Home / Rumah Tangga / JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN / Beras dan masakan yang disembunyikan

Share

Beras dan masakan yang disembunyikan

Author: ss.nataliaaa
last update Huling Na-update: 2024-01-23 11:45:59

JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN

Bab 2

Aku terduduk di kursi meja makan sambil menahan lapar. Ku kira, ibu tidak seperti cerita cerita yang sering ku baca di novel novel online. Ternyata, kelakuan ibu lebih dari itu.

Tiba tiba ibu datang membawa bahan masakan. Ibu mengeluarkan satu persatu dari kantung kresek hitam itu. Ada daging ayam, kol, wortel, dan beberapa sayur untuk lalapan lainnya.

Aku memberanikan diri untuk bertanya dimana ibu menyimpan beras.

"Bu? Beras dimana? Tadi aku mau nanak nasi tapi gak tau berasnya ada dimana" tanyaku.

Ibu melirik sinis ke arahku, aku hanya menunduk dan tak berani bertanya lagi. Ibu pun masuk ke kamar sambil membawa wadah rice cooker.

Ibu keluar dari kamar dan membawa kembali wadah itu yang sekarang sudah berisi beras.

"Ibu nyimpan beras di kamar? Kenapa ya? Apa di dapur banyak tikus?" Batinku bertanya tanya.

"Nih kamu cuci berasnya" ucapnya sambil menyodorkan wadah rice cooker itu.

Aku tak banyak bicara dan langsung menuruti perintah ibu. Sementara ibu sedang memotong daging ayam yang sepertinya mau dibuat gulai melihat dari bumbu bumbu yang ia siapkan.

Setelah selesai menanak nasi, aku menghampiri ibu berniat untuk membantunya. Tetapi ibu menolaknya, aku pun kembali ke kamar dengan keadaan perut yang masih lapar.

Karena menahan rasa lapar, aku sampai tertidur dan bangun di jam 11 siang. Karena masih lapar, aku pergi ke dapur untuk makan.

Tapi saat sampai di dapur, aku tidak melihat masakan ibu. Meja makan kosong melompong. Aku yang sangat lapar memilih untuk menggoreng bawang bawangan dan cabe rawit untuk lauk makan.

Tidak memakai apa apa, hanya bawang putih, bawang merah, dan cabe rawit yang diiris lalu digoreng diminyak panas dan diberi sedikit penyedap.

Aku makan dengan sangat lahap karena lapar sekali, saat sedang enak enaknya makan. Tiba tiba ibu berteriak.

"Tiaraaaaaaaa!!!" Tatapan ibu nyalang, aku seperti maling yang tertangkap basah yang hanya berdiam diri dan menghentikan aktifitas makanku.

"Ke-kenapa bu?" Tanyaku gemetaran. Bukan karena suara ibu, bukan. Tapi aku kelewat lapar sampai gemetaran. Kalo bahasa sunda namanya salatri.

"Makan apa kamu?" Tanya ibu dengan nada sinis.

"A-aku lapar bu, jadi aku goreng bawang sama cabe rawit" ucapku sambil menunjukkan isi piring yang tinggal setengahnya itu.

"Beras sekarang lagi mahal, jangan banyak banyak makannya" ketusnya lalu ia pergi keluar.

Selesai makan, aku langsung mencuci piring bekas makanku tadi. Tak lama setelah itu, adzan dzuhur pun berkumandang. Aku pun langsung pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan solat dzuhur.

Di dalam sujud, aku berdoa supaya aku kuat menghadapi sikap mertuaku. Aku tahu Allah maha membolak balikan hati manusia. Semoga ibu mertuaku terketuk pintu hatinya. Seharusnya ia berpikir, ia pun punya anak perempuan. Bagaimana jika anak perempuannya diperlakukan seperti yang ibu lakukan kepadaku oleh mertuanya.

Saking lamanya aku berdoa dalam sujudku. Aku sampai tertidur pulas di atas sajadah.

**

Aku terbangun tepat pukul 16.00 memang lumayan lama, entah mengapa aku jadi sering tertidur. Atau mungkin efek lapar? Entah lah, hari ini saja aku tertidur sudah dua kali.

Wangi aroma gulai menyeruak, aku keluar kamar sambil membawa handuk. Belum menunaikan solat Ashar, aku pun memutuskan untuk mandi dan mengambil wudhu.

Kamar mandi terletak di sebelah dapur, sehingga aku melewati ibu yang sedang memanaskan masakannya. Tunggu, memanaskan? Lalu tadi siang ibu menyimpannya dimana? Aku tak memikirkan hal itu lagi dan langsung masuk ke kamar mandi.

Baru saja aku melepaskan pakaianku, pintu kamar mandi diketuk. Bukan diketuk sih, lebih tepatnya digedor. Ya, siapa lagi kalau bukan ibu pelakunya.

"Tiaraa!! Tiaraa!! Kamu jangan terlalu banyak menggunakan air, disini air juga beli, pake UANG!" Ia mempertegas kata terakhirnya.

Aku tak menjawab perkataan ibu, dan tetap melanjutkan ritual mandiku. Selesai mandi dan sudah mengambil wudhu, aku pun keluar dari kamar mandi.

Ternyata ibu sudah tak ada di dapur, dan tentu saja masakan yang ia panaskan tadi pun tidak ada dimeja makan.

Aku hanya bisa geleng geleng kepala, segitunya ibu takut aku memakan masakannya.

Aku pun masuk kamar dan menunaikan solat ashar. Seperti biasa, didalam sujud aku berdoa supaya hati ibu dilembutkan. Dan kalau ibu masih seperti itu, aku harus menguat nguatkan diriku.

Selesai solat, ternyata mas Alan sudah ada dibelakangku.

"Mas, kok aku gak denger suara motor nya?" Tanya ku seraya mencium punggung tangan mas Alan.

Mas Alan tersenyum hangat "kamu yang terlalu khusyuk solatnya dek hehe" ujarnya.

"Mas mau mandi dulu atau langsung makan?"

"Mas mandi dulu aja dek, lengket banget nih badan"

"Yaudah, aku siapin air hangat ya"

"Jangan dek, mas pake air dingin aja"

**

Mas Alan selesai mandi, ia mengajakku untuk makan bersama. Seperti sulap saja, begitu sampai di dapur, diatas meja makan, semua masakan ibu tadi ada disini. Ada gulai ayam, bakwan sayur, sambel serta lalapan.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   End

    Janin yang Kau Suruh Gugurkan Bab 44Sesi pemakaman selesai, Alan hendak pulang kembali ke rumah. Tapi ada seseorang yang memanggilnya."Mas Alan." panggil Indri. Alan menghentikan langkah kakinya."Mas, maaf kan aku ya." Ucapnya sambil menangis."Sudah, yang lalu biar lah berlalu. Yang peting kita harus lebih baik dari pada sebelumnya." ucap Alan lalu meninggalkan Indri.***Tok tok tokPalu diketuk tiga kali oleh hakim. Pak Robert jadi tersangka kasus korupsi. Ditahan selama 15 tahun penjara dan denda sebesar 10milyar rupiah.Pak Robert dibawa ke sel tahanan. Sementar Kayla, dia juga ditetapkan sebagai orang yang terlibat prostitusi online. Dia disatukan dengan Indri karena dia juga terjangkit penyakit menular seksual juga.Zein keluar dari ruangan sidang. Pak polisi memanggilnya. "Pak Zein, setelah sidang tadi. Kami memutuskan Pak Zein tidak usah membayar denda yang telah diinvestasikan oleh Pak Robert, k

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   part 43

    Janin yang Kau Suruh Gugurkan Bab 43 Dia menarik lembut tangan Zein lalu keluar dari cafe. "Sebentar, aku kirim pesan dulu sama Danish biar dia yang handle kerjaanku." itu cuman alasan Zein saja. Padahal Zein mengirimkan pesan pada polisi. "Kita mau kemana?" tanya Zein pada Kayla. "Kita ke hotel." 'Astaga, gimana kalau aku yang terlebih dahulu tiba di hotel? Semoga saja polisi gercep datangnya. Gak mau aku kalau harus ke hotel sama dia.' batin Zein. Mereka masuk kedalam mobil. Satya, Danish, serta Alan kaget. Ini semua diluar rencananya. "Anjirrr itu si Zein mau dibawa kemana sama si Kayla?" tanya Satya. "Chat dia coba, suruh aktifin gpsnya biar kita tau dia dimana." usul Alan. Danish pun mengechat Zein. Tak lama dari itu, Zein membalasnya. [Gue udah aktifin dari tadi, udah ngasih tau polisi juga. Kalian ikutin gue dari belakang, takutnya polisi telat datangnya.]

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   part 42

    JANIN YANG KAU SURUH GUGURK4N Bab 42Tiba saatnya acara akan dimulai, dua mobil polisi berhenti di parkiran kedai. Para polisi masuk ke dalam kedai. "Pak Zein, anda ikut kami ke kantor polisi sekarang.""Sebentar, ada apa ini, Pak? Kok anak saya mau di bawa ke kantor polisi, emangnya dia salah apa?" tanya Bella tak terima anaknya dibawa oleh polisi."Anak ibu tidak bersalah, Bu. Kami hanya akan meminta keterangannya saja." jelas polisi tersebut.Zein pun dibawa oleh para polisi tadi. Sementara acara ulang tahunnya Arga dihentikan sejenak sampai Zein pulang kembali.Hening. Semuanya larut dalam pikiran masing masing. Kecuali Arga, dia asyik bermain. Melempar lempar balon, juga berlari lari.Satu jam kemudian, Zein kembali. Semua orang yang ada disana langsung menyerbu Zein dengan berbagai macam pertanyaan. Zein tidak menjawab satu pertanyaan pun. Membuat orang orang semakin penasaran saja."Gak ada apa apa. Ayo

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   part 41

    JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN BAB 41Alan berbalik menghampiri bu Narti. Ia tak dapat berbicara apa apa. Tak kuasa mengeluarkan suara sedikitpun. Ia hanya merutuki takdirnya. Apakah ini adalah karma untuknya karena ia telah berani mempermainkan rumah tangga saat bersama Tiara?"Lan, ada apa? Kasih tau ibu dong." "Eh iya ruang rawat Indri dimana? Dia dirawat di rumah sakit ini kan? Ibu mau jenguk dia. Gitu gitu pun dia menantu ibu yang suka ngasih uang.""Ayo anterin ibu ke ruangannya dia."Alan - Alan, sialnya nasibmu. Istri tukang ju4l dir1, mertua b4ndar jud1.Alan mengantarkan ibunya ke ruang rawat inap Indri, tapi saat akan masuk ruangan, Alan menahan ibunya agar ia tak masuk."Suuttttt" Alan memberi petuntuk bu Narti untuk diam sambil menunjuk ke dalam ruangan. Bu Narti melihat ke arah ruangan yang ternyata sedang dijenguk oleh seseorang yang tak diketahui bu Narti.Alan menarik tangan

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   part 40

    JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN 40Sri dan Tiara turun dari lantai dua menuju ke rumah Bella. Baru saja mereka menginjakkan kaki keluar dari kedai, tiba tiba..... DuarrrrrrrrTepat di depan kedai Tiara sebuah truk menabrak mobil yang ada di depannya sehingga mobil itu terpental beberapa ratus meter."Kecelakaan.....""Kecelakaan....." Warga yang melihat kecelakaan itu heboh. Tak terkecuali Sri dan Ara, ia pun ikut melihat siapa yang ada di dalam mobil yang terpental itu. Karena memang truk yang menabraknya tidak apapa. Dan beruntungnya, supir truk nya tidak melarikan diri.Sri menerobos kerumunan warga yang melihat kecelakaan itu. Mobil dalam keadaan terbalik, warga tidak ada satu pun yang mau menyelamatkan korban, katanya takut jadi tersangka. Tiba tiba saja, pintu mobil patah. Dan terlihat jelas wajah korban yang ada di dalamnya."Astaghfirullah, pak Hasan?" Teriak Sri.Siapa pak Hasan? Kenapa Sri kenal dia?Sri buru buru mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya lalu tak lama ke

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   part 39

    JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN 39"Jadi gimana Lan?" Tanya bu Narti memulai obrolan lagi. Alan menjelaskan semuanya tanpa ada yang ditutup tutupi. Bu Narti terlihat kaget, begitu Alan selesai bercerita, bu Narti langsung memeluk Alan dan menangis sesenggukan."Maafin ibu ya Lan, maafin ibu. Ibu yang bikin kamu gini." "Udah bu, ini semua udah terjadi. Kita ambil hikmahnya saja. Lagi pula ini bukan sepenuhnya salah ibu. Alan yang salah, Alan yang lemah iman. Kalo Alan imannya kuat, gak akan sampe ada hubungan b4dan sama Indri. Itu juga jadi senjata Indri agar Alan mau berhubungan dengannya lagi." Jelas Alan."Yaudah bu, kalo gitu, Alan berangkat kerja dulu, ya." Alan mencium punggung tangan ibunya lalu berangkat ke pabrik tempat ia kerja.Sampai disana, Alan memarkirkan motornya, terlihat 1 mobil polisi yang terparkir disana. Mereka yang bekerja di pabrik itu pun saling bertanya kebingungan.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status