Share

Khawatir

Author: HalSya
last update Last Updated: 2023-03-17 15:45:43

"Aduuh, ini masih pagi Algi, jangan cari ribut deh. Lagian aku bukan direktur atau petinggi yang bisa merubah klien aku secara mendadak gitu."

Walau kesal, tapi Rania tidak mood untuk menaikan suaranya. Rasanya menghemat amarah adalah keputusan terbaik, mengingat hari ini dia akan sibuk dan pastinya membutuhkan tenaga lebih banyak. Jadi lebih baik bersikap santai saja.

"Iya tau, tapi kalau kamu mau akun yang bilang kalau kamu minta artis lain."

Keningnya sedikit mengerut akibat ucapan tak tercerna dengan baik itu. "Terus habis itu orang-orang bakal nanya apa hubungan kalian berdua sampai Algi capek-capek minta kak Jess buat ganti artis aku? Nah loh, kalau udah gitu kamu mau jawab apa?"

Nggh... krik..tidak ada jawaban dari orangnya.

"Diem kan? Makanya jangan asal ceplos aja. Lagian kenapa juga aku gak boleh makeup Rangga? Bagus kali, dia kan ganteng, bisa cuci mata tiap hari!"

Tak ingin menunda waktunya lagi, Rania lekas pergi dari hadapan Algi membawa serta peralatannya turun ke lantai bawah. Meninggalkan pria yang berdecak kesal sambil menggaruk belakang rambutnya.

"Padahal kalau sama Rangga dia bakal capek karena dia aktor aktif. Hah bodo amat deh, lagian ngapain gue ngurusin cewek itu! Sukur-sukur gak bongkar pernikahan ini!" Algi gak lagi menghiraukan keselamatan Rania, kalau itu sudah jadi keputusannya Algi angkat tangan. Asal, kalau nanti terjadi apa-apa, jangan pernah menyalahkan dirinya.

Tapi, memang apa posisi Algi sampai harus menjadi orang yang disalahkan oleh Rania? Bukannya mereka hidup sendiri-sendiri ya?

Baru saja hendak membuka pintu depan, Rania dikejutkan oleh kehadiran Radit, yang tak lain adalah manager Algi. Lelaki bertubuh sedikit gemuk itu memang kelihatan sedang terburu-buru mencari artisnya. Dia tersentak ke belakang ketika mendapati Rania keluar dari rumah itu.

"Eh copot eh copot!"

Yang dari dalam juga tak kalah terkejut tapi tidak ada kalimat latah yang keluar.

"Pagi, bang Radit ya?" Rania mencoba mengingat-ingat wajahnya hadir di acara pernikahan mereka waktu itu.

"Iya betul sekali. Sorry ya tadi aku ngagetin kamu, soalnya aku masih belum terbiasa melihat ada cewek di rumah ini." Tertawanya renyah sekali, seperti ayam crispy.

"Oh ya? Algi emang gak pernah bawa rekan cewek ke sini? Pacar atau siapa gitu?"

Managernya segera menggeleng, "Algi itu sampai pernah digosipkan gay oleh sesama artis sangking dia jarang sekali kelihatan deket sama cewek. Tapi sssttt!!! Ini rahasia kita berdua aja ya!"

Mau tak mau Rania ikut tertawa dengan lelucon laki-laki pendek itu, satu-satunya rumor yang tidak dicium media dan kini Rania mengetahuinya. Bisa nih, dijadikan senjata buat membungkam mulut si menyebalkan itu. Kali aja mau berubah.

"Nanti kalau ada lagi rumor tentang si Algi, kasih tau aku ya Bang. Tapi nanti, aku musti buru-buru ke studio. Bye!" Rania mendadah lucu ke Bang Radit dan segera meninggalkannya karena dia yakin taksi online yang dia pesan sudah menunggunya di depan.

Sementara itu, Radit juga telah berjalan ke kamar Algi untuk ngasih tahu semua jadwal lelaki itu. Hari ini bahkan ada tiga panggung yang harus dia datangi sebagai penyanyi pop yang sedang naik daun.

"Halo, Algi, hey, bisa dipahami gak? Nanti briefing selanjutnya bakal dilakukan pas udah nyampe lokasi!"

Radit melihat raut wajah Algi yang tampak cemas, seperti khawatir pada sesuatu namun tak tahu sesuatu itu apa. Padahal dari semua jadwal tidak ada yang memberatkannya, tapi ada apa dengan raut wajah pemilik lagu 'Mantan Terindah' itu.

"Kamu kenapa? Ada sesuatu yang kamu khawatirkan?"

"Tau nih! Ck! Gue gak enak pikiran aja. Nanti setelah jadwal kedua, bakal mampir ke perusahaan dulu gak?"

"Kayaknya sih, ambil persiapan. Emang kenapa?"

"Gak apa-apa. Dah sono, tunggu di luar, aku mau siap-siap dulu!"

Tak mengerti apa yang Algi cemaskan, apakah Rania yang akan bekerja bersama aktor muda itu? Atau kah karena dia masih kepikiran soal mantan kekasihnya sejak tadi malam.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Rahasia Sang Idol   Ajakan Mendadak

    "Hush hush aku mohon pergi, pergi dari situ please.. jangan bikin Algi makin murka ama aku!" Rania dengan segala ketakutannya, momohon sekali lagi, mencoba mengusir hewan menjijikan yang tak mau beralih itu. Entah kenapa biasanya kecoa akan langsung pergi kalau melihat manusia, tapi ini malah diam di tempat. Air mata Rania sampe menetes sangking takutnya pada amarah Algi nanti.Dan aktivitas wanita itu terlihat jelas oleh Algi dibalik kaca bening, kamarnya. Tadinya laki-laki itu memang bakal memarahi Rania yang sudah menimbulkan suara mencurigakan, tapi karena melihat Rania sibuk mengusir alasan gaduhnya, Algi malah justru melemah dan amarahnya seketika hilang."Hah, nambahin kerjaan aku, aja tuh anak!"Dia beralih sebentar, lalu membawa semprotan serangga dan membuka pintu kamarnya sampai yang di dalam tersentak."Hah, Algi..." Rania kikuk.Dia sadar, dia tau, kalau suaminya pasti akan mengomel karena dia melanggar janjinya, tapi ketahuilah, tadinya Rania juga anteng-anteng saja di

  • Istri Rahasia Sang Idol   Canggung

    Mana bisa Rania harus tidur lagi, dia pasti penasaran setengah mati tentang suaminya yang sedang mengobrol di bawah sana. Mana suara tawa Elvera sangat melengking sekali, sampai-sampai terdengar hingga ke lantai atas. Terpaksa, dia bangun dari tidurnya dan melakukan aktivitas apapun itu, selagi masih di dalam kamar.Tujuannya pun jatuh pada nonton drama Korea kesukaannya. Ya walaupun sesekali dia gak fokus karena pikirannya ada di bawah sana, tapi Rania masih terus melanjutkan menontonnya itu hingga di menit ke 20.Mata jelinya tak sengaja melihat ada seekor hewan yang melintas di bawah tempat tidur menuju meja rias."Tunggu, itu kecoa bukan sih?" Jantungnya langsung terpacu lebih cepat setelah dia menunduk, meyakinkan penglihatannya bahwa hewan hitam yang berjalan cepat itu adalah kecoa."Anjir kecoa... aaakkhhh, aku harus gimana ini?" Teriak gak bisa, mau bunuh takut, minta tolong Algi juga mustahil. Sedangkan hewan kecil itu berlarian bulak balik antara kasur juga bawah meja yang me

  • Istri Rahasia Sang Idol   Suara Berisik

    "Bangun! Bangun! Bangun woy! Bangun!""Hhnggh ah!""Bangun bangun!"Rania mengusak kepalanya dengan sebal karena tidurnya terganggu oleh guncangan serta suara berisik seseorang, yang sudah dipastikan itu adalah Algi. Kenapa harus di pagi harinya yang amat berharga ini, sih? Kenapa ganggunya gak, tunggu menjelang siang aja."Bangun! Cepetan Ran, please bangun.""Enghh. Ck! apahh sih?" tanya Rania dengan suara seraknya, sebelah matanya terbuka dengan susah payah sambil menggaruk-garuk leher."Ada Elvera di depan rumah, kamu ngumpet dulu ya!"Rania reflek menggerakan tubuhnya random untuk melampiaskan rasa kesalnya, astaga ini bahkan masih terlalu pagi (untuknya) dan Algi sudah ribut memintanya bersembunyi karena di luar ada mantan pacarnya?Ingin sekali rasanya Rania saja yang membuka pintu itu biar dia tau sekalian keberadaan dirinya yang tak perlu disembunyikan lagi."Emang tu mantan pacar mau kamu bawa ke kamar kah? enggak kan?""Ya enggak sih, tapi aku antisipasi aja takutnya dia sa

  • Istri Rahasia Sang Idol   Seksi

    Walau deg-degan di jantungnya, Radit selaku menager Algi tetap memberanikan dirinya mengetuk pintu atasan untuk menghadap dan menjelaskan perihal rumor yang beredar. Karena atasannya berhak tau apa yang sudah terjadi pada semua artis dibawah management nya.Termasuk rumor yang beredar pagi ini, yang menyeret nama Algi dan membuat para fans menghujat agensi GoldHuman yang dinilai lalai menjaga kesehatan para artisnya. Begitulah, jadi bintang idola itu memang gak ada enaknya."Jadi gini Pak Dion, itu si Algi dapat kiriman kue dari temannya, katanya dia lagi buka usaha kue, dan rupanya tertukar sama yang memang tidak ada campuran tapenya. Temannya juga udah minta maaf kok dan masalah udah kelar," terang lelaki bertopi ke belakang itu yang tentu saja dengan pernyataan penuh kebohongan. Mana mungkin dia bilang kalau kue itu dari istrinya?Sedangkan Rania sendiri juga mendapat kue itu dari pemberian orang lain, bukan dia beli sendiri."Teledor itu namanya. Mau saya tingkatkan keamanan di d

  • Istri Rahasia Sang Idol   Temenin Makan

    Taksinya sudah ia berhentikan tepat di tiga rumah sebelum rumah Algi, karena dia biasa berhenti di sana. Dia tidak diperbolehkan secara langsung keluar masuk dari tempat itu apalagi sampai di ketahui kalau dia istri Algi Darmigo. Jadilah Rania penunggu gardu, yang letaknya tak jauh dari rumah suaminya tersebut."Ini Pak uangnya, terima kasih ya." Setelah turun dari taksi, memastikan mobil itu telah pergi, Rania lalu berlari sekencang-kencangnya untuk sampai di rumah. Sudah dari pagi pikirannya terpenjara di rumah ini, membuat dia terus melakukan kesalahan ini dan itu. Sekarang baginya, meminta maaf tidak ada salahnya kan? Supaya nanti dia terbebas dari rasa bersalah."Hai Ran-""Hmmhh halo Bang Radit, daah!" Kasihan sekali, dua orang itu kembali papasan di depan pintu tapi Rania tidak berbicara banyak. Dia hanya menyapa alakadarnya, lalu berlarian melewati lelaki gemuk itu untuk segera sampai di rumahnya."Padahal aku sekarang dipanggil atasan gegara wanita itu, tapi malah dicuekin.

  • Istri Rahasia Sang Idol   Artikel Berita

    Rania memasukkan obat sekaligus menuangkan air sedikit demi sedikit ke mulut Algi hingga dia rasa telah berhasil ditelannya. Obat berwarna hijau itu dia pilih karena Rania pikir gambar lambung di bungkusnya membuktikan kalau obatnya memang untuk asam lambung. Tidak berpikir banyak karena rasa panik, mengalahkan segalanya."Aku harap kamu masih idup ya! Kalau nanti kamu mati, aku cuma bisa bilang sorry karena aku gak sengaja ngasih obat itu!" celotehnya dengan senyuman jahil.Dirasa tugasnya udah selesai dan jam kerja sudah semakin dekat, Rania memutuskan untuk meninggalkan Algi sendiri dan segera mempersiapkan keperluan kerja.Itu juga dia lakukan setelah memberikan handuk basah pada kening Algi dengan tujuan menurunkan demam. Ada juga handuk lain yang dia taruh di atas gayung, sewaktu-waktu Algi kembali muntah tapi tidak diketahui managernya.Dia turun ke lantai bawah, lalu memberitahukan keadaan Algi pada kedua managernya, begitulah akhirnya bang Radit bisa berakhir mengetuk kamar A

  • Istri Rahasia Sang Idol   Obat Apa Ini?

    Flashback ke malam tadi.Algi memaksa matanya untuk terbuka karena nyatanya tidur dia tidak nyenyak. Bantalnya basah oleh keringat sebesar biji semangka yang terus keluar dari dahinya. Meski pusing, dia paksa untuk duduk mengambil gelas yang berisi air di meja nakas.Sayangnya air itu habis."Akhh kenapa habis sih.." Suaranya lemah, bibirnya pucat tapi untuk sekedar minta bantuan istrinya rasa gengsi itu menghalanginya. Pada akhirnya Algi memilih untuk turun ke bawah sendiri mengambil air minum.Jalannya saja sudah terjuntai, setelah sampai di tangga terakhir, Algi tak mampu melangkah lagi karena isi perutnya benar-benar seperti akan keluar. Bumi yang dia pijak juga mendadak berputar dan Algi hilang keseimbangan...Dia jatuh di lantai, sebelum tiba di ruang dapur. "Rr-Raann t... tolong..." Keadaannya yang lemah memaksa dia untuk menyebut nama istrinya walau dengan suara yang amat lemah.Keberuntungan sedang berpihak padanya, saat itu tidak lama kemudian jam alarm Rania berbunyi dan w

  • Istri Rahasia Sang Idol   Alergi

    "Gila, hahaha... kok. bisa? Kok bisa aku ngurusin dia??!" Sepertinya Rania bertingkah sedikit gila sejak satu jam yang lalu menggerutu tidak jelas, sampai-sampai dia tidak fokus dengan pekerjaannya. Mulutnya juga mendadak lancar mengomel yang tidak dimengerti oleh bahasa manusia. Tingkahnya menurut dia begitu aneh ketika mengurus Algi yang lagi sakit tadi, sungguh tidak seperti Algi yang suka marah-marah dan ngata-ngatain Rania sebelumnya. Dia terlihat lemah, sembari berpegangan tangan."Gak, maksudnya gini loh. Aku ngapain capek-capek ngurusin dia? Bukannya bagus kalau dia sakit, terus akhirnya koid? Aku kan akhirnya bisa bebas sama ikatan pernikahan kita? Tapi kenapa aku luluh banget??" rengeknya lagi.Rambutnya lah yang sejak tadi menjadi sasaran amukannya yang tak kunjung selesai. Dia cakar, dia acak-acak, dia unyel-unyel, sampai bentuknya mirip sekali dengan bulu domba garut yang lima taun gak cukuran.Sembari memilihkan sepatu ganti, Rania juga terus kepikiran tentang bagaiman

  • Istri Rahasia Sang Idol   Pemandangan Aneh

    "Aahhh, alarmnya menyebalkan!" Tangannya meraba-raba setiap ruang di atas nakas, dan tersentuhlah benda kotak bercesing pink itu, lalu Rania mematikan bunyi yang melengking itu. Meski tak melihat angkanya Rania sudah tahu kalau ini pukul empat pagi. Dia ingat bahwa jadwalnya berangkat itu satu jam lagi, dia harus siap-siap sebelum mobil perusahaan menjemputnya.Dia meregangkan otot-otot, sebelum duduk sempurna. Namun begitu melihat ke sebelahnya, Rania sedang sendirian."Ke mana lagi orang itu?" Sunyi, tidak ada siapa-siapa kecuali dia sendiri. Sedikit tidak peduli, akhirnya Rania pergi ke lantai bawah, menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri.Tapi baru sampai di tangga paling atas, dia melihat pemandangan yang mengejutkan."Hah Algi... kenapa kamu?!" Rania panik dan buru-buru mendekat ke tubuh Algi yang sedang berjalan oleng dan mau terjatuh. Terlihat jelas, Algi memegangi perutnya dengen kencang.Begitu Rania meraih tubuh Algi, laki-laki itu menjatuhkan dirinya di bahu sang istri h

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status