Share

Dihadang

Author: Tinta Hitam
last update Last Updated: 2023-11-07 19:45:29

'Ck! Mama kenapa sih? Udah tahu aku sibuk,' kesal Alex di dalam hatinya.

Namun, dia melihat kembali ke arah Gadis yang masih terdiam tanpa berani menatap dirinya. 'Oke, kalau dia nggak mau jujur, kita lihat nanti, aku pasti akan mengetahui siapa keluarga aslinya.'

Mereka pun pergi menuju salah satu mall tak jauh dari kantor. Selama perjalanan Gadis hanya bisa diam membuat Alex sedikit merasa heran, sebab biasanya Gadis sangat cerewet, tapi semenjak dia menanyakan soal keluarga aslinya, wanita itu malah menjadi manusia pendiam.

CKIIT!

DUGHH!

"Aawh!" ringis Gadis saat keningnya terpentok jok depan.

"Ada apa?" tanya Alex saat tiba-tiba saja Asoka menginjak pedal rem secara mendadak.

"Maaf Tuan muda, itu!" tunjuk Asoka sambil menatap ke arah depan.

Alex mengikuti tatapan asistennya, dan terlihat ada satu buah mobil hitam menghadang jalan mereka, apalagi saat enam orang turun dari mobil itu dengan tampang preman dan membawa senjata.

"Siapa mereka?" tanya Gadis penasaran.

"Asok, kau bawa senjata, kan?" Alex tidak menghiraukan pertanyaan Gadis membuat wanita itu mengerucutkan bibirnya merasa kesal karena sudah diabaikan.

"Bawa Tuan," jawab Asoka.

Mereka pun mengeluarkan pistol yang ada di bawah jok, membuat Gadis sedikit tercengang.

"Kau di sini saja, jangan keluar apapun yang terjadi!" tegas Alex.

"Tapi Om--" Gadis langsung menghentikan ucapannya saat Alex menatapnya dengan tajam. "Om, mereka siapa?" Dia tak mengindahkan tatapan tajam suaminya.

Akan tetapi, bukannya menjawab, Alex malah langsung keluar bersama Asoka. Gadis hanya bisa menahan kekesalannya saat diacuhkan begitu saja oleh pria tampan tersebut.

"Dasar beruang kutub. Orang nanya dari tadi nggak dijawab-jawab!" kesalnya sambil melipat tangan di depan dada dengan wajah cemberut.

"Aku tidak mau tahu kalian siapa, tapi lebih baik kalian pergi dari sini daripada nyawa kalian melayang!" ucap dingin Alex dengan wajah datar namun terkesan menakutkan.

Namun, keenam orang itu malah tertawa. Mereka tidak takut sama sekali dengan raut wajah dingin Alex, mereka merasa enam lawan satu itu sangatlah mudah, dan semestinya mereka akan dapat menghabisi Alex serta asistennya.

Pertarungan pun tak terelakan lagi, peluru saling bersahutan dan menyerang satu sama lain. Alex bersembunyi di samping mobil dan dia sudah mampu melumpuhkan dua orang, begitu pula dengan Asoka, hingga kini tersisa 2 orang saja. Dan saat Alex akan melawan kembali, tiba-tiba datang lagi satu mobil lalu turunlah lima orang berbadan kekar, membuat pria itu sedikit terpojok namun tak membuatnya takut.

"Sial, peluruku habis lagi!" gerutu Alex saat dia kehabisan peluru.

Karena mereka semakin terdesak, Alex dan Asoka pun melawan dengan tangan kosong. Mereka mampu melawan ketujuh orang itu walau tak imbang.

Sementara Gadis melihat dengan harap-harap cemas di dalam mobil. "Ya ampun! Sebenarnya mereka itu siapa? Kenapa tiba-tiba menghadang Om suami? Apakah mereka musuh Om suami?" Berbagai pertanyaan muncul di benak Gadis.

Tetapi kegelisahan itu terpatahkan saat melihat Alex hendak dipukul balok kayu dari arah belakang. "Om, awaas!" teriak Gadis keluar dari mobil lalu menendang pria gondrong yang hendak mencelakai suaminya.

Tanpa memberi ampun, Gadis langsung menghajar dua orang sekaligus dengan tangan kosong, bahkan saat salah satu dari mereka menembak mampu di tangkis oleh Gadis dengan mudah, membuat Alex terpana dengan kemampuan istrinya.

'Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia jago bela diri? Tidak mungkin jika hanya gadis kampung biasa?' batin Alex penasaran, hingga ia tak sadar ada seseorang yang hendak menyerangnya.

"Om, awas!" teriak Gadis kembali sambil menarik tangan Alex. "Om jangan melamun dong! Nanti nyawa Om melayang gimana!" maki Gadis dengan tatapan waspada.

Dengan bantuan istrinya, mereka dapat mengalahkan 11 orang tersebut. Akan tetapi, tatapan Alex sedari tadi tak lepas dari sang istri, dia benar-benar penasaran bagaimana bisa gadis jago beladiri.

"Siapa kamu sebenarnya?" Alex menatap tajam dengan raut wajah penuh tanya.

Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Gadis.

"Aku?" tunjuk gadis pada wajahnya, "aku manusia lah Om, masa demit," jawab Gadis dengan cuek.

"Saya sedang serius!"

"Iya ... saya juga serius, Om." Gadis tak kalah nyolot.

Alex merasa Gdis tak akan jujur, lalu dia menatap ke arah Asoka. Melihat itu Asoka paham apa maksud tatapan bosnya, dia pun mengangguk lalu mereka meneruskan perjalanannya kembali.

'Baik jika kau tak mau jujur, tapi sebentar lagi aku akan tahu siapa kamu sebenarnya.' Alex berkata di dalam hati dengan tatapan yang terus melihat ke arah Gadis dari sudut ekor matanya.

'Gawat! Sepertinya dia mulai curiga. Aku terlalu ceroboh.' batin Gadis sambil berpura-pura memejamkan matanya, karena dia tahu sejak tadi Alex terus saja memperhatikannya.

BERSAMBUNG......

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Untuk Tuan ALEX   TAMAT

    .12 tahun sudah berlalu, kini keluarga Gadis dan Alex sudah bahagia bersama kedua anaknya, bahkan saat ini Gadis sedang mengandung anak ketiga dan baru menginjak 5 bulan.Gara saat ini sudah dewasa, dia sudah kuliah di salah satu Univercity di Amerika, yaitu UNSAN tempat Gadis kuliah dulu dan menimba ilmu di sana.Dan Cesa adik Gara, kini berusia 14 thun kelas 3 SMP. Dan sebentar lagi akan lulus dan masuk ke SMA.Semua sudah bahagia bersama pasangannya masing masing, begitu pun dengan Bas dan Vio, mereka juga sudah mempunyai 2 anak yang 1 sudah kelas 1 SMP dan yg kedua kelas 5 SD. Vio tinggal di rumah yang Bas pernah tempati Dulu bersama Siska.🍀🍀🍀🍀🍀🍀2 Tahun sudah Gara tak pulang ke indonesia, sebab kuliahnya dan pekerjaannya sangatlah membuat dia sibuk, hingga tak sempat untuk pulang ke rumah.Pesawat mendarat dengan mulus di bandara Soekarno Hatta. Seorang pria tampan yang menjadi idola banyak wanita turun dari pesawat dan langsung keluar bandara, dimana seorang supir sudah

  • Istri Untuk Tuan ALEX   Ijab Terkocak

    Tidak terasa Vio sudah bekerja dengan Bas selama 3 bulan lamanya. Bahkan mereka semakin dekat, dan Bas juga mulai membuka hatinya kembali, hingga ia pun melamar Vio beberapa hari yang lalu . Bahkan Vio diminta Bas untuk menempati salah satu apartemennya...Pagi ini Vio sudah bangun dan menyiapkan sarapan yang akan dia bawa ke kantornya untuk Bas. Vio memasak nasi goreng dengan telur dadar. Setelah semua siap Vio pun berangkat, tapi baru saja ia sampai loby Apartemen, tiba-tiba Bas muncul di balik mobil mewahnya.Bas kemudian mengajak Vio untuk masuk kedalam mobil. ''Queen, itu apa?'' tunjuknya ke arah kotak yang di pegang Vio.''Ini aku buatin hubby sarapan. Sebagai ucapan terimakasih karena sudah ngizinin aku tinggal di apartemen.'' jelas Vio.''Wah kebetulan dong! Aku belum sarapan sayang.''''Yasudah, nanti makan di kantor ya," ujar Vio.Bas menggeleng dengan cepat. ''Aku mau di sini saja. Kamu suapi aku.'' Vio pun mengangguk, lalu membuka kotak itu dan mulai menyuapi Bas dengan

  • Istri Untuk Tuan ALEX   Ancaman Gadis

    ''Ma, aku mau nanya sesuatu deh sama Mama?'' tanya Gadis saat mereka berada di restoran ''Apa sayang?''''Itu Ma, kak Bas apa belum punya calon lagi ya?"''Eum, kayaknya sih belom. Soalnya dia gak pernah tuh bawa atau ngenalin ceweknya sama Papa Mama," jelas Mama Intan.Gadis manggut manggut. ''Emang kenapa sih sayang?'' heran Mama.''Nggak apa-apa sih Ma. Cuma penasaran aja sama percintaan kakak tersayang ku itu."Mama menggelengkan kepalanya dengan heran. Dari dulu Gadis selalu saja kepo dengan urusan percintaan Bas.Gadis mengedarkan pandangannya ke segala sisi restoran. Saat matanya tertuju ke pintu masuk, dia kaget sebab Kakaknya masuk dengan seorang perempuan cantik. Tapi melihat dari interaksi keduanya sepertinya mereka bukan sepasang kekasih, tapi lebih ke atasan dan bawahan.''Kak!'' teriaknya memanggil Bas.Bas menoleh ke sumber suara, soalnya dia seperti mengenali suara tersebut. Dan benar saja, saat Bas menengok ternyata ada Mama dan adiknya yang sedang berada di retoran

  • Istri Untuk Tuan ALEX   Ciuman Pertama

    Malam ini semua sudah berkumpul di ruang tamu, bahkan Bas dan pak Hendrik, pengacara keluarga Bramantyo pun sudah hadir di sana. Sedangkan Gara dan Cesa sedang bermain di taman belakang bersama Mama dan Bik Irah.''Pa, ayo katakan ada apa?'' tanya Gadis dengan nada tak sabar.''Kamu ini Dek, gak sabaran sekali sih," ledek Bas sambil menggelengkan kepalanya.''Yeee Kakak. Bukannya gitu Kak, aku hanya penasaran saja."''Sudah, sudah. Papa akan bicara ... jadi begini, Papa kan sudah tua, umur Papa sudah tak muda lagi, dan cuma kalianlah anak anak Papa. Dan kalian tentu tahu kekayaan Papa seberapa banyak,'' ujar Papa.Gadis dan Bas mengerutkan dahinya bersamaan. ''Jadi, apa hubungannya dengan kami?'' tanya Bas dengan heran.''Papa akan membagi warisan untuk kalian. Itu sebabnya, Papa meminta Gadis untuk pulang ke Mansion.'' "Oooowwwhh," ucap Gadis dan Bas bersamaan.''Papa akan membagi adil bagian kalian! 50% untuk Gadis dan 50% untuk Bas."''Papa akan memberikan perusahaan BM Group pada

  • Istri Untuk Tuan ALEX   Sekertaris Baru

    ''Cucu Oma!" seru Mama Intan saat melihat Gara dan Cesa sampai di Swiss.Gadis mencium tangan kedua orang tuanya, lalu memeluk mereka. Dan Alex pun melakukan hal yg sama, setelah itu mereka ke ruang tamu.''Pa, sebenarnya ada apa? Kenapa Papa sampai nyuruh aku pulang?'' tanya Gadis dengan tak sabar.Papa terkekeh pelan mendengar pertanyaan putrinya. ''Kamu ini, gak sabaran amat sih? Baru aja dateng, masa udah nanya aja?'' heran Papa''Ya habis aku penasaran tahu Pa. Ayolah Pa, katakan saja.'' pinta Gadis sambil bergelayut manja di lengan Papanya.''Iya nanti ya. Kamu kan baru sampai. Sebaiknya istirahat dahulu," ujar Papa sambil mengecup kening putri kesayangan nya itu.''Momy kayak anak kecil deh? Masa manja banget sama Opa?'' ucap Gara dengan gelengan kepala, saat melihat Gadis begitu manja pada Papa.''Memangnya kenapa? Apa cuma kamu dan Cesa saja yang bisa manja Boy, sama Momy? Momy juga bisa dong," ledek Gadis.''Tapi, kenapa gak sama Dady?'' tanya Gara kembali dengan mata yg mas

  • Istri Untuk Tuan ALEX   Kepergok

    Siang ini Gadis, Alex dan Gara bersama Cesa sudah berada di bandara. Mereka akan menjemput Mama yang baru saja pulang dari liburannya di rumah Rehan yang berada di jerman.''Oma!" seru Gara dan Cesa, saat Mama Indah masuk kedalam mobil.'' lHallo cucu-cucu kesayangan Oma. Bagaimana kabar kalian?'' tanya Oma sambil memangku Cesa di jok belakang.''Baik Oma, Gara kangen banget sama Oma.''''Oma juga sayang. Kamu gimana Baby, kangen gak sama Oma?'' tanya Oma menjawil pipi Cesa.Cesa mengangguk. ''Kangen Oma.''Mobil pun melaju meninggalkan bandara. Dan selama di dalam mobil, Gara dan Cesa selalu bertanya pada Mama Indah, sehingga membuat wanita itu sedikit pusing di buatnya.Sedangkan Gadis dan Alex tersenyum melihat kebahagiaan keluarga kecilnya. Mereka berharap kalau kebahagiaan itu, akan mereka rasakan selamanya.Tiba tiba ponsel Gadia berbunyi, dan ternyata dari Papa Wahyu.''Hallo, Pa.''''Emang ada apa, Pa?''''Eum, begitu ... Ya sudah, nanti aku usahakan secepatnya untuk pulang Pa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status