Share

29. Lelaki Hangat

Pagi-pagi sekali Fathul sudah datang. Ummi kembali tertidur setelah minum obat. Pria itu memakai kemeja rapi tanpa dasi dengan dua kancing atas yang terbuka dan lengan yang digulung hingga siku. Rambutnya tertata rapi seperti biasanya.

Ini bahkan belum jam enam. Pasti sangat berat untuk Fathul mengizinkan Ummi tinggal di apartemen.

“Terima kasih sudah mengizinkan ana membawa Ummi.”

“Saya juga pernah tinggal di rumahnya. Sekalian balas budi.”

Meski terlihat segar setelah mandi, tapi Raihanah bisa melihat lingkaran hitam yang menyelimuti kelopak mata pria itu. Sepertinya Fathul tidak tidur semalaman. Pria itu tampak lelah meski berdiri dengan postur tegak.

“Hati antum sangat hangat.” Raihanah menghadiahkan seulas senyum yang tulus.

Lagi-lagi Fathul lupa mengendalikan perasaannya. Wanita ini tahu cara memasuki perasaannya dengan benar.

“Ummi bukan orang yang jahat.” Raihanah menengok sekilas ke ranjang Ummi. “Fathul pun begitu. Kalian sama-sama orang baik.”

Senyum itu membius Fathu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status