Share

Pria Di Pesta

Penulis: Tinta Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-07 20:24:01

Sejak kejadian di mana Gadis menyelamatkannya, Alex semakin giat mencari tahu info tentang Gadis. Tetapi sudah 2 hari ini masih tak ada perubahan.

"Ck! Kenapa susah sekali mencari tahu soal dia? Aku merasa seperti ada benteng kokoh yang sulit di tembus," gumam Alex sedikit prustasi, "apa dia bukan orang sembarangan?" Berbagai pertanyaan terus saja bermunculan, membuat pria itu sampai tidak fokus dalam bekerja.

Tiba-tiba Asoka masuk, tetapi Alex tak sadar. "Tuan," panggilnnya.

"Sejak kapan kau masuk?" Alex menatap tak suka.

"Baru saja, Tuan."

"Kenapa tak mengetuk pintu dulu!" Tatapannya semakin tajam.

"Maaf Tuan, tapi saya sudah mengetuk pintu, hanya Tuan tak menjawab." Asoka menunduk takut saat melihat tatapan Alex.

"Hm." Alex menggerakan tangannya, lalu Asoka pun memberikan berkas penyelidikan tentang Gadis, tapi lagi-lagi tak ada kemajuan.

.

.

Sore ini Alex pulang lebih cepat, dia masuk kedalam rumah dengan langkah tegapnya, namun tatapannya seperti sedang mencari seseorang.

"Lex," panggil papa Jhon, "kemarilah!"

Pria itu duduk di hadapan sang papa sambil mengendurkan dasinya. "Kenapa, Pah?"

"Malam ini tolong kamu hadiri acara di Hotel Boyden Star ya! Papa tak bisa kesana sebab ada kerjaan di luar kota, jadi kamu wakilkan!"

Alex hendak menolak sebab ia sangat lelah, tapi papa Jhon memaksa, sebab itu adalah acara pertemuan para pembisnis di dunia, jadi tak mungkin jika tak ada perwakilan dari dirinya.

"Jangan lupa, kamu bawa Gadis juga kesana!" titah papa Jhon dengan cuek.

"Hah? Nggak, Pah. Aku bisa kesana sendiri," tolak Alex.

"Tak ada bantahan! Mau gak mau, kamu harus datang bersama Gadis. Dia gak akan malu-maluin kok di sana, tenang aja." Papa Jhon seakan tahu apa yang ada di dalam pikiran putranya, membuat Alex hanya bisa pasrah.

Sesampainya di kamar, ia tak mendapati sang istri. "Kemana wanita itu? Tumben sekali dia tak menyambutku?'' Alex merasa seperti ada yang kurang saat Gadis tak ada.

Biasanya setiap ia pulang Gadis selalu stay di depan rumah. Tetapi hari ini tumben sekali ia tak melihatnya. "Ah, sudahlah ... kenapa aku jadi mikirin dia sih?" Pria itu mengusap kasar wajahnya.

Dia pun berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dia keluar dan melihat Gadis sudah berada di sana.

"Kau dari mana saja, hah? Siapkan baju untuk nanti malam!" titahnya dengan suara ketus.

Namun, Alex sedikit di buat bingung saat melihat rambut Gadis yang di gerai. "Baik Om," jawab Gadis sambil membalikan tubuhnya.

Seketika Alex terhenyak dengan tatapan tak berkedip, dia benar-bemar terpana melihat penampilan baru istrinya saat ini.

"Cantik," ucapnya tanpa sadar.

Gadis tersenyum mendengarnya, kemudian dia mengalungkan tangannya di leher kekar sang suami. "Tak usah terpesona gitu dong, Om. Aku tahu kok, kalau aku ini cantik." Dia mengedipakn sebelah matanya.

Alex langsung menoyor kening wanita itu sehingga pelukan Gadia terlepas. "Pede. Siapa juga yang terpesona. Mau kamu di vermak seperti apapun tak ada bedanya. Sama-sama jelek," ujarnya dengan acuh.

Pria itu sangat gengsi mengakui kecantikan Gadis, sebab jantungnya saat ini sedang ber-uforia saat wanita itu tadi menggodanya.

"Ah, masa sih?" Gadis masih menggoda Alex sambil berlenggak lenggok di hadapannya.

"Cepat siapkan! Nanti malam kita akan pergi!" titahnya dengan wajah yang sudah kembali datar.

"Iya, iya. Bawel banget sih!" gerutu Gadis dengan hentakan kakinya, "jadi laki jangan datar-datar napa, Om? Yang ada gak bakal laku. Jangankan aku, bencong aja gak ada yang mau."

Wanita itu terus saja mengoceh dengan kesal, sebab Alex tak bisa di ajak bercanda. Wajah pria itu terlalu dingin dan datar, sehingga untuk senyum saja itu adalah sebuah anugerah.

.

.

Gadis terlihat sedikit gugup, dia meremas kedua tangannya saat berada di dalam mobil. Tapi Alex tak perduli, dia duduk dengan santainya dan tatapan lurus.

'Kenapa wanita ini sangat gelisah ya?' batin Alex penasaran saat melihat kegelisahan di wajah Gadis, tapi ia enggan menanyakannya.

Hingga mobil sudah sampai di sebuah gedung megah di mana acara di langsungkan, bahkan banyak mobil-mobil mewah berjejer di sana.

"Ayo turun!" titah Alex saat Asoka membuka pintu mobilnya.

Gadis nampak diam saja, dia takut dan ragu untuk masuk kedalam gedung tersebut. Melihat itu Alex merasa sangat kesal.

"Hey, ayo masuk! Aku tak ada waktu untuk menunggu!" tegasnya dengan tatapan tajam.

"Om, apa bisa saya pulang saja? Saya--"

"Tidak bisa! Jangan banyak drama, ayo masuk!" Alex menarik tangan Gadis memintanya untuk menggandeng lengannya.

'Ya Tuhan, apa yang harus ku lakukan?' batin Gadis cemas.

Alex merasa heran dengan reaksi Gadis. Tetapi dia mencoba untuk menepisnya walau rasa penasaran menghinggapi hati dan pikirannya.

Mereka masuk kedalam dan Gadis sedikit bersembunyi di balik bahu kekar sang suami, seperti menghindari sesuatu. "Bisa jaga sikapmu, tidak! Jangan membuat malu diriku, paham!" tegasnya dengan nada berbisik.

"Kalau gitu aku pulang saja ya, Om?" pinta Gadis kembali, tetapi Alex langsung menggeleng dengan tegas.

Dia ingin tahu apa yang membuat istrinya begitu takut dan cemas saat berada di tempat itu. Hingga tiba-tiba saja salah satu klien Alex bertanya soal Gadis.

"Dia adalah istri saya." Pria itu memperkealkan Gadis tanpa ragu, membuat wanita itu menatapanya dengan kaget.

Tadinya Gadis pikir jika Alex tak akan mengakuinya sebagai istri di hadapan semua orang, apalagi di sana pembisnis handal di seluruh dunia.

"Waah! Cantik sekali ya Tuan. Sayang, Anda tak mengundang saya," ucap pria berumur 40 tahun di hadapan Alex.

Pria dingin itu hanya tersenyum tipis, dia pun mengajak Gadis untuk duduk di salah satu kursi saat MC memulai acara penyambutan. Banyak sekali tamu di sana, bahkan musuh dari Alex dari klan Mafia hitam pun hadir di sana dan sedang menatapnya dengan tajam.

Akan tetapi Alex tak perduli, dia hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi, tak perduli dengan tatapan para musuh-musuhnya di sana.

"Om, aku ke toilet dulu ya," pamit Gadis.

Alex hanya menjawab dengan gerakan tangan, membuat wanita itu segera mencari dimana letak toilet berada.

"Tuan muda, entah kenapa saya merasa nona muda terlihat sangat gelisah." Asoka akhirnya memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa penasaran yang sejak tadi ia pendam.

"Hm, aku pun merasa begitu," jawab acuh Alex.

Datanglah seorang pria ternama dengan balutan jas mewah dan menjabat tangan Alex. "Tuan Bastian, senang bisa bertemu dengan Anda," ucap Alex sedikit menunduk hormat, sebab ia tahu pria tampan yang ada di hadapannya itu adalah orang terkaya no 6 di dunia.

"Anda datang bersama siapa, Tuan Alex?" tanya Tuan Bastian berbasa-basi.

"Saya datang bersama istri saya. Nah ... itu dia, Tuan!" Alex melambaikan tangannya ke arah Gadis, meminta wanita itu mendekat. "Tuan Bas, perkenalkan ini Gadis, istri saya."

Gadis segera menoleh. Seketika matanya membulat kaget saat melihat pria yang berada di hadapannya, begitu pula dengan Bastian. Keduanya sama-sama diam terpaku, membuat Alex dan Asoka merasa aneh.

"Gadis," lirih Bastian dengan wajah yang masih terlihat Syok.

'Kenapa harus bertemu dia di sini?' Gadis memundurkan langkahnya, lalu dia langsung berbalik dan berlari keluar dari gedung itu.

BERSAMBUNG........

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Untuk Tuan ALEXĀ Ā Ā TAMAT

    .12 tahun sudah berlalu, kini keluarga Gadis dan Alex sudah bahagia bersama kedua anaknya, bahkan saat ini Gadis sedang mengandung anak ketiga dan baru menginjak 5 bulan.Gara saat ini sudah dewasa, dia sudah kuliah di salah satu Univercity di Amerika, yaitu UNSAN tempat Gadis kuliah dulu dan menimba ilmu di sana.Dan Cesa adik Gara, kini berusia 14 thun kelas 3 SMP. Dan sebentar lagi akan lulus dan masuk ke SMA.Semua sudah bahagia bersama pasangannya masing masing, begitu pun dengan Bas dan Vio, mereka juga sudah mempunyai 2 anak yang 1 sudah kelas 1 SMP dan yg kedua kelas 5 SD. Vio tinggal di rumah yang Bas pernah tempati Dulu bersama Siska.šŸ€šŸ€šŸ€šŸ€šŸ€šŸ€2 Tahun sudah Gara tak pulang ke indonesia, sebab kuliahnya dan pekerjaannya sangatlah membuat dia sibuk, hingga tak sempat untuk pulang ke rumah.Pesawat mendarat dengan mulus di bandara Soekarno Hatta. Seorang pria tampan yang menjadi idola banyak wanita turun dari pesawat dan langsung keluar bandara, dimana seorang supir sudah

  • Istri Untuk Tuan ALEXĀ Ā Ā Ijab Terkocak

    Tidak terasa Vio sudah bekerja dengan Bas selama 3 bulan lamanya. Bahkan mereka semakin dekat, dan Bas juga mulai membuka hatinya kembali, hingga ia pun melamar Vio beberapa hari yang lalu . Bahkan Vio diminta Bas untuk menempati salah satu apartemennya...Pagi ini Vio sudah bangun dan menyiapkan sarapan yang akan dia bawa ke kantornya untuk Bas. Vio memasak nasi goreng dengan telur dadar. Setelah semua siap Vio pun berangkat, tapi baru saja ia sampai loby Apartemen, tiba-tiba Bas muncul di balik mobil mewahnya.Bas kemudian mengajak Vio untuk masuk kedalam mobil. ''Queen, itu apa?'' tunjuknya ke arah kotak yang di pegang Vio.''Ini aku buatin hubby sarapan. Sebagai ucapan terimakasih karena sudah ngizinin aku tinggal di apartemen.'' jelas Vio.''Wah kebetulan dong! Aku belum sarapan sayang.''''Yasudah, nanti makan di kantor ya," ujar Vio.Bas menggeleng dengan cepat. ''Aku mau di sini saja. Kamu suapi aku.'' Vio pun mengangguk, lalu membuka kotak itu dan mulai menyuapi Bas dengan

  • Istri Untuk Tuan ALEXĀ Ā Ā Ancaman Gadis

    ''Ma, aku mau nanya sesuatu deh sama Mama?'' tanya Gadis saat mereka berada di restoran ''Apa sayang?''''Itu Ma, kak Bas apa belum punya calon lagi ya?"''Eum, kayaknya sih belom. Soalnya dia gak pernah tuh bawa atau ngenalin ceweknya sama Papa Mama," jelas Mama Intan.Gadis manggut manggut. ''Emang kenapa sih sayang?'' heran Mama.''Nggak apa-apa sih Ma. Cuma penasaran aja sama percintaan kakak tersayang ku itu."Mama menggelengkan kepalanya dengan heran. Dari dulu Gadis selalu saja kepo dengan urusan percintaan Bas.Gadis mengedarkan pandangannya ke segala sisi restoran. Saat matanya tertuju ke pintu masuk, dia kaget sebab Kakaknya masuk dengan seorang perempuan cantik. Tapi melihat dari interaksi keduanya sepertinya mereka bukan sepasang kekasih, tapi lebih ke atasan dan bawahan.''Kak!'' teriaknya memanggil Bas.Bas menoleh ke sumber suara, soalnya dia seperti mengenali suara tersebut. Dan benar saja, saat Bas menengok ternyata ada Mama dan adiknya yang sedang berada di retoran

  • Istri Untuk Tuan ALEXĀ Ā Ā Ciuman Pertama

    Malam ini semua sudah berkumpul di ruang tamu, bahkan Bas dan pak Hendrik, pengacara keluarga Bramantyo pun sudah hadir di sana. Sedangkan Gara dan Cesa sedang bermain di taman belakang bersama Mama dan Bik Irah.''Pa, ayo katakan ada apa?'' tanya Gadis dengan nada tak sabar.''Kamu ini Dek, gak sabaran sekali sih," ledek Bas sambil menggelengkan kepalanya.''Yeee Kakak. Bukannya gitu Kak, aku hanya penasaran saja."''Sudah, sudah. Papa akan bicara ... jadi begini, Papa kan sudah tua, umur Papa sudah tak muda lagi, dan cuma kalianlah anak anak Papa. Dan kalian tentu tahu kekayaan Papa seberapa banyak,'' ujar Papa.Gadis dan Bas mengerutkan dahinya bersamaan. ''Jadi, apa hubungannya dengan kami?'' tanya Bas dengan heran.''Papa akan membagi warisan untuk kalian. Itu sebabnya, Papa meminta Gadis untuk pulang ke Mansion.'' "Oooowwwhh," ucap Gadis dan Bas bersamaan.''Papa akan membagi adil bagian kalian! 50% untuk Gadis dan 50% untuk Bas."''Papa akan memberikan perusahaan BM Group pada

  • Istri Untuk Tuan ALEXĀ Ā Ā Sekertaris Baru

    ''Cucu Oma!" seru Mama Intan saat melihat Gara dan Cesa sampai di Swiss.Gadis mencium tangan kedua orang tuanya, lalu memeluk mereka. Dan Alex pun melakukan hal yg sama, setelah itu mereka ke ruang tamu.''Pa, sebenarnya ada apa? Kenapa Papa sampai nyuruh aku pulang?'' tanya Gadis dengan tak sabar.Papa terkekeh pelan mendengar pertanyaan putrinya. ''Kamu ini, gak sabaran amat sih? Baru aja dateng, masa udah nanya aja?'' heran Papa''Ya habis aku penasaran tahu Pa. Ayolah Pa, katakan saja.'' pinta Gadis sambil bergelayut manja di lengan Papanya.''Iya nanti ya. Kamu kan baru sampai. Sebaiknya istirahat dahulu," ujar Papa sambil mengecup kening putri kesayangan nya itu.''Momy kayak anak kecil deh? Masa manja banget sama Opa?'' ucap Gara dengan gelengan kepala, saat melihat Gadis begitu manja pada Papa.''Memangnya kenapa? Apa cuma kamu dan Cesa saja yang bisa manja Boy, sama Momy? Momy juga bisa dong," ledek Gadis.''Tapi, kenapa gak sama Dady?'' tanya Gara kembali dengan mata yg mas

  • Istri Untuk Tuan ALEXĀ Ā Ā Kepergok

    Siang ini Gadis, Alex dan Gara bersama Cesa sudah berada di bandara. Mereka akan menjemput Mama yang baru saja pulang dari liburannya di rumah Rehan yang berada di jerman.''Oma!" seru Gara dan Cesa, saat Mama Indah masuk kedalam mobil.'' lHallo cucu-cucu kesayangan Oma. Bagaimana kabar kalian?'' tanya Oma sambil memangku Cesa di jok belakang.''Baik Oma, Gara kangen banget sama Oma.''''Oma juga sayang. Kamu gimana Baby, kangen gak sama Oma?'' tanya Oma menjawil pipi Cesa.Cesa mengangguk. ''Kangen Oma.''Mobil pun melaju meninggalkan bandara. Dan selama di dalam mobil, Gara dan Cesa selalu bertanya pada Mama Indah, sehingga membuat wanita itu sedikit pusing di buatnya.Sedangkan Gadis dan Alex tersenyum melihat kebahagiaan keluarga kecilnya. Mereka berharap kalau kebahagiaan itu, akan mereka rasakan selamanya.Tiba tiba ponsel Gadia berbunyi, dan ternyata dari Papa Wahyu.''Hallo, Pa.''''Emang ada apa, Pa?''''Eum, begitu ... Ya sudah, nanti aku usahakan secepatnya untuk pulang Pa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status