Share

Istri Suamiku
Istri Suamiku
Penulis: Asni Sha

Foto Viral

Sarah merupakan wanita karier yang saat ini memiliki jabatan sebagai seorang Manager keuangan disalah satu perusahaaan terkemuka dikota ini, Sarah memiliki penghasilan lebih tinggi dibandingkan Suaminya Arga yang hanya karyawan biasa, tetapi Sarah tidak pernah mempermasalahkan soal penghasilan, menurut Sarah yang paling penting kebutuhan dirumah semua terpenuhi.

Kesuksesan karier tidak sejalan dengan kesuksesan rumah tangganya, diusia pernikahan yang sudah menginjak delapan tahun Arga dan Sarah belum juga mendapatkan keturunan, berbagai cara sudah Sarah dan Arga upayakan tetapi belum juga membuahkan hasil.

"[Sarah, lihat tuh Ana temannya Arga sekarang sedang hamil anak kedua, kamu kapan nih mau memberi Ibu cucu, Ibu sudah tidak sabar lagi mau menggendong cucu dari Arga loh, kamu jangan sibuk dengan kerja saja, ingat kamu sudah tidak muda lagi]" Sindiran-sindiran dari Ibu mertua sudah menjadi makanan sehari-hari untuk Sarah, Arga merupakan anak tertua dari tiga bersaudara kedua adiknya sudah memberikan cucu semua untuk Ibu Endang.

Sarah hanya bisa mengelus dada dan menghela nafas, setiap mendapat ucapan-ucapan yang menyakiti hatinya karena setelah delapan tahun menikah Sarah sudah terbiasa dengan kata-kata yang keluar dari Ibu mertuanya itu, sebenarnya didalam hatinya juga sudah mengharapkan sekali kehadiran buah hati untuk menambah pelengkap dikehidupan keluarga kecilnya.

****

Dua bulan sejak kepergian Arga kereuni sekolahnya, Sarah merasa ada yang berubah dengan sikap dan penampilan Arga. Arga yang biasa cuek dengan penampilan sekarang sangat memperhatikan penampilannya, Arga juga sering pulang malam bahkan dihari libur pun Arga lebih memilih keluar rumah dibandingkan menghabiskan waktunya bersama Sarah.

"Sayang besok jangan lupa gosokkan baju yang baru kamu belikan tempo hari ya." Ucap Arga sambil tetap sibuk dengan gadgetny, tanpa memperhatikan Sarah yang dari tadi berada disampingnya.

"Loh memangnya kamu mau kemana Mas? besok hari minggu loh, kamu janji mau nemenin aku belanja bulanan." Rengek Sarah sambil menarik baju Arga.

Melihat Sarah cemberut, Arga langsung mengelus rambut Istrinya dan memasang senyum termanisnya.

"Biasanya juga belanja sendiri loh, tumben kamu mau minta temenin nih, Mas lagi ada kerjaan sayang, Istri Mas ini kan wanita mandiri, Mas beruntung banget punya Istri seperti kamu semuanya bisa kamu lakukan sendiri."

"Tapi sekali-kali aku juga kepingin seperti yang lain Mas, kemana-mana ditemenin sama Suaminya, sekarang aku perhatikan kamu sibuk banget sih, sering keluar rumah terus." Sarah memajukan bibirnya membuat Arga semakin geram dan memeluk Sarah erat.

"Mas janji minggu depan kita pergi belanja bareng ya, Mas temenin kemanapun kamu mau, Mas kan sudah bilang sayang Mas sedang buat usaha dengan teman Mas, do'akan usaha Mas ini maju jadi Mas tidak perlu kerja lagi, kamu juga bisa duduk santai dirumah."

Sarah pun akhirnya mencoba menerima dan memberikan dukungan untuk usaha yang sedang dirintis oleh Suaminya itu.

 Pagi ini Sarah sudah bangun lebih awal dari biasanya, setelah menyiapkan baju yang dipesan oleh Arga tadi malam, Sarah juga menyiapkan makanan kesukaan Arga.

"Mas aku masak tempe mendoan kesukaan kamu loh." Sarah meletakkan satu piring tempe itu dimeja tidak jauh dari Arga berdiri dengan perasaan yang sangat bahagia, karena sudah lama sekali Sarah tidak masak untuk Suaminya.

"Maaf sayang Mas harus buru-buru sudah ditunggu teman, nanti kalau pulang cepat Mas pasti makan masakan kamu, lagian ngapain repot-repot masak sih kan kamu capek." Sarah menghela nafas, baru kali ini masakannya ditolak oleh Arga, biasanya Arga sangat senang saat tahu Sarah menyempatkan diri masak untuknya.

Sarah mendekat ke Arga yang masih berdiri mematung, Sarah mengendus-endus baju yang dipakai oleh Arga.

"Kok wangi parfumnya beda ya Mas." Tanya Sarah sambil menatap Arga, Sarah memang hapal betul dengan semua barang yang Arga punya, selama ini Arga tidak terlalu mementingkan penampilannya, semua yang dia pakai pasti pemberian dari Sarah.

"Kenapa Sayang, wanginya tidak enak ya?" Arga malah balik bertanya, Arga mencium-cium bajunya berulang-ulang.

"Wanginya beda dengan yang aku belikan kemarin Mas." Ujar Sarah dengan polosnya.

"Ia kemarin dikantor ada yang nawarin parfum kebetulan Mas suka ya sudah Mas beli deh, itung-itung bantu teman yang jualan." Sarah hanya mengangguk.

Sarah tidak ingin berpikir yang macam-macam, Sarah memilih membuang semua prasangka buruknya karena hampir delapan tahun menikah Arga adalah Suami yang setia tidak ada alasan Sarah untuk mencurigai Suaminya hanya karena membeli parfum baru.

"Sayang hari ini Mas pakai mobil ya." Sarah menganggukkan kepalanya, selama ini Sarah memang tidak pernah perhitungan, Sarah punya prinsip apa pun yang dia punya itu juga menjadi kepunyaan Arga.

Ditinggal Arga dirumah sendirian Sarah benar-benar bosan, belanja bulanan pun dia batalkan menunggu minggu depan persediaan dirumah sepertinya juga masih cukup, ia memilih membaca novel online dilaptopnya, tetapi tiba-tiba handphonenya berbunyi yang menandakan ada pesan masuk. Sarah mengambil handphone yang berada tidak jauh darinya.

"Tumben-tumbenan si Clara ngirim pesan tidak langsung nelpon aja." Gerutu Sarah, sambil membuka pesan diaplikasi chat berwarna hijau yang dikirimkan sahabatnya itu. Ternyata Clara mengirimkan sebuah link yang tertaut kesebuah sosial media.

"Siap-siap kamu Istri Sah ya, sebentar lagi kamu pasti akan tersingkir karena kehadiran anakku." Begitu bunyi keterangan yang disana terpampang foto Sarah.

Sarah yang tidak pernah menyentuh sosial media pun merasa kebingungan, akhirnya ia menelpon sahabatnya.

"[Maksudnya apa itu Cla?]"

"[Ya ampun Sarah, belum ngerti juga kamu, makanya jadi orang gaul sedikit dong, tau tidak foto kamu lagi viral tuh, banyak banget yang komentar di foto kamu, kamu kenal sama perempuan bernama Ayu itu]" Tidak menjawab, Sarah malah menggelengkan kepalanya seakan Clara sahabatnya melihat.

Setelah memutuskan sambungan dengan sahabatnya, Sarah mulai stalking akun yang bernama Ayu Prameswari, tidak banyak yang bisa didapat Sarah disana karena perempuan yang memiliki akun memilih menutup akses kecuali yang berteman dengannya.

Walaupun sebisa mungkin menenangkan dirinya tetapi namanya perempuan Sarah tetap kepikiran.

"Apakah Mas Arga berubah karena ada perempuan lain? apa maksudnya dari aku akan tersingkir? kenapa pelakor lebih galak ya." Ujar Sarah dalam hati dengan perasaan campur aduk.

"Nggak mungkin lah Mas Arga berani macam-macam, aku yakin Mas Arga setia kok." Sarah masih bergumam lirih dan menarik nafas panjang agar bisa berpikir jernih.

"Tapi Awas saja kamu berani bermain dibelakangku Mas, akan aku potong barang pusakamu itu." Saat ini Sarah yakin ini semua hanya kerjaan orang iseng yang berusaha merusak rumah tangganya, tetapi Sarah juga tidak tinggal diam dia terus mencari  kebenaran atas berita itu.

"Akan aku cari kamu Ayu Prameswari."

Malam semakin larut belum ada tanda-tanda Arga pulang, Sarah memilih untuk tidur duluan karena tidak bisa dipungkiri hatinya sedang sangat gelisah, Sarah tidak ingin menambah kecurigaan dengan berita yang ada karena semuanya belum tentu benar.

Pagi ini Sarah seperti biasa menyiapkan sarapan untuk Arga, walaupun Sarah merupakan wanita karier tetapi Sarah tidak melupakan kewajibannya melayani Suaminya.

"Pulang jam berapa kamu tadi malam Mas?" Tanya Sarah yang membuat Arga sdikit gelagapan, karena biasanya Sarah tidak pernah memperdulikan apapun yang dilakukan Suaminya, Sarah selama ini merupakan seorang Istri yang memberi kepercayaan penuh terhadap Suaminya.

Bersambung.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status