Share

53. Sarapan Yang Menegangkan

Laureta tampak gemetar ketakutan, bersembunyi di belakang punggung Kian. Aneh sekali, padahal wanita itu tadi tampak angkuh dan berani sekali bicaranya pada Kian. Namun, setelah melihat Elisa, wanita itu langsung menciut seperti kerupuk yang tersiram air.

Kian ingin sekali menarik Laureta dan mendorong wanita itu ke depannya supaya langsung bersitatap dengan Elisa, tapi ia tidak tega melakukannya. Wanita itu bisa mengompol di celana sambil menangis. Membayangkan hal itu, Kian jadi ingin tertawa.

“Kenapa kamu tersenyum begitu, Kian?” tanya Elisa pada Kian.

“Oh? Tidak ada apa-apa. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu yang lucu.”

“Kalian sedang membicarkanku ya?” tuduh Elisa.

“Itu adalah tuduhan yang serius, Elisa. Kenapa kita tidak berjalan saja menuju ke ruang makan?”

Elisa menatap Laureta dari bawah ke atas. Pandangan matanya sinis sekali, seperti ada aura kebencian yang menguar dari matanya. Ia mendengus sekali, lalu berjalan mendahului Kian.

Kian sungguh tidak menyukai kakaknya itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status