Share

Harapan untuk Bebas

"Jadi pria yang membuat kekacauan itu adalah sepupunya?"

Darryl terdiam dan mendengarkan dengan saksama laporan dari orangnya melalui telepon. Ini benar-benar hal yang tak terduga dan juga menarik. Pria itu memiliki nyali yang besar untuk bertemu dengannya. "Baiklah, untuk sekarang abaikan saja dia, tapi jika datang kembali ke tempatku, pastikan untuk tidak mengalihkan pandanganmu."

Panggilan berakhir. Darryl mematikan panggilan tersebut dan menyimpan ponselnya kembali di meja yang tak jauh dari sana. Sementara dirinya yang baru saja selesai melakukan gym dan melatih ototnya, langsung mengambil air minumnya. Darryl duduk di kursi sambil mengusap keringatnya di wajahnya. Dia menatap alat-alat berat miliknya yang selalu digunakan untuk latihan setiap akhir pekan.

Di sana Darryl berniat istirahat sebentar, tapi sayangnya suara tawa cukup keras mengganggunya. Membuat Darryl refleks mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang menghadap langsung ke taman. Hingga terlihatlah, suara itu te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status