arah dirinya

"Hampir aja aku tertipu dengan wajah damai itu, padahal aslinya mengerikan!" gumam Rania di depan meja rias. Tasnya sudah full alat-alat staylish untuk kegiatan shooting hari ini, sepertinya hari pertama kerja akan melelahkan karena Rangga sedang shooting series remaja bertema olahraga.

Setelah membaca kertas briefing kemarin, hari ini akan ada adegan lari, serta hukuman mengguling di tanah. Sudah bisa ketebak kan, secapek apa Rania nanti?

Sementara tugasnya adalah mengikuti sang artis, menjaga penampilannya agar tetap rapi.

"Oke, lets go buat hari pertama!"

Baru saja Rania beranjak, di belakangnya sudah ada Algi yang entah dari kapan ada di sana. Sedikit terkejut, namun Rania mampu mengkondisikan wajahnya lagi.

"Apa lagi?"

"Jangan sama Rangga! Cari artis lain aja!"

Deg!! Apa ini, kenapa tiba-tiba jantungnya berdebar saat mendengar suara berat, Algi?

****

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Rahasia Sang Idol   Ajakan Mendadak

    "Hush hush aku mohon pergi, pergi dari situ please.. jangan bikin Algi makin murka ama aku!" Rania dengan segala ketakutannya, momohon sekali lagi, mencoba mengusir hewan menjijikan yang tak mau beralih itu. Entah kenapa biasanya kecoa akan langsung pergi kalau melihat manusia, tapi ini malah diam di tempat. Air mata Rania sampe menetes sangking takutnya pada amarah Algi nanti.Dan aktivitas wanita itu terlihat jelas oleh Algi dibalik kaca bening, kamarnya. Tadinya laki-laki itu memang bakal memarahi Rania yang sudah menimbulkan suara mencurigakan, tapi karena melihat Rania sibuk mengusir alasan gaduhnya, Algi malah justru melemah dan amarahnya seketika hilang."Hah, nambahin kerjaan aku, aja tuh anak!"Dia beralih sebentar, lalu membawa semprotan serangga dan membuka pintu kamarnya sampai yang di dalam tersentak."Hah, Algi..." Rania kikuk.Dia sadar, dia tau, kalau suaminya pasti akan mengomel karena dia melanggar janjinya, tapi ketahuilah, tadinya Rania juga anteng-anteng saja di

  • Istri Rahasia Sang Idol   Canggung

    Mana bisa Rania harus tidur lagi, dia pasti penasaran setengah mati tentang suaminya yang sedang mengobrol di bawah sana. Mana suara tawa Elvera sangat melengking sekali, sampai-sampai terdengar hingga ke lantai atas. Terpaksa, dia bangun dari tidurnya dan melakukan aktivitas apapun itu, selagi masih di dalam kamar.Tujuannya pun jatuh pada nonton drama Korea kesukaannya. Ya walaupun sesekali dia gak fokus karena pikirannya ada di bawah sana, tapi Rania masih terus melanjutkan menontonnya itu hingga di menit ke 20.Mata jelinya tak sengaja melihat ada seekor hewan yang melintas di bawah tempat tidur menuju meja rias."Tunggu, itu kecoa bukan sih?" Jantungnya langsung terpacu lebih cepat setelah dia menunduk, meyakinkan penglihatannya bahwa hewan hitam yang berjalan cepat itu adalah kecoa."Anjir kecoa... aaakkhhh, aku harus gimana ini?" Teriak gak bisa, mau bunuh takut, minta tolong Algi juga mustahil. Sedangkan hewan kecil itu berlarian bulak balik antara kasur juga bawah meja yang me

  • Istri Rahasia Sang Idol   Suara Berisik

    "Bangun! Bangun! Bangun woy! Bangun!""Hhnggh ah!""Bangun bangun!"Rania mengusak kepalanya dengan sebal karena tidurnya terganggu oleh guncangan serta suara berisik seseorang, yang sudah dipastikan itu adalah Algi. Kenapa harus di pagi harinya yang amat berharga ini, sih? Kenapa ganggunya gak, tunggu menjelang siang aja."Bangun! Cepetan Ran, please bangun.""Enghh. Ck! apahh sih?" tanya Rania dengan suara seraknya, sebelah matanya terbuka dengan susah payah sambil menggaruk-garuk leher."Ada Elvera di depan rumah, kamu ngumpet dulu ya!"Rania reflek menggerakan tubuhnya random untuk melampiaskan rasa kesalnya, astaga ini bahkan masih terlalu pagi (untuknya) dan Algi sudah ribut memintanya bersembunyi karena di luar ada mantan pacarnya?Ingin sekali rasanya Rania saja yang membuka pintu itu biar dia tau sekalian keberadaan dirinya yang tak perlu disembunyikan lagi."Emang tu mantan pacar mau kamu bawa ke kamar kah? enggak kan?""Ya enggak sih, tapi aku antisipasi aja takutnya dia sa

  • Istri Rahasia Sang Idol   Seksi

    Walau deg-degan di jantungnya, Radit selaku menager Algi tetap memberanikan dirinya mengetuk pintu atasan untuk menghadap dan menjelaskan perihal rumor yang beredar. Karena atasannya berhak tau apa yang sudah terjadi pada semua artis dibawah management nya.Termasuk rumor yang beredar pagi ini, yang menyeret nama Algi dan membuat para fans menghujat agensi GoldHuman yang dinilai lalai menjaga kesehatan para artisnya. Begitulah, jadi bintang idola itu memang gak ada enaknya."Jadi gini Pak Dion, itu si Algi dapat kiriman kue dari temannya, katanya dia lagi buka usaha kue, dan rupanya tertukar sama yang memang tidak ada campuran tapenya. Temannya juga udah minta maaf kok dan masalah udah kelar," terang lelaki bertopi ke belakang itu yang tentu saja dengan pernyataan penuh kebohongan. Mana mungkin dia bilang kalau kue itu dari istrinya?Sedangkan Rania sendiri juga mendapat kue itu dari pemberian orang lain, bukan dia beli sendiri."Teledor itu namanya. Mau saya tingkatkan keamanan di d

  • Istri Rahasia Sang Idol   Temenin Makan

    Taksinya sudah ia berhentikan tepat di tiga rumah sebelum rumah Algi, karena dia biasa berhenti di sana. Dia tidak diperbolehkan secara langsung keluar masuk dari tempat itu apalagi sampai di ketahui kalau dia istri Algi Darmigo. Jadilah Rania penunggu gardu, yang letaknya tak jauh dari rumah suaminya tersebut."Ini Pak uangnya, terima kasih ya." Setelah turun dari taksi, memastikan mobil itu telah pergi, Rania lalu berlari sekencang-kencangnya untuk sampai di rumah. Sudah dari pagi pikirannya terpenjara di rumah ini, membuat dia terus melakukan kesalahan ini dan itu. Sekarang baginya, meminta maaf tidak ada salahnya kan? Supaya nanti dia terbebas dari rasa bersalah."Hai Ran-""Hmmhh halo Bang Radit, daah!" Kasihan sekali, dua orang itu kembali papasan di depan pintu tapi Rania tidak berbicara banyak. Dia hanya menyapa alakadarnya, lalu berlarian melewati lelaki gemuk itu untuk segera sampai di rumahnya."Padahal aku sekarang dipanggil atasan gegara wanita itu, tapi malah dicuekin.

  • Istri Rahasia Sang Idol   Artikel Berita

    Rania memasukkan obat sekaligus menuangkan air sedikit demi sedikit ke mulut Algi hingga dia rasa telah berhasil ditelannya. Obat berwarna hijau itu dia pilih karena Rania pikir gambar lambung di bungkusnya membuktikan kalau obatnya memang untuk asam lambung. Tidak berpikir banyak karena rasa panik, mengalahkan segalanya."Aku harap kamu masih idup ya! Kalau nanti kamu mati, aku cuma bisa bilang sorry karena aku gak sengaja ngasih obat itu!" celotehnya dengan senyuman jahil.Dirasa tugasnya udah selesai dan jam kerja sudah semakin dekat, Rania memutuskan untuk meninggalkan Algi sendiri dan segera mempersiapkan keperluan kerja.Itu juga dia lakukan setelah memberikan handuk basah pada kening Algi dengan tujuan menurunkan demam. Ada juga handuk lain yang dia taruh di atas gayung, sewaktu-waktu Algi kembali muntah tapi tidak diketahui managernya.Dia turun ke lantai bawah, lalu memberitahukan keadaan Algi pada kedua managernya, begitulah akhirnya bang Radit bisa berakhir mengetuk kamar A

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status