Share

Path dan Mayat Nona

Seorang lelaki berjas hitam memperbaiki ujung pergelangan tangannya, memasuki sebuah lift dan lift itu berdenting pertanda berhenti di lantai sekian. Path menggerai rambutnya yang tumbuh lurus sampai 9 centi di bawah telinga. Cukup panjang, sebenarnya Path mengeluh hendak memotongnya. Tapi Nona-nya selalu berdalih, kalau dirinya menyukai lelaki berambut panjang, karena terkesan lebih gagah menurut pandangannya.

Pukul sudah menunjuk ke angka 10 pagi. Setelah sekian hari meliburkan diri diam-diam tanpa diketahui pihak pusat atas izin Nona-nya, akhirnya Path kembali kepada rutinitasnya, sebagai pelindung berkedok pelayan untuk salahsatu Nona Besar yang berstatus sebagai Tunangan Tuan Aland. Kartu apartemen digesek, pintu apartemen megah dibuka. Seketika saat berdiri di ambang pintu, langkah Path membeku.

Bau amis menusuk penciumannya. Dengan langkah gesit, Path mencari sumbernya. Seketika tubuhnya kaku, menemukan Nona-nya mati dalam keadaan tertembak di dalam mulut tembus

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status