Home / Romansa / Jangan Siksa Aku, Suamiku / Pasrah namun tak rela.

Share

Pasrah namun tak rela.

last update Last Updated: 2022-10-15 11:34:41

Tok....tok...tok!

Waktu telah menunjukkan pukul 12 malam, tetapi Alena belum bisa tidur. Jadi, dia duduk di tempat tidurnya dengan waspada–meski tanpa suara.

“Permisi nyonya,” ucap pelayan Rati seiring dengan ketukan pintu. 

Wanita paruh baya itu melangkah, menghampiri Alena sambil membawa paper bag di tangannya. 

“Tuan meminta nyonya untuk mengenakan pakaian ini,” ucapnya sambil menaruh paper bag di hadapan Alena.

“Hm…....” sahut Alena bersama anggukan kepala. 

Melihat respon sang majikan, Rati menunduk sopan. “Kalau begitu, aku permisi dulu, nyonya.” 

Sebelum menutup pintu, ia terlebih dahulu melihat Alena sekilas. Rati merasa kasihan kepada Alena, ia tahu kalau malam ini Briyan pasti menyiksanya lagi.

Dan benar saja, baru 10 menit Rati meninggalkan kamar, tiba-tiba, pintu terbuka. Briyan kembali muncul di bibir pintu.

“Apa pelayan tidak menyampaikan pesan dariku?” tanya Briyan sambil melangkah dari pintu menuju ranjang. 

Ia bertanya seperti itu sebab Alena belum mengenakan pakaian yang diberikan pelayan.

Entah mendapat keberanian dari mana, Alena melemparkan paper bag ke lantai.  

“Aku tidak akan pernah memakainya,” ucapnya dengan lantang.

Mendengar itu, emosi Briyan kembali tersulut. Jari panjang Briyan langsung mencengkram kedua pipi Alena dengan kasar. “Turunkan nada bicaramu dan turuti perintahku,” ucapnya setengah berbisik.

Alena merintih kesakitan saat Briyan melepaskan cengkeramannya. Kedua pipi wanita cantik itu terlihat merah karena bekas jari tangan sang suami.

“Aku tidak akan pernah memakainya dan menuruti perintah kamu.” Lagi-lagi, Alena membantah. 

Briyan tersenyum sinis. “Apa kamu yakin tidak akan menuruti perintahku?” ucapnya.

“Tidak akan pernah,” tegas Alena. 

Briyan meraih ponsel dari saku celana, lalu menghadapkan layarnya ke wajah Alena. Sebuah foto ayahnya terpampang dengan jelas.

Dalam sekejap, wajah Alena pun berubah jadi pucat dan butiran bening semakin deras mengalir dari kedua mata indahnya.

“Jangan, aku mohon jangan siksa ayahku,” ucap Alena sambil menatap Briyan dengan tatapan memohon.

Briyan tersenyum puas. “Semua tergantung perilakumu. Aku akan meminta mereka untuk menyiksa tuan Hendarto, jika kamu tidak menurut–” 

“Aku pasti menurutinya,” sahut Alena dengan sigap. 

Dalam sekejap, ia berubah pikiran demi ayahnya. Alena tidak mau sampai orang suruhan Briyan melakukan hal buruk kepada ayahnya. Ibunya sudah lama tiada dan hanya Hendarto lah harta satu-satunya yang ia miliki di dunia ini. 

Melihat reaksi Alena, Briyan tersenyum miring. Dia puas melihat wajah panik dari “istrinya itu”. 

“Sayangnya, sudah terlambat Alena.”

Alena seketika bangkit dari ranjang. Ia berlari menghampiri Briyan yang duduk di sofa. 

“Aku mohon tuan,” ucapnya sambil berlutut di depan kaki Briyan.

“Hahahaha…” Briyan tertawa puas sebelum kembali berkata, “Baiklah. Ingat! Menurut!”

Mendengar itu, Alena bangkit lalu meraih paper bag dari atas lantai. Ia melangkah menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian. Meski syok melihat isinya, tetapi Alena mengabaikannya. Kini, lingerie berwana merah cerah sudah melekat di tubuh indahnya.

Briyan menyeringai puas. Namun, itu tak berlangsung lama. 

“Oh my God,” ucap dalam hati Briyan ketika menyadari betapa indahnya tubuh Alena yang bak gitar Spanyol. Tanpa sadar, ia bahkan sudah menggigit bibir bawahnya.

Sungguh, Briyan baru menyadari betapa indah tubuh istrinya itu. Tadi, dia terlalu emosi mengingat betapa teganya Herdanto mencelakai kedua orang tuanya, hingga meninggal. 

Briyan lalu bangkit dari sofa melangkah menghampiri Alena yang sedang melangkah ke arahnya. Ia mencengkram kedua lengan Alena lalu melemparkannya dengan kasar ke atas tempat tidur. Sementara itu, Alena hanya pasrah meski tidak rela.

Wanita cantik itu hanya diam layaknya patung saat Briyan menikmati seluruh tubuhnya. Bahkan, mulutnya tertutup rapat dan tidak membalas ciuman dari suaminya. 

Alena benar-benar tidak ikhlas menyerahkan kehormatannya walaupun ia dan Briyan sudah menikah secara sah di negara dan agama. Bagi Alena, Briyan adalah lelaki penjahat wanita yang tidak layak untuk menjadi seorang suami.

Sikap dingin dari Alena membuat Briyan tidak melanjutkan aksinya. Pria tampan itu bangkit dari atas tubuh Alena lalu pergi tanpa berbicara sepatah kata.

“Ayah … ” ucap Alena di sela-sela tangisan. Baru satu hari resmi menjadi istri Briyan Pratama Wijaya, tetapi Alena sudah menyerah dan tidak kuat. Di balik ketampanan Briyan, ternyata tersimpan kekerasan yang luar biasa.  

Selama ini, Alena hanya mendengar gosip tentang Briyan yang selalu hobi gonta ganti pasangan, itu sebabnya pria tampan itu dijuluki sebagai CEO penjahat kelamin. Walaupun begitu, wanita tetap saja berlomba-lomba untuk mendekatinya dan menarik perhatian Briyan.

Alena tertidur karena terlalu lama menangis dan saat membuka mata, hari sudah pagi. Bahkan sinar matahari sudah masuk ke dalam kamar menembus melalui kaca jendela.

*****

Alena terbangun dalam keadaan lapar. Bahkan, cacing yang ada di dalam perutnya sudah saling bersahutan. Tetapi, Alena tidak ingin satu meja dengan Briyan. Itu sebabnya Alena membuat alasan supaya tidak turun ke sana.

Sementara itu, di bawah sana, Briyan sedang kesal setelah mendengar laporan dari Asep. 

“Bawa wanita itu ke mari! Jika dia menolak, seret saja,” perintah Briyan.

“Baik, tuan!” Asep pun kembali menaiki anak tangga menuju kamar Alena. Dia gelisah dan berharap sang Nyonya cepat menurut dibandingkan Tuannya lebih marah dari ini.

*

*

*

*

*

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jangan Siksa Aku, Suamiku    Akan aku patahkan kaki ayahmu.

    Sementara Alena masih tetap di sana, duduk termenung sambil memikirkan apa yang dikatakan Rati kepadanya.Alena bangkit dari tempatnya, lalu masuk ke dalam rumah. Dia membersihkan tubuh ke dalam kamar mandi dan segera meninggalkan kediaman Wijaya."Pak, kita ke rumah sakit jiwa ya?" ucap Alena setelah masuk ke dalam taksi."Baik Bu." Mobil yang membawa Alena melaju membelah jalan ibu kota, menuju rumah sakit jiwa. Wanita cantik itu ingin tahu, apa Wil dan Bram memiliki hubungan atau tidak.Terus, kenapa Briyan menyembunyikannya? Kecurigaan mulai muncul dalam hati Alena.Setibanya di rumah sakit, Alena bergegas menuju meja informasi. Awalnya pihak rumah sakit tidak mengizinkan Alena untuk bertemu dengan Bram. Tetapi, setelah Alena mengatakan kalau dia adalah putri Bram! Akhirnya dia diizinkan.Alena diantar oleh petugas rumah sakit menuju ruangan Bram. Pria paruh baya itu tidak bergabung dengan yang lain, melainkan dia hanya tinggal sendiri di dalam kamarnya.Dari pintu, Alena sudah m

  • Jangan Siksa Aku, Suamiku    Pikirkan dan resapi lah.

    Satu Minggu telah berlalu, selama satu Minggu ini Alena bekerja layaknya pembantu. Dia membersihkan rumah, mencuci pakaian, merapikan setiap kamar. Hal itu membuat Briyan sedikit bingung."Apa kamu mengharapkan gaji sama seperti para pelayan?" tanya Briyan. Saat ini keduanya sedang berada di kamar.Alena yang duduk di sofa, menegakkan kepala untuk melihat Briyan. "Tidak," ucapnya dengan singkat."Terus?" desak Briyan.Alena menarik napas sebelum membuka mulut, "Aku akan melakukan apapun, bahkan aku rela seumur hidupku menjadi pelayan di rumah ini, demi menebus kesalahan yang diperbuat oleh ayahku." Briyan refleks memutar kepala menghadap Alena, "Apa kamu sudah mengetahuinya? Siapa yang memberitahumu?""Siapa yang memberitahuku! Itu tidak penting. Yang pastinya, aku sudah tahu alasan kamu menikahi aku dan menyiksaku. Itu semua hanya untuk balas dendam atas apa yang terjadi kepada kedua orang tuamu."Alena berbicara dengan wajah serius, bahkan matanya tidak berkedip menatap mata indah

  • Jangan Siksa Aku, Suamiku    Ternyata kamu wanita matre.

    Setelah menyiapkan kepiting saus tiram ke atas piring! Alena bergegas dari dapur menuju meja makan.Alena tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, seluruh tubuhnya gemetar, matanya membulat melihat pria yang duduk di samping Renata."Ada apa Alena?" tanya Renata. Briyan dan Jason refleks memutar kepala ke arah Alena. Dug, jantung Jason berdegup kencang. Tadi dia berpikir kalau hanya nama kekasihnya yang sama dengan nama istri kakak sepupunya. Tetapi ternyata, orangnya juga sama."Tidak apa-apa tante." Jawab Alena.Alena berusaha menenangkan perasaannya, ditariknya napas dalam-dalam lalu melanjutkan langkah kakinya menuju meja makan."Kenalkan Alena, ini Jason Wil. Putra satu-satunya tante," ucap Renata setelah Alena duduk di kursi.Alena menyodorkan tangannya kepada Jason, dia bersikap seolah-olah tidak mengenal pria tampan itu. Begitu juga dengan Jason, dia berusaha meredam kekesalannya dan terlihat biasa saja."Alena," ucap Alena untuk memperkenalkan dirinya."Jason Wil." Balas pri

  • Jangan Siksa Aku, Suamiku    Izinkan aku untuk memilikimu seutuhnya.

    Keduanya larut dalam keheningan, berpisah selama 3 tahun membuat mereka saling melepaskan rindu.Bahkan Alena sampai tidak sadar, kalau pengait bra miliknya sudah terlepas."Wil..." Panggil Alena dengan nada mendesah.Gairahnya mulai memuncak saat Wil menikmati kedua gunung kembarnya."Iya Alena." Sahut Wil.Wil melumat bibir Alena dengan lembut, jari tangannya mulai bergerak liar di bagian pangkal paha Alena."Alena, aku sangat mencintaimu." Bisik Wil dengan lembut di telinga Alena."Aku juga mencintaimu Wil, aku sangat mencintaimu." Balas Alena. Tentu dia sangat mencintai Wil, karena Wil pria yang baik dan lembut."Jika kamu benar-benar mencintaiku! Izinkan aku untuk memilikimu seutuhnya." Alena membuka mata, ditatapnya mata Wil dengan lembut sambil mengangguk. Seketika dia melupakan statusnya yang sudah menikah dengan Briyan.Sementara Wil, sudah membuka celana jeans Alena. Kini hanya tersisa benda berbentuk segi tiga, yang menutupi milik berharga Alena. "Stop...." Ucap Alena tib

  • Jangan Siksa Aku, Suamiku    Maukah kamu menikah denganku?

    Waktu menunjukkan pukul 8 pagi saat Briyan meninggalkan kediaman Wijaya menuju bandara. Sebelum pergi, Briyan mengembalikan ponsel Alena yang dia ambil satu bulan yang lalu.Ting-nong ting-nong, suara dering ponsel.Alena bangkit dari tempat tidur, melangkah menuju meja rias untuk meraih ponselnya."Wil," ucap Alena sambil membaca nama yang muncul di sana.[Alena, kenapa ponselmu tidak dapat dihubungi? Kamu baik-baik saja kan? Aku sangat mengkhawatirkan kamu Alena!] Isi pesan yang masuk di ponsel Alena.Dengan sigap Alena membalas, [iya Wil, aku baik-baik saja. Maaf, aku sudah membuatmu khawatir.] Balas Alena.Setelah Alena mengirimkan pesan itu, tidak ada balasan dari Wil. Justru pesan Briyan yang masuk ke ponselnya.Pria tampan itu meminta Alena untuk menyiapkan dua kamar untuk Tante dan sepupunya.Tanpa membalas pesan dari Briyan, Alena segera membersihkan kamar dengan bantuan pelayan. Bukan hanya itu saja, Alena juga menyiapkan makanan untuk menyambut kedatangan Tante Briyan."Bi,

  • Jangan Siksa Aku, Suamiku    Bahkan milik Megan lebih nikmat daripada milik putrimu.

    Alena gugup, "um...tidak apa-apa tuan," ucapnya."Malam ini tidurlah di kamar lain." Alena terkejut mendengar ucap Briyan, semenjak mereka menikah, suaminya tidak pernah memintanya untuk tidur di kamar lain. "Kenapa tuan?" Tanya Alena.Briyan menatapnya dingin, "Megan ingin menginap malam ini.""Megan! Siapa Megan?" Tanya dalam hati Alena. Nama itu tidak asing di telinganya.Ternyata wanita simpanan Briyan bukan hanya Aurel, tetapi masih ada yang lain. Alena meraih pakaiannya dari lemari, lalu pergi ke kamar sebelah.Sedikitpun wanita cantik itu tidak merasa cemburu atau marah, justru Alena merasa bahagia bisa terbebas malam ini dari Briyan...................Setelah makan malam, Alena dan Rati membawa Hendarto duduk di teras rumah untuk menikmati angin malam.Saat ketiganya asik duduk, tiba-tiba mobil mewah Briyan masuk dari gerbang. Pria tampan itu baru satu jam meninggalkan kediaman Wijaya, kini sudah kembali. Tetapi dia kembali tidak sendirian, melainkan bersama seorang wanita.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status