Share

Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya
Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya
Author: Bayang Cermin

BAB 1. Pernikahan di Awal Bulan

Author: Bayang Cermin
last update Last Updated: 2025-05-08 12:29:43

"Astaga ...? Nadine! Apa yang kamu lakukan Nadine?! Kenapa sampai hangus begini? Iโ€”ini gaun kesayanganku! Ya, ampun!"

Rubia, menarik gaun indah kesayangannya dari tangan Nadine, sang menantu yang baru satu bulan di nikahi Erlan, anaknya. Dalam sekejap matanya membelalak memancarkan kilat kemarahan memandangi gaun berwarna cream yang sudah hangus sebagian.

Saat itu juga tangan Nadine bergetar, rasa takut menyeruak sekujur tubuhnya. Jantungnya berdegup kencang. Terlebih lagi saat Rubia, ibu mertuanya melemparkan gaunnya ke wajah Nadine dengan kasar.

"Apa kamu gak tau, berapa harga gaun ini? untuk menjual dirimu aja, belum cukup untuk beli gaun ini! Ini harganya 10 juta! Kamu tau itu?!" suara Rubia menggema diseluruh ruangan.

Brukkk!

Dengan murka yang membara, Rubia mendorong tubuh Nadine hingga terhuyung ke belakang membentur dinding.

"Aarrrrrgh!"

"Maaf Ma. Aโ€”aku gak sengaja Ma," ucap Nadine menahan air mata yang ingin tumpah. Namun, ia mencoba menahannya.

Tubuhnya sakit terkena benturan dinding. Namun, yang lebih menyakitkan lagi, adalah luka batin yang di laluinya setiap hari bersama Rubia selama satu bulan ini.

Walau pun pada minggu pertama, Rubia sangat manis. Namun, sejak Alena, ibu Nadine masuk ke rumah ini karena sakit, Perlakuan Rubia berubah sangat drastis.

"Ma, aku beneran gak sengaja Ma. Tadi aku lupa. Aku tinggal ke belakang matiin air di kompor."

Plakkk!

"Otak kamu memang gak di pake yah! Pantesan aja Erlan sekarang jarang pulang! Kelakuan bodoh kamu ini, yang bikin Erlan gak betah di rumah!"

Nadine meringis menahan perih pipinya yang mulai memerah. Ia memegang pipinya yang memanas.

"Pokoknya, mama gak mau tau, kamu harus ganti gaun ini. Ganti seharga gaun ini!"

"Tapi Ma? Aku uang darimana? Uang tabungan aku udah abis buat benerin rumah ini? sisanya buat bantu Mas Erlan benerin mobil di bengkel."

"Jangan banyak bicara, dan jangan banyak alasan. Aku gak peduli, uang dari mana. Kamu bisa jual diri kamu berkali-kali untuk mengganti gaun ini! "

"Ma! Aku bukan wanita seperti itu!"

Rubia kembali menatap wajah Nadine tajam, sambil menghampiri.

"Kamu bukan wanita seperti itu? Apa mama kamu wanita seperti itu?" bisik Rubia sambil melirik ke kamar Alena yang terbaring sakit.

Sudah 3 minggu Alena, hanya bisa berbaring sakit. Nadine terpaksa membawa sang ibu, tinggal bersama di rumah mertuanya.

Selain itu, uang tabungan yang seharusnya untuk membayar kontrak rumah tahunan, ia gunakan untuk merenovasi rumah Erlan yang sebagian pintu dan jendela sudah rapuh termakan rayap. .

Rubia berbisik. "Mama kamu? Dia bekas wanita malam kan? Hahaha! Pasti kamu bisa seperti dia. Mendapatkan uang dari hasil jual tubuhmu ke om-om."

"Ma! Aku bukan wanita seperti itu. Aku ... "

"Diam! Jangan coba-coba mengelak! Kamu, dan mamamu itu disini hanya benalu buat anakku!" hardik Rubia lantang

"Aku minta maaf Ma. Kalau aku ada uang, pasti aku ... "

Suara Nadine terputus saat mendengar suara klakson dan mesin mobil Erlan menderu memasuki halaman.

'Erlan pulang, syukurlah,' gumam hatinya.

Wanita itu sangat berharap, kepulangan Erlan, akan membantu memecahkan masalahnya. Karena ia tidak memiliki uang sebanyak itu untuk mengganti gaun Rubia.

"Ada apa ini Ma? Kok ribut-ribut?" tanya Erlan di balik pintu.

"Erlan! istri kamu ini sudah merusak gaun kesayangan mama. Lihat ini Erlan! Ini gaun mahal, yang papa kamu dulu beliin buat mama!" Bola mata Rubia menjorok keluar saat melihat wajah Nadine.

"Pokoknya mama nggak mau tahu, istrii kamu ini, harus ganti gaun kesayangan Mama! Dasar perempuan sial!" Kamu liat kan ini Er? Hangus semua gaun mama! Gimana mama mau pergi kondangan klo gini?! Huuuu!"

Plakkkk!

Kembali tangan Rubia menampar wajah Nadine. Nadine menangis sambil menatap Erlan, seolah meminta perlindungan. Tapi Apa yang diharapkan Nadine, tidaklah sesuai keinginannya. Erlan diam.

Mata Erlan mengarah ke Nadine, seolah ingin menghakimi.Tapi ia diam. Malah melangkah masuk ke kamar. Rubia mengejar sang anak.

"Erlan! Erlan! Kamu belum jawab mama Nak!" seru Rubia menyusul langkah Erlan. Namun, langkah sang anak lebih cepat. Masuk ke dalam kamar menutup pintu.

Nadine memang merasa salah. Akan tetapi, tidak seperti itu juga. Selalu menjadi bulan-bulanan sang mertua. Hampir setiap hari Rubia selalu mencari kesalahan Nadine, walau sekecil apapun itu.

Nadine berlari ingin masuk ke dalam kamar menyusul Erlan. Tapi sayangnya, pintu itu sudah terkunci.

"Mas, Mas Erlan! Buka pintunya!" seru Nadine sambil mengetuk-ngetuk pintu, ia merasa hancur melihat sikap Erlan yang tidak mau tahu akan dirinya.

"Dia nggak akan mau sama kamu! aku mamanya!" sergah Rubia menghampiri kamar yang sudah terkunci.

Erlan! Erlan! buka pintunya Nak. Mama mau bicara!"

Tidak lama kemudian pintu terbuka. Rubia melirik sinis ke Nadine, masuk ke dalamnya. Lalu duduk di tepi ranjang samping Erlan.

"Sebetulnya Apa yang terjadi sama kamu Erlan Kenapa kamu begitu dingin sama istri kamu? Kamu ngomong aja sama mama, nggak apa-apa Kok kamu curhat!"

Erlan menunduk. Sebenarnya dia ragu untuk menceritakan ini semua ke sang mama. Akan tetapi, selama sebulan ini, tidak ada tempat melepaskan hatinya yang kecewa. Dan atas desakan Rubia, akhirnya Erlan membuka suara.

"Nadine udah nggak perawan Ma. Entah siapa yang mendahului aku. Dia nggak jujur sama aku. Hal itu membuat aku kecewa sampai sekarang," suara Erlan lirih.

Nadine berdiri di balik pintu, mendengar semua percakapan Erlan dengan Rubia. Hatinya hancur. Ia menangis bersandar di dinding.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 21 Cemooh di Kantor Delia.

    "Del, bukannya hari ini kita akan ada permainan baru? Mana dia, anak dari pelakor dan perempuan nakal itu?" tanya Eli penasaran, mereka satu ruangan di lantai 2. "Hussst ... Jangan berisik. Sabar, nanti aku tunjukkan orangnya, pas keluar makan siang! Dia ada di lantai satu," ucap Delia berbisik. "Ingat pesan aku, jangan sampai dia tahu, kalau aku pemilik perusahaan tekstil ini. Biar aku lebih leluasa bermain dengannya," Delia tersenyum sumringah, permainan baru akan dimulai. Perusahaan kecil Pratama Tara, milik ibu Delia. Bergerak di bidang tekstil. Kini Delia harus meneruskan perusahaan itu, karena kondisi mental sang ibu terganggu. Dan kini, ada Nadine disini, mereka beda lantai. Ruangan Nadine berada di lantai satu bersama beberapa karyawan lainnya. Pagi itu di ruangan Nadine, diperkenalkan dengan staf lainnya. Berawal mereka semua terlihat ramah. Nadine memulai dengan pekerjaan barunya. Namun, setelah jam makan siang, dimana mereka keluar untuk mengisi perutnya. Suasana m

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 20. Aku Minta Kamu Layani Aku

    "Maaf,aku gak bisa! Dan terserah kamu. Kita memang gak ada hubungan apa-apa kok?" jawab Erlan acuh. "Kamu bilang kita gak ada hubungan apa-apa? Lalu siapa yang di hotel itu?" suara Delia mulai meninggi. Rubia menghampiri mereka. "Erlan, kalau kamu mau bermalam di rumah Delia, silahkan! Gak ada yang larang kok. Ayo, silahkan!" "Kalau aku bilang nggak, yah nggak Ma. Pekerjaanku masih banyak. Bukan cuma buat temanin Delia aja. Udahlah, lebih baik kamu pulang sana!" usir Erlan, berjalan cepat naik ke lantai dua, masuk ke dalam kamar. Sikap Erlan membuat emosi Delia semakin membara. Dengan kasar ia melangkah keluar rumah, tanpa pamit pada Rubia. Nadine pun melangkah menaiki anak tangga, masuk ke dalam kamar. Erlan menatap lekat wajah sang istri. 'Dia memang cantik. bahkan lebih cantik dari Delia. Namun, sayang kecantikannya tertutup oleh kepolosan dan keluguannya, karena kamu gak bisa dandan" "Kecantikan istriku sangat alami. itulah, yang membuat aku jatuh cinta dengannya. T

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 19. Pinjam suamimu

    "Sekarang, katakan. Apa yang akan kamu bicarakan?" suara Nadine terdengar lirih. "kamu sekarang udah tahu, kalau saya kerja di sana, dan kamu pun ikut bekerja di tempat saya. Dan ... dan saya gak masalah, kalau kamu mau bersaing dengan saya. Dan ... " Delia memutuskan ucapannya. "Dan saya minta mas Erlan, ikut sama saya malam ini, biarkan suamimu menginap di rumah saya. Dan saya pastikan, besok kamu kerja, akan baik-baik aja!" Delia memandang Nadine dengan liar. Nadine membalas tatapan Delia tanpa kedip. Ia menegakkan duduknya, dan berusaha menjaga nada bicaranya agar tetap stabil. "Itu gak akan terjadi Del! Kamu pikir suami saya itu barang gadean? Yang bisa dipinjam sana sini?" kilah Nadine, tidak terima, kalau sang suami seolah dipinjam wanita lain. Mata Delia tetap mengarah ke Nadine, dengan tatapan mata tajam berkilat seperti pisau, menahan emosi. "Hei! Saya itu udah bicara baik-baik sama kamu yah! Tapi kalau kamu pura-pura gak paham, kamu tahu sendiri akibatnya, menge

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 18. Aku Ingin Bicara Dengannu

    "Kalian, sedang bicarain apa?" Erlan menarik kursi duduk berhadapan dengan Rubia dan Sandra. "Aku itu lagi bicara tentang kakak ipar ku yang cantik ini loh kak. Memangnya sekarang kerja dimana? Di kantor apa? Dan kapan mulai masuknya?" sindir Sandra, melirik ke Nadine. Walau pun ia tahu, kalau saat ini Nadine, bekerja di kantor Delia. Akan tetapi, bibir Rubia mencibir. Nadine hanya tersenyum getir memandang mama mertuanya yang masih terlihat tidak menyukai dirinya. "Kakak kerja di kantor kecil kok San. Gajih juga 3 juta sebulan. Lumayan lah buat tambah-tambahan. Dari pada di rumah terus." Erlan menoleh ke Nadine. "Memang bulanan dari aku gak cukup?" "Kamu kasih bulanan aku? Kapan?" tanya Nadine mengernyitkan keningnya. "Loh? Aku kan udah titip ke mama. Apa kurang cukup?" Rubia yang sedari tadi hanya mencibir, kini matanya melebar. Menatap Erlan dan Nadine bergantian. "Erlan, uang bulanan Nadine sengaja mama gak kasih ke dia, karena mama liat, dia itu boros. Makanya biar

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 17 Maafkan Aku.

    "Mas! Jadi kamu mau balas dendam? Apa yang harus kamu mau balaskan dendam kamu ke aku? Salah aku dimana? Udah aku bilang, aku cuma sama kamu aja Mas!?"โ€‚ Bukan pembelaan yang Nadine dapatkan. Tapi tekanan dan ancaman, dan justru memojokkannya. Sudah kesekian kalinya ia terlalu berharap pada suaminya. Tapi malah kehancuran yang ia dapatkan. Batinnya meronta menahan kepedihan โ€‚โ€‚Sejak malam pertama, Erlan selalu dingin sampai saat ini, bahkan tidak lagi pernah menyentuhnya sebagai istri. โ€‚โ€‚Rubia tersenyum puas sambil memandang Nadine sinis. โ€‚โ€‚"Kalau aja kamu bisa seperti Delia, wanita pilihan mama, gak akan seperti ini! Delia itu dari keluarga terhormat, dan cantik. Ke mana-mana selalu berdandan rapih. Tapi kamu ... ?" โ€‚โ€‚Erlan menoleh ke Nadine, menatap tajam. Ia baru saja mendapat kabar dari Sandra, adiknya, kalau istrinya bekerja di tempat Delia bekerja. "Kenapa kamu bisa bekerja di tempat Delia bekerja? Apa kamu sengaja mau memata-matai Delia?" โ€‚โ€‚"Aโ€”aku melamar sendiri

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 16. Dia tidak membela aku

    "Benar-benar keterlaluan perempuan itu! Aku tidak akan bisa terima kenyataan ini, tapiโ€”tapi bagaimana aku harus membalasnya." nafas Nadine memburu dengan kemarahan yang membuncah. โ€‚โ€‚Luka yang ditorehkan Erlan dan perempuan itu, begitu dalam. Sampai-sampai Nadine tidak menyadari, kalau supir ojek berhenti didekatnya. โ€‚โ€‚"Ibu Nadine? Ibu? Dengan Ibu Nadine kan?" suara pria ojek online mengagetkannya. โ€‚โ€‚"Iโ€”iya Pak, betul, saya Nadine," ujar Nadine sambil naik ke atas motor. โ€‚โ€‚Sepanjang perjalanan pulang, hatinya bergolak. Terlalu perih dengan melihat sosok Delia lagi. Disaat ia ingin menghapus bayangan Delia dan Erlan, justru sekarang ia harus melihatnya lagi. 'Benar-benar gak nyaman kalau berada di dalam zona seperti ini.' Beberapa saat, ojek berhenti di depan rumah. โ€‚โ€‚"Titiknya disini, Bu? Ibu! Ibu Nadine!" lagi-lagi panggilan pria ojek, mengejutkan Nadine. โ€‚โ€‚"Iโ€”iya, Pak. Disini aja." jawab Nadine terbata. โ€‚โ€‚Ojek online berhenti di depan rumah. "Sudah dibayar di aplikasi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status