Share

Bab 15. Rasa Rindu

"Bu ... Ibu?"

Anita tidak percaya saat pintu terbuka dia melihat wanita paruh baya yang menatapnya penuh kerinduan. Tantri, sudah berdiri di depan pintu dengan wajah sedih.

"Nita ... kenapa kamu nggak bilang kalo kamu pergi dari rumah, Nak?" tanya Tantri langsung mendekap tubuh kurus Anita.

Rasanya sungkan pada Rahma, besannya. Namun, rasa rindunya pada Anita dan Cia telah mengalahkan itu semua. Dia sampai mengabaikan perasaan sungkannya itu pada sang besan dengan menyusul Anita.

"Benar dugaan ibu kalo kamu pulang ke sini, Anita. Maafin kelakuan Bagas ya, Nak?" pinta Tantri.

Di tangan Tantri ada sebuah kantong berisi buah tangan yang dia bawakan untuk Anita, Cia dan juga Rahma.

"Lho, Bu Tantri, sama siapa, Bu? Mari, silakan masuk."

Meski jengkel anaknya diperlakukan dengan tidak baik, tapi Rahma belum pernah mendengar Tantri bersikap buruk pada Anita. Jadi, dia berusaha untuk bersikap netral pada Tantri.

Wajah Tantri agak memucat melihat Rahma menyambutnya. Ini bagai wajahnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status