Share

Hopeless

Waktu masih menunjukkan pukul dua siang, tetapi entah mengapa Dipta merasa dia harus pulang. Hatinya tidak tenang membiarkan Aina berangkat bekerja. Dia tidak tau apa yang akan terjadi di luar sana, bagaimana penilaian orang-orang terhadap Aina setelah kejadian itu, bagaimana sikap mereka kepadanya. Dipta tidak tau. Maka dari itu dia merasa begitu cemas sekarang.

Syukurlah, dua pasien yang dijadwalkan akan terapi sore nanti mengalihkan jadwalnya ke hari lain, jadi sekarang pekerjaannya sudah selesai. Dia bisa pulang cepat. Dengan cekatan tangannya memasukkan beberapa berkas yang perlu dibawa pulang ke dalam tas kerjanya, kemudian berlalu meninggalkan ruangan bernuansa serba putih itu. Tangannya merogoh saku jas untuk mengambil ponsel karena benda itu tiba-tiba berdering.

Dahinya mengernyit melihat nama di layar. Sarah. Ada apa dia menelepon jam segini? Apakah terjadi sesuatu dengan Aina?

"Assalamualaikum, Mbak Sarah," sapanya ramah.

"Waalaikumussalaam, Do

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status