Share

Ia telah ditipu

Bayan memandang laut yang biru dengan perasaan sedikit gelisah. Sepanjang perjalanan ia melihat bahwa tidak ada satupun tenda yang didirikan untuk berkemah seperti yang adik-adiknya katakan.

"Di pantai mana mereka berkemah?" ucapnya heran.

Dalam perjalanan pulang dari perbatasan, Bayan berfikir untuk mengunjungi adiknya yang sedang berkemah. Ia khawatir akan kesedihan mereka atas meninggalnya Raka. Selain itu juga ia sangat merindukan ketiga adiknya itu. Akan tetapi apa yang ia lihat sekarang, pantai sangat kosong dan sepi seperti tidak pernah ada kehidupan yang pernah singgah di dalamnya.

Bayan pun menekan kepalanya yang mulai sakit dan pusing. Menurut pemahamannya sebagai seorang kakak selama belasan tahun, ia tau betul bahwa adik-adiknya telah menipunya saat ini. Ia pun menendang batu di depannya dengan keras. Hal tersebut membuat prajurit di belakangnya mundur beberapa langkah karena takut. Mereka kaget melihat Bayan yang tiba-tiba marah dan menendang sesuatu.

Urat di dahi Bayan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
yenyen
jiru perempuan ternyata?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status