Share

Istri yang Kau Sengsarakan
Istri yang Kau Sengsarakan
Penulis: Selvia_Rqyanzah1104

1 : Mimpi buruk

last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-18 14:37:04

Rumah sakit pusat kota!

Seorang wanita cantik meremas tangannya sendiri dengan kuat saat duduk berhadapan dengan seorang dokter yang baru saja memeriksa kesehatannya.

Dia, Nayara Alisha Widjaya. Wanita cantik berwajah lembut, sorot mata yang teduh, dan bertubuh tinggi bak seorang model.

"Selamat, Nona. Anda hamil!"

Deg!

Jantung Nayara langsung berdebar hebat ketika kata 'hamil' keluar dari bibir dokter laki-laki yang tadinya memeriksa dirinya.

"A-aku hamil? Benarkah?" Nayara baru tersenyum dan terlihat bahagia setelah terdiam dalam rasa terkejutnya selama beberapa saat.

Kehamilan ini sudah Nayara nantikan selama hampir dua tahun, jelas Nayara sangat senang dengan kabar ini.

Dokter itu tersenyum sambil memberikan selembar kertas, sebuah laporan kesehatan pada Nayara. "Anda bisa cek sendiri, Nona!"

Dokter itu sangat mengenal Nayara, dia adalah istri dari pemilik rumah sakit ini. Jadi wajar Nayara begitu dilayani dengan baik di tempat ini.

Nayara menerima kertas itu, senyum merekah saat melihat sendiri dirinya dinyatakan positif hamil.

Senyum Nayara tak luntur, wanita itu menunduk sambil mengusap pelan perutnya yang masih rata.

"Terima kasih, Dokter." Nayara tahu caranya menghargai orang lain, dia berterima kasih dengan sopan meskipun Dokter itu adalah bawahan suaminya.

"Sama-sama, Nona. Saya ikut bahagia," balas Dokter itu dengan senyuman.

"Kalau gitu saya permisi dulu, Dok."

Setelah basa-basi sesaat, Nayara keluar dari ruangan Dokter dengan senyum yang lebar sambil menatap kertas hasil pemeriksaannya.

"Alvano pasti senang banget kalau tahu aku hamil." Nayara langsung mengambil ponsel dari dalam tas lalu menghubungi suaminya itu.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau cobalah beberapa saat lagi!

"Kok nggak aktif?" Nayara mengerutkan alisnya.

Meskipun nomor handphone Alvano tidak aktif, Nayara tidak patah semangat. Nayara mengirimkan pesan suara untuk Alvano.

Nayara tahu, suaminya itu adalah seorang pengusaha yang sibuk. Jadi wajar kalau tidak bisa dihubungi di jam kerja seperti ini.

Mungkin saja Alvano sedang meeting, bisa jadi.

Klik!

"Al, kalau kamu ada waktu pulang dulu sebentar malam ini. Aku punya kejutan spesial untuk kamu," kata Nayara pada pesan suara itu.

Bahkan, di sepanjang perjalanan menuju parkiran rumah sakit Nayara masih terus tersenyum karena kehamilannya.

"Mungkin aku ke rumah Mama Papa dulu buat kasih kejutan ini, mereka pasti senang sebentar lagi akan punya cucu."

Sesuai keinginannya, Nayara benar-benar mendatangi kediaman keluarga Widjaya. Nayara besar di keluarga ini karena dia merupakan putri tunggal keluarga Widjaya.

Tak heran Nayara tumbuh menjadi wanita yang begitu lembut karena terbiasa dimanjakan dan perlakuan baik bak tuan putri sejak kecil.

"Papa, Mama, Nayara punya kabar baik buat Papa sama Mama." Nayara langsung bicara dari arah pintu saat melihat kedua orang tuanya duduk di ruang tamu.

Nayara bahkan tidak menyadari ada orang lain di sana saking fokusnya Nayara pada kebahagiaannya.

Namun Nayara terdiam melihat tatapan sinis sang ibu serta seorang gadis seusianya duduk di tengah-tengah orang tuanya.

"Siapa dia, Ma?" tanya Nayara dengan suara lembutnya.

Carissa Widjaya, ibu Nayara langsung berdiri lalu---

Plak!

Pipi Nayara tertoleh ke kiri saat ibu yang selama ini membesarkannya dengan kasih sayang menamparnya secara tiba-tiba.

Nayara semakin terdiam, otaknya berpikir keras mencerna apa yang ibunya lakukan.

Adakah dia telah melakukan kesalahan besar? Pikir Nayara.

Secara selama ini Carissa tidak pernah kasar pada Nayara.

"Jangan panggil aku Mama lagi! Aku bukan Mama kamu, Nayara!"

Deg!

Jantung Nayara langsung berdenyut sakit ketika mendengar kata itu keluar dari bibir sang ibu.

Nayara memegang pipinya sambil menoleh pada Carissa dengan wajah bingung.

"Katakan! Apa kamu bekerja sama dengan wanita brengsek itu untuk menipu kami?" bentak Carissa yang membuat Nayara semakin tak paham dengan situasi ini.

"Ma!" Meskipun sudah dibentak, namun suara Nayara tetap lembut. "Apa yang Mama katakan? Nayara nggak paham, Ma."

"Mama! Jangan salahkan, Kak Nara! Kak Nara dibesarkan di sini, dia pasti tidak mau mengakui statusnya yang merupakan putri palsu. Itu wajar, Ma. Kakak Nara butuh waktu."

Atensi Nayara langsung teralihkan saat gadis bergaun hitam tadi menghampiri Carissa dan mengeluarkan kalimat-kalimat yang tidak Nayara mengerti sama sekali.

"Apa maksud kamu? Apanya yang putri palsu?" tanya Nayara yang agak emosi kali ini.

"Dasar palsu! Beraninya kamu berpura-pura menjadi putriku dan menipuku selama dua puluh dua tahun!" Carissa yang terlihat begitu marah melempar sebuah dokumen dan foto-foto kecil Nayara bersama seorang wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah musuh keluarga Widjaya.

Nayara kembali terdiam. "Siapa dia?" Nayara benar-benar tidak tahu siapa yang ada di dalam foto itu.

Dan mengapa dia bisa memiliki foto masa kecil dengan wanita itu?

Bruk!

"Jangan pura-pura tidak tahu, Nara!" Carissa mendorong Nayara sampai terjatuh ke atas lantai.

"Carissa! Jangan terlalu kasar pada Nayara!" Dimas yang sejak tadi hanya diam, kini angkat bicara ketika istrinya mulai kasar pada Nayara.

"DIAM KAMU!" Carissa tak segan-segan membentak Dimas.

Dimas Widjaya adalah pemimpin keluarga ini, sayangnya Dimas terlalu menurut pada Carissa sampai tidak bisa berbuat apa-apa saat istrinya bertindak tak wajar.

"Jika aku tahu dari awal bahwa kamu adalah anak wanita itu." Carissa kembali menunjuk Nayara yang masih terduduk di atas lantai. "Pasti aku sudah membunuhmu dari lama, Nayara!"

"Ma!" Nayara mendongak menatap Carissa.

Rasanya benar-benar sakit diperlakukan seperti ini oleh orang yang selama ini sangat ia sayangi.

"Ibu kamu itu seorang wanita malam, Nayara. Kalian pasti bekerja sama untuk menggantikan identitas Vanya dengan kamu saat kalian masih kecil. Kamu hidup mewah di keluarga Widjaya, dengan tidak tahu dirinya menikah dengan Elvano," teriak Carissa sambil menunjuk-nunjuk Nayara yang masih terduduk dengan isi pikiran tak karuan.

"Putri kandung Mama yang sangat malang." Suara Carissa jadi lirih dan sangat lembut saat menatap Vanya yang katanya adalah putri kandungnya yang asli.

"Pasti selama ini kamu diperlakukan tidak baik oleh wanita tidak beres itu, kamu pasti hidup menderita dan hidup serba kekurangan." Carissa menggenggam kedua tangan Vanya penuh kasih sayang.

Pastinya di sini, Carissa dan Dimas baru saja menerima bukti bahwa Nayara dan Vanya itu sengaja ditukar oleh Rina—mantan kekasih Dimas yang menyimpan dendam karena kala itu Dimas lebih memilih Carissa dibandingkan Rina.

Dalam bukti itu dijelaskan bahwa anak kandung Carissa dan Dimas yang sebenarnya itu adalah Vanya, bukan Nayara.

Nayara menunduk dalam, haruskah dia percaya dengan bukti-bukti ini? Sementara dirinya sendiri tidak tahu siapa wanita di foto ini.

"Ma, jangan marah-marah sama Kak Nara. Aku nggak berharap apa-apa dari keluarga Widjaya, aku datang dengan semua bukti ini hanya ingin memberitahukan kebenaran dan melihat kondisi Mama dan Papa. Aku baik-baik aja, Ma. Aku sudah puas sekarang, aku juga mau pergi dari sini, aku tidak akan merebut posisi Kak Nara."

Vanya melepas paksa tangan Carissa, namun Carissa jelas menahannya.

"Kamu putri kandung Mama, Vanya. Kamu tidak boleh pergi, kamu sudah cukup menderita hidup dengan wanita sialan itu selama ini. Aku akan menebusnya dengan membawa kamu tinggal di sini selamanya." Carissa berbalik badan lalu menatap nyalang Nayara.

"Mama!" Nayara hampir menangis.

"Berlutut sekarang, Nara. Minta maaf pada Vanya karena kamu sudah merebut semua milik Vanya selama ini." Carissa benar-benar marah besar pada Nayara.

Nayara menatap Vanya, kali ini Nayara belum bisa menebak apakah gadis itu baik dan bisa dipercaya atau hanya sekadar berpura-pura?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Sengsarakan   26 : Kebenaran yang terungkap

    Hari pemeriksaan DNA akhirnya tiba. Rumah sakit swasta yang terkenal dengan kerahasiaan pasiennya menjadi saksi langkah-langkah berat yang membawa masa lalu dan masa depan bertabrakan.Nayara duduk di ruang tunggu bersama Rayhan yang sudah mulai membaik, meski tubuhnya masih ringkih. Ia menggenggam tangan kecil putranya erat-erat, seakan tak ingin ada satu detik pun terlepas darinya. Mata Nayara sembab, namun sorotnya penuh keyakinan. Ia tahu kebenaran akan berpihak padanya.Di sisi lain, Alvano duduk dengan rahang mengeras, mencoba menahan badai emosi yang bergolak di dadanya. Ia masih terbayang kata-kata Nayara malam itu, juga tatapan mata Rayhan yang terasa familiar. Namun egonya menolak untuk langsung percaya. Satu-satunya jalan adalah hasil tes DNA.Dan tentu saja, Vanya ada di sana. Wanita itu tidak bisa melepaskan tangannya dari lengan Alvano, meski lelaki itu tampak jengah. Senyum tipisnya penuh perhitungan. Dalam benaknya, hasil tes DNA harus dimanipulasi. Ia tidak boleh memb

  • Istri yang Kau Sengsarakan   Rencana tes DNA

    Alvano berdiri dengan tangan terkepal, napasnya memburu, matanya berkilat seperti singa yang siap menerkam mangsanya. Setiap kata yang keluar dari bibirnya terasa seperti belati yang menusuk jantung Nayara.“Kenapa kau masih di sini, Nayara?” suaranya dingin dan penuh ejekan. “Kalau kau benar-benar peduli dengan anak itu, seharusnya kau pergi jauh-jauh dariku. Jangan terus menempel hanya untuk mencari perhatian. Aku muak!”Nayara menahan perih di dadanya, kedua tangannya menggenggam erat tubuh kecil Rayhan yang masih panas. Air mata terus menetes, membasahi rambut anaknya. “Alvano… tolong, hentikan kata-kata itu. Kau tidak tahu betapa aku sudah berusaha.”“Berusaha?” Alvano menyeringai sinis. “Berusaha apa? Berusaha mengais sisa-sisa simpati dariku? Atau berusaha menjatuhkan Vanya dengan cerita murahanmu itu?”Nama Vanya lagi. Nayara menggigit bibirnya, darah hampir keluar. Hatinya mencelos setiap kali mendengar wanita itu disebut-sebut. Ia sudah lelah. Sungguh lelah.“Aku tidak perna

  • Istri yang Kau Sengsarakan   40 : Pria berhenti iblis

    “Gimana jika aku memberitahumu satu hal, kalau dulunya adalah aku orang yang menyelamatkanmu, bukan Vanya.”Deg!Kalimat itu menghantam dada Alvano lebih kuat daripada pukulan apa pun. Wajahnya langsung menegang, matanya menyipit menatap Nayara. Hawa dingin seketika merambat di udara.“Ulangi kata-katamu barusan.” Suara Alvano rendah, tapi penuh ancaman.Nayara menatapnya dengan sorot mata yang penuh keberanian meski tubuhnya gemetar. “Aku yang menyelamatkanmu, Al. Bukan Vanya. Semua yang kamu tahu selama ini salah.”Senyum miring terbentuk di bibir Alvano. Namun itu bukan senyum kebahagiaan, melainkan senyum sinis yang dipenuhi amarah. “Kau… benar-benar lancang, Nayara.”“Aku tidak sedang berbohong,” Nayara bersikeras. “Aku ada di sana waktu itu. Aku yang menolongmu, bukan Vanya. Aku tidak peduli kalau kamu tidak percaya, tapi itu kenyataannya.”BRAK!Tangan Alvano menghantam meja di sebelahnya sampai gelas-gelas di atasnya berjatuhan. “Cukup, Nayara! Jangan pernah kau sebut-sebut na

  • Istri yang Kau Sengsarakan   39 : Terkejut

    Nayara termenung membayangkan betapa marahnya Alvano pada Eko saat pria itu menyakitinya. Bayang-bayang Alvano memukul habis Eko membuat Nayara ingin menangis.Bukan karena merasa kasihan dengan nasib Eko, namun Nayara sedih karena ternyata Alvano bukan membantu dirinya tapi hanya melindungi Vanya.“Jadi waktu itu dia bukan tulus menolong aku, tidak bisa diam biarkan. Aku harus menanyakan hal ini padanya.” Nayara meremas tas yang dia pakai.Dengan mengumpulkan semua keberanian yang ada, Nayara berniat masuk ke dalam ruangan VIP di klub langit untuk mencari Alvano.Namun baru selangkah Nayara ingin masuk, tapi langkahnya terpaksa terhenti karena seseorang menahannya. “Hai cantik, aku sangat merindukanmu.” Dia adalah Tuan Ari yang sengaja menahan langkah Nayara.“Tuan, sekarang bukan jam kerjaku. Mohon jaga sikapmu.” Nayara bersikap dingin, berbanding terbalik dengan seperti apa sikapnya saat di hadapan Alvano tadi.“Justru aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” jawab Tuan Ari, “aku

  • Istri yang Kau Sengsarakan   38 : Perintah Vanya

    “Tak kusangka, di klub langit ternyata ada wanita secantik ini. Tuan Alvano memang hebat, aku sangat menyukai gadis ini.” Tuan Ari berkepala botak begitu senang disodorkan Nayara oleh Alvano.Alvano sendiri terlihat santai sambil menuangkan minuman ke dalam gelas kecil, Nayara justru duduk diam dengan perasaan berkecamuk di samping Tuan Ari.“Syukurlah kalau Anda menyukainya, malam ini gadis ini adalah milikmu.” Alvano menatap Nayara. “Layanilah Tuan Ari dengan baik, aku akan memberikan bonus yang besar padamu.” Terlihat jelas bahwa Alvano sedang merendahkan Nayara.Nayara tersenyum, dia tidak terpengaruh sama sekali. “Mari, Tuan Ari.” Nayara justru akan melakukan tugasnya bekerja di sini dengan baik. “Aku akan tuangkan minuman, mari kita berselang sebentar.” Nayara mengajak pria gendut berkepala botak itu untuk minum-minum lebih dulu.“Baiklah, kamu sangat bagus. Aku memang tidak salah menilai, kamu ini sungguh membuatku sangat senang.” Tuan Ari sangat merasa puas dengan keberadaan

  • Istri yang Kau Sengsarakan   37 : Klub Langit

    Alvano yang sedang tidur tampak begitu gelisah, dahinya mengernyit dan kepalanya bergerak tak tenang. ‘Dasar brengsek, cepat lepaskan dia’ Alvano mengalami mimpi buruk dan melihat anak kecil berbicara dalam mimpinya. ‘Dasar penjahat, lepaskan dia!’ Alvano semakin gelisah dalam tidurnya. Dalam mimpi itu, Alvano melihat seorang pria berpakaian serba hitam dan juga memakai masker hitam keluar dari mobil BMW. Pria itu hendak melukai anak laki-laki dengan sebilah pisau, tapi anak perempuan yang pemberani menangkis pisau itu sampai anak perempuan itu yang akhirnya terluka. Anak laki-laki itu terkejut sampai berteriak kencang. “Aaaaaa!!!” Alvano berteriak sampai terduduk dan terbangun dari tidurnya. Nafas Akan memburu, dadanya naik turun karena lagi dan lagi dia memimpin cuplikan masa kecilnya. Alvano menatap kedua tangannya bergetar dan berkeringat dingin. “Vanya, apa aku sudah berpikir berlebihan tentang kamu?” Alvano jadi kepikiran dengan Vanya gadis yang Alvano anggap seba

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status