Share

Bab 2

Penulis: Sangkarachan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-23 14:58:51

Velove jelas malu setengah mati. Dia menutup pintu kamarnya dengan keras. Memukul kepalanya sendiri, bisa bisanya dia ketiduran dan lupa dengan acara perjodohan itu.

"Ya Tuhan, malu banget aku. Dan tadi, laki laki itu?"

"Ahhh, dia pasti yang mau di jodohin sama aku!!"

Velove terus menggerutu tapi kemudian sebuah pikirkan terlintas dalam otaknya.

"Bukannya itu bagus? Dia bisa ilfeel kan sama aku gara gara lihat hal tadi?"

Velove tersenyum senang, lalu dia menuju kamar mandi dengan perasaan yang lebih tenang dan santai. Dia akan bersiap, tapi dia juga tak ingin membuat Daddy-nya mengamuk dan malah menghukumnya.

#

Sedangkan di ruang tamu, Nesa meminta maaf pada tamunya berkali kali karena ulah Velove barusan.

"Nyonya Sofiah, maafkan putriku. Mungkin dia lupa jika malam ini adalah malam yang penting untuknya."

Sofiah yang awalnya syok melihat penampilan Velove akhirnya tertawa. Dia merasa jika Velove itu sangat lucu dengan penampilan polosnya.

"Tidak apa apa nyonya Nesa, mungkin Velove juga masih kaget dengan perjodohan ini."

Nesa bisa bernapas lega karena ternyata Sofiah tak marah atau memojokkan Velove karena sikapnya tadi. Begitu juga dengan Marko yang terlihat biasa saja sejak tadi.

Tak berapa lama, Velove turun dari kamarnya dengan pakaian yang rapi dan juga make up tipis natural.

Entah kenapa dia merasa gugup saat ini, padahal tadi ketika Velove keluar dari kamar dia merasa jika dia akan baik baik saja.

Langkah nya mulai terasa berat saat Velove mulai dekat dengan ruang tamu dimana calon suaminya juga ada disana.

Ah, bisakah Velove menyebutnya calon suam? Padahal ini hanya perjodohan dan belum tentu laki laki itu akan setuju juga dengan perjodohan mereka. Siapa tahu malah laki laki itu juga sudah mempunyai pasangan, berbeda dengan dirinya yang masih sendiri.

"Nah, ini dia yang di tunggu." sindir Nesa pada putrinya.

Velove duduk di sebelah Nesa dengan wajah tertunduk. Dia tak berani mengangkat kepalanya karena malu dengan kejadian tadi.

"Cantik kan Al?" goda Sofiah yang sejak tadi tahu jika putranya terus melihat ke arah Velove.

"Hmm...."

Hanya deheman sebagai jawaban dari pertanyaan sang mama.

Velove yang penasaran dengan laki laki di depannya. Apalagi jawabannya hanya seperti itu, terkesan menyepelekan nya. Itu yang ada dalam pikiran Velove saat ini.

Saat Velove mengangkat kepalanya matanya tak sengaja bertubrukan dengan mata laki laki itu. Mata yang membuat Velove tanpa sadar meremas gaun miliknya.

Nesa yang melihat Velove tak berkedip saat melihat Altares pun tersenyum tipis.

Tapi dia tak ingin menggoda Velove saat ini atau akan terjadi hal di luar perkiraan mereka nantinya.

"Baik, jadi pernikahan mereka akan di laksanakan sebulan lagi."

"Vel, gimana? Langsung nikah, sebulan lagi. "

" Iya mom. " jawab Velove tanpa sadar.

Lalu sedetik kemudian mata Velove membeliak dan dia langsung berdiri.

"Apa? Sebulan lagi?" teriak Velove kaget.

Nesa memejamkan matanya karena teriakan Velove, sedangkan Sofiah kembali melongo melihat tingkah Velove saat ini.

"Vel, duduk!" tegur Mahen pada Putrinya.

Velove langsung duduk dengan wajah cemberutnya. Tapi seperti nya dia hanya bisa menurut saja kali ini dengan keputusan para orang tuanya.

"Gimana Al, udah siap kan sebulan lagi?"

Altares diam tak langsung menjawab, tapi matanya terlihat terus menatap Velove yang tengah duduk gelisah di tempatnya.

Senyum samar terbit kembali di wajah tampan Altares.

"Kalau bisa, Al mau seminggu lagi."

Duar.....

Velove langsung menatap tajam pada laki laki di depannya ini.

Semua orang langsung terdiam mendengar jawaban dari Altares.

Apalagi Nesa yang tak menyangka jika Altares ingin menikah dengan putrinya seminggu lagi.

"Al, kamu yakin?"

Altares mengangguk, tapi suara Velove mengalihkan semua perhatian mereka terutama Altares.

"Dad, aku mau minta ijin buat bicara dulu berdua."

Tanpa menunggu jawaban dari Daddy nya, Velove bangkit berdiri dan meraih tangan Altares di depan semua orang tanpa rasa canggung sedikitpun.

Velove membawa Altares ke taman belakang dan duduk di dekat gazebo.

"Mau sampai kapan?"

"Hah, apa?" Tanya Velove dengan wajah cengo nya.

Altares lalu mengangkat tangannya yang masih di genggam oleh Velove. Mata Velove membola, lalu melepaskan tangan Altares dengan cepat.

Altares tersenyum tipis, dia duduk santai di gazebo itu tanpa peduli dengan wajah cemberut Velove.

Velove masih diam bingung harus mulai dari mana.

"Kalau emang nggak ada yang mau di bicarakan, lebih baik aku kembali ke dalam."

"Eh tunggu!"

Lagi lagi Velove menarik tangan Altares dengan cepat.

Karena saking cepatnya Velove tak melihat pijakan di bawahnya dan berakhirlah dia di dalam pelukan Altares.

Wajah Velove memerah karena malu, sedangkan Altares sudah tersenyum smirk ke arah Velove.

"Ternyata hanya jual mahal menolak perjodohan ini, dan sekarang kamu lebih agresif."

Mata Velove membola, dia buru buru ingin melepaskan diri dari pelukan Altares namun Altares menahan tubuh Velove dengan erat.

"Lepaskan!!" pekik Velove.

Tapi Altares tak mau mendengar kan dan malah menarik Velove semakin dekat dengannya.

"Apa kamu sudah punya kekasih sampai sebegitu terkejut nya saat pernikahan akan di lakukan seminggu lagi?"

Velove reflek menggeleng tapi kemudian mengangguk. Tingkah absurd Velove malah membuat Altares semakin tertarik kepadanya.

"Tak ada penolakan, karena mau bagaimana pun kita akan menikah seminggu lagi!" ucap Altares tegas.

"Sebulan lagi bagaimana?" tawar Velove dengan wajah panik.

Velove mulai merasa tak nyaman dengan posisi mereka berdua saat ini. Jika sampai Daddynya tahu dia akan di nikahkan saat ini juga.

"Oke, sebulan lagi. Tapi selama sebulan kamu harus tinggal di apartemen ku!" jawab Altares santai."

"Apa?"

to be continued

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 6

    Altares memilih meninggalkan kamar mereka dan kembali bersama keluarganya di bawah. Sedangkan Velove dengan cepat membersihkan sisa riasan di wajahnya. Velove bernapas lega karena saat kembali ke kamar Altares sudah pergi dari sana. Velove naik ke atas ranjangnya dan tak lama matanya mulai terpejam dengan cepat. Velove langsung tertidur pulas. Altares yang sudah selesai mengobrol pun kembali ke dalam kamar. Dia melihat Velove yang sudah pulas dalam tidurnya. "Dia kebo banget!" Altares berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah berganti pakaian dia ikut naik ke atas ranjang. Meraih tubuh Velove lalu memeluknya sambil tertidur. Velove yang merasa nyaman dalam pelukan itu semakin mengeratkan pelukannya pada Altares yang dia pikir adalah guling miliknya. # Pagi menjelang..... "Kyaaa .....mpph....." Altares yang terkejut pun langsung membungkam mulut Velove yang saat terbangun sudah berteriak kencang. Mata Velove melotot saat sadar siapa yang ada disamp

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 5

    Velove bangun saat jam alarmnya berbunyi berkali kali. Tapi bukannya lekas bangun, Velove kembali melanjutkan tidurnya. Karena kesal alarmnya terus berbunyi akhirnya Velove melempar jam itu ke sembarang arah. Dug ... "Eh....." Mata Velove terbuka sempurna saat mendengar suara kesakitan. Dia lalu bangun dari tidurnya dan melotot lebar saat melihat siapa yang sudah ada di dalam kamarnya. "Kamuuu?" Velove syok, lalu tersadar jika saat ini dia sedang memakai gaun tidur yang tipis. Velove dengan cepat menarik selimutnya dan menutup tubuhnya sehingga yang terlihat hanya kepalanya saja. "Kamu ngapain masuk ke kamarku?" teriak Velove keras. Altares tak menghiraukan perkataan Velove karena kepalanya masih berdenyut akibat terkena jam alarma Velove tadi. Velove yang menyadari itu meringis kecil sekaligus takut. Dia takut jika Altares akan marah kepadanya bahkan membalas apa yang dia lakukan meskipun itu tak sengaja. "Lupa, kalau kita mau pergi?" Velove mengerutk

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 4

    Velove masuk ke dalam kamarnya dengan langkah gontai mengingat apa yang di katakan sang Momy tadi. Saat sampai di kamarnya, dia melihat jarinya yang tersemat cincin yang di berikan Sofiah tadi kepadanya. "Jual ginjal? Astaga.... ini kenapa malah bikin aku takut? Bukan apa apa malah udah horor begini!" dumel Velove dalam hati. Dia membersihkan wajahnya sesaat setelah dia berganti pakaian. Merebahkan dirinya dan berguling guling tak jelas di ranjangnya. Velove sudah membayangkan bagaimana jadinya dia yang akan menikah sebentar lagi. "Gila nggak sih ini, balik ke indo malah langsung di suruh nikah. Mana jodohnya om om mesum lagi." Velove terus mengomel dalam hati sampai pada akhirnya dia terpejam karena hari sudah semakin larut. # Di sisi lain, Altares hanya mampir sebentar di rumah kedua orang tuanya. "Nggak nginep aja Al?" "Nggak ma, lain kali. Besok aku ada kerjaan pagi." Sofiah mengangguk mengerti. Altares sama seperti Marko sang papa yang gila kerja. J

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 3

    "Apa aku tak salah dengar?" "Nggak ada yang salah, dan itu persyaratan nya. Seminggu lagi atau sebulan lagi. Semua keputusan ada padamu." Velove langsung melongo mendengar syarat yang tak masuk akal menurutnya. Dua duanya jatuhnya akan sama. Sedangkan Altares diam menunggu jawaban Velove. Bagi Velove dua syarat itu hanya menguntungkan satu pihak yaitu Altares sedangkan dia tetap akan di rugikan. Altares tersenyum samar saat melihat wajah keruh Velove. Lebih tepatnya wajah Velove yang sedang berpikir keras saat ini. "Kalau gitu, aku juga punya syarat untuk kamu." Altares menaikkan sebelah alisnya mendengar Velove juga mengajukan syarat untuknya. "Tapi lepas dulu." "Kalau aku nggak mau?" tantang Altares. Velove memanyunkan bibirnya cemberut karena Altares terus saja menjawabnya. Belum lagi posisi yang seperti ini, Velove takut jika Daddy nya tiba tiba ada disana dan malah akan salah paham. Velove mulai memberontak karena Altares tak juga mau melepaskannya. Dan ka

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 2

    Velove jelas malu setengah mati. Dia menutup pintu kamarnya dengan keras. Memukul kepalanya sendiri, bisa bisanya dia ketiduran dan lupa dengan acara perjodohan itu. "Ya Tuhan, malu banget aku. Dan tadi, laki laki itu?" "Ahhh, dia pasti yang mau di jodohin sama aku!!" Velove terus menggerutu tapi kemudian sebuah pikirkan terlintas dalam otaknya. "Bukannya itu bagus? Dia bisa ilfeel kan sama aku gara gara lihat hal tadi?" Velove tersenyum senang, lalu dia menuju kamar mandi dengan perasaan yang lebih tenang dan santai. Dia akan bersiap, tapi dia juga tak ingin membuat Daddy-nya mengamuk dan malah menghukumnya. # Sedangkan di ruang tamu, Nesa meminta maaf pada tamunya berkali kali karena ulah Velove barusan. "Nyonya Sofiah, maafkan putriku. Mungkin dia lupa jika malam ini adalah malam yang penting untuknya." Sofiah yang awalnya syok melihat penampilan Velove akhirnya tertawa. Dia merasa jika Velove itu sangat lucu dengan penampilan polosnya. "Tidak apa apa ny

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 1

    "Appa? Dad? Yang bener aja. Aku baru masuk kuliah dan Daddy udah jodohin aku!!" pekik seorang gadis dengan keras. "Ya, dan nanti malam kita akan membicarakan masalah itu. Jadi jangan pergi kemana mana." Velove, memijat keningnya yang berdenyut. Bagiamana tidak. Baru saja dia kembali dari kampus tiba tiba di ajak bicara tentang masalah perjodohan. Astaga, jaman sekarang masih ada perjodohan seperti itu. "Dad, kenapa nggak rundingin dulu sama aku sih. Main di jodohin aja." dumel Velove lagi. " Lagian, kenapa nggak Daddy aja yang nikah lagi. Kenapa malah aku yang di jodohin! " Bugh..... " Aduh! " Velove meringis saat sebuah bantal melayang mengenai kepalanya dan pelakunya adalah sang Mommy. Mata Mommy nya sudah melotot ke arah Velove yang membuat Velove semakin cemberut saat ini. "Kalau bicara yang bener Velove, masak nyuruh Daddy kamu nikah lagi." omel Nesa. Mahen menghela napas berkali kali melihat tingkah laku putrinya ini. Tapi dia tak bisa membatalkan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status