Share

142. Sama-Sama Mau

Author: anyaaang
last update Last Updated: 2025-05-20 23:15:51

"Kamu ngerasa itu sangat aman emangnya? Kamu juga tahu kan kalo kemungkinan aku hamil pasti ada selama kamu nggak pakai pengaman, iya kan?" tanya Zie menyudutkan.

Hal-hal yang seharusnya Algazka ketahui, tapi entah kenapa selama ini dia menganggap sepele dan merasa tidak masalah karena tidak pernah terjadi juga pembuahan atas hubungan terlarang yang pernah dia lakukan.

Dan bagi Zie sendiri, untuk berhadapan dengan Algazka tentu saja Zie sudah mencari tahu dan mempersiapkan apapun yang akan menjadi pertanyaan Algazka saat mengetahui dirinya yang bisa hamil. Apalagi lelaki itu selama berhubungan sudah mengatakan bahwa dia tidak ingin memiliki anak.

Bahkan Zie sendiri ikut terkejut saat melakukan testpack yang mempelrihatkan garis tersebut adalah garis dua. Tidak dia sangka kalau dirinya kini memiliki sebuah benih dari hubungannya dengan Algazka, lelaki yang sangat Zie sayangi. Mungkin kah memang takdir melarang dia untuk berpisah?

"Lagian selama kit
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   256. Gaduh dan Panas

    "Alando? Bener kan itu nama lo?" tanyanya dengan nada yang bertanya-tanya meski dia melemparkan tatapan yang penuh dengan keyakinan,Bisa dibilang cukup percaya diri melihat lelaki yang dia sebut namanya dengan cukup lantang.Alan yang mendengar itu masih diam walau tatapan mereka saling melempar satu sama lain. Dan langkah perempuan itu semakin mendekati Alan yang duduk lalu dia mendudukkan dirinya di seberang posisi Alan."Gue inget lo." Alan menanggapi dengan sorotan tajamnya. Namun sikap dia tetap santai. "Lo Karla, temannya Nastazie." Alan melanjutkan dengan senyuman tipisnya.Jawaban Alan membuat Karla terkesima. Rupanya Alan masih ingat dengan pertemuan mereka."Gue nggak nyangka kalo lo masih ingat sama gue. Padahal waktu itu kita cuma ketemu beberapa jam di club.""Ingatan gue masih tajam. Apalagi soal malam itu.""Malam yang mana?""Malam saat gue menghabiskan waktu dengan temen lo!"Sementara

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   255. Diatas Kasur

    "Ihhh, jangan manggil kayak gitu!" Allesa protes."Oke, Allesa." Algazka yang sudah merubah panggilannya. Tahu kalau Allesa tidak suka setiap dia memanggil dengan nama panjang karena aura Algazka pasti berubah.Hal yang memang Allesa tidak pernah sukai. Nada Algazka memang otomatis berubah saat dia memanggil dengan panggilan Allesandra."Aku udah ganti. Allesa, hem?" Algazka yang sudah merubah panggilannya dengan nada lebih hangat."Iyaaa!""Jangan protes, oke? Kamu simpan uangnya atau kamu pakai apapun itu. Aku nggak akan nanya kamu mau apain uangnya." Algazka berusaha menjelaskan dengan lebih tenang.Memberikan pengertian pada Allesa yang kini dia jadikan sebagai istri sah."Itu udah jadi milik kamu dan aku juga nggak masalah kasihnya, Allesa. Aku akan kasih kamu setiap bulannya atau setiap minggu ...""Nggak usah, nggak usah!""Nggak usah apa?""Nggak usah setiap bulan atau setiap minggu." A

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   254. Mulai Debat

    Ucapan Allesa yang meminta uang dengan ekspresi wajah polosnya jadi membuat Algazka tersenyum. Dia langsung mengeluarkan hp dari saku celananya dan menyerahkan sama Allesa."Kenapa?" tanya Allesa bingung."Ketik nomor rekening kamu disini. Aku nggak tau nomor rekening kamu. Kamu punya kan nomor rekening yang terhubung sama mobile banking?" tanya Algazka yang dijawab Allesa dengan anggukkan kepalanya.Selama ini Allesa memang punya. Hanya saja dia belum menggunakan aplikasi bankingnya lagi. Bagaimana bisa mau menggunakan, hp Allesa kan sudah dihancurkan oleh Algazka dan dia yang juga tidak membawa apa-apa ke rumah Algazka.Baru-baru ini saja Algazka memberikan Allesa hp meski dia belum melakukan install mobile banking yang dimaksud oleh Algazka. Jadi nanti Allesa tinggal mengunduh saja aplikasinya.Namun yang menjadi masalahnya kenapa Algazka tidak bertanya apa-apa. Padahal Allesa sudah meminta uang. Seakan-akan Algazka tidak keberatan sam

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   253. Minta Duit

    "Gasa Group!" Argantara mengepalkan tangannya dengan tatapan tajam atas apa yang telah dia lihat. Nama Gasa Group yang telah dia ketahui siapa pemiliknya. Argantara Ragadian. "Gasa Group. Gasa. Ga ... Arga ... Arga ... Gasa ... Sa ... Allesa?!" Algazka menemukan sesuatu dari singkatan nama Gasa Group yang ternyata adalah perusahaan yang dimiliki oleh Argantara. Lelaki yang Algazka benci karena dia pernah hadir di dalam kehidupan Allesa. Dan belum lagi lelaki itu pernah berniat menikahi Allesa yang sudah menjadi milik dia. Sebuah perasaan yang sejujurnya Algazka masih tidak mengerti diantara mereka. "Gasa ... Arga ... Allesa?!" Algazka mendengus kesal. Dia sudah menemukan arti penting dibalik nama Gasa yang kemungkinan dari Arga dan Allesa. Meski itu datang dari tebakannya, tapi siapa yang bisa menilai kalau ternyata tebakan dia tidak benar. Algazka yakin seratus persen atas pecahan kata yang dia kumpulkan. Ternyata sudah terpecah inti dibalik nama dari Gasa Group. "Brengsek!" A

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   252. Jangan Ikut Campur!

    "Lagi cari apa? Oh tepatnya siapa mungkin kali ya. Lo nyari suami lo?" tanyanya yang terdengar tegas dan tajam.Siapa lagi kalau bukan Alando. Kakak tersayang Allesa yang tidak pernah menyukai dia. Tapi mungkin dia sudah bisa menerima kehadiran Allesa jika melihat beberapa hari sikapnya ke belakang. Kakaknya yang sebenarnya peduli, tapi hanya saja sifatnya terbalik.Allesa yang mendengar itu tersenyum. Selalu mampu bersikap ramah pada Alan yang tidak pernah hangat. Dia menggelengkan kepalanya."Nggak lah kan aku tau dia lagi kerja. Lagi cari nafkah." Allesa menjawab santai dengan senyumannya.Sebuah ekspresi senyuman Alan yang selalu dia sukai dari Allesa. Selalu terlihat tulus dan apa adanya."Kak Alan mau kemana?" tanya Allesa melihat kakaknya yang sudah berpenampilan rapi.Allesa yang selalu perhatian, peduli, dan penuh kasih sayang. Tidak sekali pun Allesa bersikap benci pada Alan yang tidak pernah berperilaku baik. Dan itu s

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   251. Sebuah Misteri

    "Masih mau mengelak? Masih mau nyoba nipu-nipu aku?""Saya tidak menipu, Nona Allesa.""Ya tapi tadi apa? Mau bilang kamu lagi sulap? Kamu bilang nggak ada apa-apa, tapi ternyata ada apa-apanya kan? Ada bunyi yang aku denger, Bapak Daskarrr!" Allesa yang akhirnya bisa membuat Daskar skakmat.Tidak ada lagi sanggahan yang bisa Daskar lakukan saat ini. Allesa tidak akan mau dibodohi lagi. Bunyi suara itu begitu jelas dan Reina juga mendengarnya."Aku juga denger bunyi suara itu. Kamu dengar kan?" Reina ikut berbicara. Pertanyaannya tertuju pada Daskar yang seperti tidak mendengar suara apa-apa atau dia yang jelas menutupi sesuatu.Seharusnya Daskar memang tidak menyembunyikan apapun. Tapi saat mendengar bunyi tadi jadi membuat Reina yakin kalau apa yang dikatakan Allesa benar. Apa jangan-jangan memang ada yang disembunyikan oleh Daskar? Reina yang tidak mau curiga jadi menyimpan kecurigaan seperti Allesa."Iya aku denger." Daskar m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status