Share

25. Aroma Pemikat

“Ma, siapa perempuan yang dibawa Aksa?” bisik Marsha di telinga Clarissa.

Seperti biasa, ibu mertuanya itu selalu bergelut dengan koleksi tanamannya. Saking konsentrasinya dia bekerja di bagian sudut kiri halaman rumah besar itu, dia tidak menyadari kedatangan Aksa sampai Marsha menghampirinya.

Clarissa menghentikan gerakan gunting yang sedang merapikan tanaman bonsai kesayangannya. Dia memutar bola mata sesuai arah pandangan Marsha. Tampak Aksa berjalan santai menaiki teras sambil menenteng sebuah koper kecil. Tangan kirinya melingkar manis pada pinggang seorang wanita.

“Entahlah. Mama juga belum pernah melihatnya,” komentar Clarissa. “Anak itu sepertinya semakin liar.”

“Benar, Ma,” hasut Marsha. “Wanita itu tidak mungkin sekadar teman. Mesra begitu.”

“Ayo cari tahu!”

Biasanya keasyikan Clarissa bergelut dengan tanaman tidak akan terusik oleh hal lain. Namun, pemandangan aneh yang baru saja tertangkap oleh indra penglihatannya itu sungguh sangat menggoda untuk ditelusuri kebenar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status