Share

32. Duka Mendalam

"Abang banguuun ....!"

Aku merangkul pundaknya untuk menenangkan. 

"Sabarlah sayang, Bang Panji pasti akan segera bangun. Tenangkan hatimu ya. Pihak rumah sakit juga sedang mengupayakan yang terbaik agar Bang Panji segera melewati masa kritisnya. Ayo kita kembali ke kamarmu, biarkan Bang Panji istirahat."

Lili mengangguk. Jelas sekali wajahnya begitu mendung dan dirundung duka. Berkali-kali ia menyeka air mata yang sudah tumpah ruah sedari tadi  

Aku memapahnya untuk tidur kembali di bed pasien. Lili termenung, pandangannya begitu kosong. 

"Sayang, makan dulu ya. Ini ada bubur, yuk mas suapin ..."

"Mas, Bang Panji pasti sembuh kan? Bang Panji pasti sembuh kan, Mas?" tanyanya nadanya terdengar begitu pilu.

"Mas, Bang Panji yang sudah menyelamatkanku. Bang Panji pasti sembuh kan?"

"Iya sayang, kita doakan yang terbaik buat Bang Panji ya."

Lili mengangguk. 

"Yuk sekarang dimakan dulu."

Aku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status