Share

40. Menghadapi Kenyataan

"Aku sedang berbicara dengan pembantu dan dia berlari ke arah pintu depan. Sepertinya sudah ada yang menunggunya di depan." Bik Inah tengah mengintip lewat jendela dan melihat sebuah motor dengan pengendara yang menggunakan jaket ojol tertentu. "Sepertinya Nyonya pesan ojol, Tuan."

Erick menghela napas. "Baiklah. Aku akan lacak ponselnya." Ia menutup telepon. Pria jangkung itu membuka layar dan melihat pada sistem yang bisa melacak telepon istrinya. 'Dia bergerak ke mana?'

Karena masih berjalan, Erick memutuskan untuk langsung mendatangi mobilnya. Di sanalah ia mulai mengecek lagi, di mana Kae berada. 'Ini 'kan ....' Pria itu mengerut kening.

Kae sudah sampai di rumah sakit dan sedang duduk di depan sebuah poli menunggu namanya dipanggil. Ia kembali bersedih. Walau hari itu tak banyak pasien yang datang tapi melihat ibu-ibu yang bahagia datang bersama suaminya atau tengah hamil, pelan-pelan membuatnya merasa terkucilkan. Ia merasa hanya dirinyalah pasien gagal yang datang ke tempat i
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status