Share

10. Elang Gundah

Bab 10 Elang Gundah

Elang bangun lebih pagi dari biasanya demi menghindari bertemu dengan Miya. Dari mulai shalat subuh, mandi, sampai bersiap-siap pun suara Miya mengigau tadi malam terus mengisi kepalanya. Bahkan pagi tadi Elang mengguyur rambutnya dengan shower untuk melupakan apa yang Miya katakan. Namun hasilnya nihil, Elang masih kepikiran bahkan saat waktu sarapan tiba.

Miya masih sama seperti tadi malam. Sadar akan didiamkan pria itu, jadinya dia tidak banyak bertanya. Namun Miya tetap melakukan tugasnya seperti biasa.

Sepiring nasi goreng yang Miya sediakan dengan berbagai topping telur, sosis dan bakso itu tidak Elang hiraukan. Entah kenapa nafsu makannya menghilang saat lagi-lagi suara Miya terbayang.

Sudah hampir sepuluh menit sejak dia meletakkan nasi goreng itu ke atas meja makan dan kini Miya pun telah duduk di samping menikmati nasi goreng buatannya.

Tangan Elang sibuk mengacak-ngacak nasi goreng itu dengan tatapan kosong. Miya menyadarinya, namun enggan untuk berta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status