Share

Bertemu Lagi

Memasuki musim semi, harum aroma bunga tercium dimana-mana. Kampus Universitas Harvard sedang mengumpulkan orang-orang terkenal di bidang pengetahuan teknologi.

Hari ini salah satu dari orang terkenal tersebut adalah Hanna Miller. Hanna saat ini adalah seorang dokter ahli bedah jantung ternama di dunia dan dia akan hadir disana untuk memberikan seminar.

Layar besar elektronik di alun-alun kampus menampilkan tulisan, "Seminar Hari Ini Bersama Profesor Dokter Hanna Miller", kemudian menampilkan video tayangan seorang wanita cantik yang mengenakan baju dokter dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku bajunya.

Tidak ada ekspresi lebih pada wajahnya. Wajahnya yang tenang tampak dingin, elegan, dan sombong.

Tidak lama kemudian datang sebuah mobil Cadillac berwarna merah. Mobil ini berhenti tepat di depan kerumunan reporter Amerika dan asing.

Para reporter mengangkat kamera bersiap mengabadikan sosok yang sudah mereka nantikan.

Pintu belakang mobil perlahan terbuka dan memperlihatkan sepatu hak tinggi yang perlahan-lahan turun, pergelangan kaki yang menyangga tubuh yang ramping dan proporsional.

Wanita itu mengenakan celana panjang berwarna putih pas badan, namun tidak ketat, atasan panjang tulle hitam dengan leher V memperlihatkan kulitnya yang putih, tersembunyi di dalam celana memperlihatkan pinggang yang ramping dan membuat orang yang melihatnya terpesona.

Pada pergelangan tangannya tersemat gelang yang dikelilingi berlian yang tampak sederhana dan tidak terlalu mencolok.

Namun bagi yang mengetahuinya, itu adalah gelang yang hanya bisa dimiliki oleh anggota keluarga Kerajaan Inggris dan tidak untuk diperjual belikan.

Tapi belum lama ini, dia telah menyelamatkan putra Pangeran Will, sehingga kerajaan menganugerahkan gelang berlian berharga itu kepadanya.

Berlian itu bernama, 'Jiwa Suci'. Meskipun berlian itu tidak sebanding dengan bakat dan keterampilannya di dunia medis, tapi cukup untuk membuktikan identitas sebagai seorang dokter yang hebat.

Dia memakai kacamata hitam besar yang menutup mata dan sebagian besar wajahnya.

Dagunya sehalus salju dan bibirnya merah tua. Dengan heels setinggi 8 cm dia melangkah dengan anggun menuju ke aula.

Dibelakangnya mengikuti dua orang asisten dan dua pria berbadan besar yang terlihat seperti bodyguard.

Didalam aula telah menunggu Rektor Universitas Harvard dan alumni-alumni berprestasi angkatan-angkatan sebelumnya.

Begitu melihat orangnya masuk, rektor yang berusia paruh baya berambut pirang dan bermata biru itu menghampiri Hanna dengan ramah berkata, "Hanna,selamat datang."

"Terima kasih," balas Hanna dengan ringan dan penuh senyuman.

"Mia, apakah kamu sudah mengecek semua persiapannya?" Hanna bertanya pada asistennya.

"Tenang, Hanna, semuanya sudah dipersiapkan dengan sangat baik, kamu bisa memulai pidatomu di auditorium sekarang."

Meskipun berpidato di hadapan talenta-talenta ilmu pengetahuan dan teknologi terbaik, wajahnya terlihat tenang dan tidak panik, tidak ada sepatah kata pun yang berisi omong kosong.

Dia menjelaskan tentang rencana-rencana pengobatan dan teknologi terbaru operasi jantung.

Ketika pidatonya berakhir, dia memasuki sesi tanya jawab.

Hanna berdiri dibawah lampu sorot, dan seluruh tubuhnya terlihat bersinar, tidak ada senyum di wajahnya tapi orang tidak merasa bahwa dia kasar.

Kecantikannya terlihat dingin, tapi wanita mengaguminya dan pria mendambakannya.

Tangan Hanna yang ramping bertumpu pada dudukan mikrofon.

"Sekarang mulailah pertanyaan kalian, aku harap semua pertanyaan berkaitan dengan topik kali ini, dan tolong hindari pertanyaan tentang kehidupan pribadiku."

"Tapi sepertinya aku lebih penasaran tentang kehidupan pribadimu, Dokter Hanna Miller."

Datang pertanyaan dari seorang pria yang bahkan jika hanya dilihat sekilas, penampilannya lebih menonjol dibandingkan orang-orang di sekitarnya.

Tiba-tiba mulut Hanna menganga karena kaget, rahangnya seperti akan terjatuh ketika melihat lagi pria ini.

"Ka..kamu..?" suara Hanna sedikit gemetar.

"Hahaha, maaf, Dokter, saya hanya bergurau. Saya cukup tertarik dengan rencana-rencana anda tentang pengobatan jantung tadi."

"Jika boleh saya ingin membahas beberapa hal yang berhubungan dengan kerjasama atau investasi 'bedah jantung' setelah acara ini."

"Bagaimana, Dokter?"

"Uh..uu..ya tentu saja!" jawab Hanna dengan sedikit panik di wajahnya.

Kemudian sesi tanya jawab berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Semua hal yang dibahas hanya berkaitan seputar metode-metode pengobatan, operasi jantung terbaru, dan rencana-rencana teknologinya.

Berbagai istilah-istilah profesional berserakan dan proyek medis yang fasih dijelaskan olehnya.

Setelah selesai Hanna dengan terburu-buru ingin pergi. Tetapi ketika dia berbalik, Aiden sudah berdiri di belakangnya.

"Dokter Hanna, mau ke mana sepertinya terburu-buru ?" Aiden bertanya dengan bingkai senyum usil di wajahnya.

"Sa..saya ada jadwal pertemuan yang lain setelah ini." jawab Hanna dengan panik.

"Tapi, bukankah tadi kamu berjanji untuk menemuiku setelah selesai seminar?"

"Maaf, Tuan Bradley, Nona Hanna sedang terburu-buru untuk jadwal selanjutnya."

Mia mencoba membantu Hanna.

"Bukankah seingatku Hanna mempunyai peran pengganti? Bagaimana jika kamu menggunakan wanita yang kamu bawa bersamamu di bandara waktu itu untuk menggantikan Hanna sebentar."

"Itu eehmm...." Mia tampak bingung mencari alasan. Dia tahu pria ini masih menyimpan dendam setelah beberapa waktu yang lalu, mereka menipunya dengan membawa 'peran pengganti 'Hanna' untuk mengelabuinya di bandara.

"Mari, Dokter Hanna, aku hanya akan membahas proyek kerjasama denganmu. Tidak perlu takut padaku."

"Huh, kenyataannya kamu memang menakutkan," keluh Hanna dalam hati.

"Baiklah, mari, Tuan Bradley," ujar Hanna mencoba untuk tetap terlihat tenang.

Mereka kemudian telah berada di ruang VVIP yang disediakan khusus untuk Hanna dari pihak kampus Harvard untuknya beristirahat.

Ketika di dalam ruangan Aiden hanya menatap Hanna lama tanpa berbicara.

"Ehmm, ja..jadi bagaimana, Tuan Bradley? Apa yang ingin anda bahas dengan saya?"

"Mengapa harus terburu-buru, Dokter? Kita bisa perlahan membicarakannya."

Mia melihat Hanna yang sudah merasa gelisah "Tapi Tuan, nona Hanna akan melakukan operasi dalam waktu 1 jam lagi, dan dia harus bersiap segera."

"Hmmm..oke. Jefri, berikan itu pada nona Miller!"

"Baik, Tuan!" Kemudian Jefri memberikan dokumen klausul kerjasama beserta kontraknya.

Mia menerima dokumen tersebut kemudian membacanya.

"Apaaa?" Mia tampak kaget membaca dokumen tersebut.

"Han... Hanna...." Mia memberikan dokumen tersebut kepada Hanna.

Dalam dokumen tersebut tertera pengalihan pemilik laboratorium riset dan teknologi jantung tempat Hanna melakukan penelitian. Sekarang pemilik dan investor utamanya adalah Aiden Bradley.

"Bagaimana jika aku keberatan dan mengundurkan diri dari sana?" tanya Hanna kesal.

"Yaa, bukankah sangat jelas dalam kontrak kerja anda bahwa jika anda mengundurkan diri dari posisi ketua tim peneliti dari proyek ini dengan sengaja, maka anda akan mendapatkan sanksi denda yang besar dan kemungkinan juga beserta sanksi penjara?" tegas Aiden.

"Ugh, mengapa pria ini selalu menggangguku."

Hanna hanya berani berucap dalam hati.

"Jadi, Nona Miller, mulai saat ini anda akan bekerjasama dengan saya karena saya adalah pimpinan baru dari perusahaan riset teknologi ini." ujar Aiden sambil menjulurkan tangannya.

Dengan berat hati Hanna menjulurkan tangannya menjabat tangan Aiden "Hmm, ya."

"Oke, saya tidak berlama-lama lagi. Sampai jumpa besok di perusahaan." Kemudian Aiden beranjak pergi dari sana dengan senyuman lebar di wajahnya.

"Mia, ini... bagaimana ini? Benarkah aku tidak dapat mengundurkan diri sebagai ketua tim dalam proyek ini?" Hanna bertanya dengan tertunduk sedih.

"Hanna, jika kamu mengundurkan diri maka dendanya luar biasa besar. Dan jika kamu dituntut penjara, maka kemungkinan kariermu akan hancur segera setelahnya."

Hanna hanya bisa mendengus dengan kesal tanpa bisa berbuat apa-apa.

"Itu artinya aku akan sering bertemu dengannya bukan?"

Mia hanya bisa menjawab dengan anggukkan kepala.

"Aarrgghhh, sungguh sial!" teriak Hanna.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status